Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana mengukur nilai karir yang luar biasa. Menemukan bahwa orang introvert lebih sensitif terhadap informasi yang masuk, serta mampu mengeluarkan lebih banyak upaya mental dengan menganalisis rangsangan tersebut secara lebih hati-hati.
Banyak diantara kita yang memiliki akal budi mendalam wacana aneka macam hal. Membenci hal-hal sepele dan bisa mendalami suatu subjek dan memahami esensinya.
Peneliti menggambarkan bagaimana menjadi seseorang manajer ambivert, memiliki pandangan negatif wacana introvert di kantor hingga terpaksa menghadapi kesulitan tersebut.
Kemampuan untuk melakukan karir dengan nilai luar biasa menjadi suatu keterampilan yang langka, menjadi pemikir yang luar biasa, harus bisa digunakan untuk kemajuan karir di tahun-tahun mendatang.
Dengan kata lain, peluang untuk melakukan pekerjaan yang mendalam bukan hanya tentang menjadi produktif pada pekerjaan. Namun juga perihal menjalani kehidupan yang memuaskan.
Nilai Karir yang Luar Biasa
Nilai karir merupakan tugas yang membentuk nilai luar biasa. Ini merupakan kegiatan profesional yang dilakukan dalam kondisi konsentrasi bebas gangguan yang mendorong kemampuan kognitif sampai batasnya.
Tugas hanya membuat sedikit nilai. Ini adalah tugas logistik atau tugas kecil yang dilakukan pada keadaan terganggu; pekerjaan yg memerlukan sedikit upaya kognitif serta umumnya mudah ditiru.
Banyak menghabiskan hari-hari pada pekerjaan yang dangkal. Ini membangun perasaan sibuk, namun tidak produktif. 2 jam yang dihabiskan untuk pekerjaan yang mendalam serta terkonsentrasi menghasilkan lebih dari satu hari penuh dalam pekerjaan.
Hilangnya kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang mendalam mempengaruhi semua tipe kepribadian, tetapi bagi banyak dari kita yang introvert, yang menduga hal ini penting bagi kesejahteraan kita.
Kehilangan ini mampu sebagai bencana. Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan yang akan membantu meningkatkan nilai karir menjadi luar biasa.
- Luangkan waktu untuk melakukan pekerjaan yang mudah.
Biasakan untuk mengabaikan email serta pesan teks selama periode kerja keras. Tetapkan waktu pada siang hari untuk menilik email. Misalnya, mempelajari email dua kali sehari di siang serta sore hari.
Beritahukan kolega bahwa apabila mereka sangat membutuhkan, mereka perlu menghubungi melalui telepon. - Rencanakan hari pada sekitar periode kerja atau belajar yang mendalam.
Dimana pun bekerja, baik di rumah, di tempat kerja, atau pada perpustakaan, pastikan mempunyai waktu pada sehari di mana bisa bekerja tanpa gangguan.
Mengabaikan pekerjaan dangkal, seperti memeriksa email atau mengirim SMS selama sesi kerja mendalam. Bila perlu memikirkan dilema yang sulit, pertahankan saja.
Jagalah supaya pikiran tetap fokus di pekerjaan yang ada dan tahan godaan untuk menghilangkan kebosanan menggunakan media sosial. -
Selalu pakai daftar tugas.
Barang yang belum terselesaikan serta hal-hal yang perlu dilakukan membutuhkan energi serta fokus. Kembangkan daftar hal yang wajib dilakukan, dan letakkan hal-hal ini pada pikiran saat melakukan pekerjaan.
- Mengembangkan Karir menjadi kebiasaan.
Jangan pakai media sosial sebagai obat untuk mengatasi momen kebosanan. Hal ini tidak hanya akan membuang saat serta menghancurkan konsentrasi terhadap pekerjaan yang ada.
Namun juga melatih otak untuk mencari jalan keluar yang mudah ketika menghadapi tantangan. Kemampuan untuk bekerja secara mendalam akan dirugikan. - Mengasah kemauan dan kemampuan.
Kemauan keras ialah sumber daya yang terbatas. Hal ini dapat dibandingkan dengan otot yang menjadi lelah sebab digunakan. Jadi mulailah menggunakan kerja mendalam pada waktu singkat, dan hilangkan godaan sebesar mungkin. - Kurangi waktu pada media sosial.
Otak wajib menghilangkan ketergantungannya pada media sosial dengan cepat. Restriksi ini awalnya akan sulit, namun otak tidak mau eksklusif terganggu waktu menghadapi dilema yang sulit.
Kemampuan untuk berpikir dan bekerja secara mendalam ialah pemberian yang berharga, sesuatu yang semakin langka pada global komunikasi yang dangkal.
Keterampilan yang umum pada kalangan introvert wajib dilindungi serta dipupuk. Majikan, pengajar, mungkin tidak mengapresiasi atau mengakui keterampilan ini, namun akan menghargai yang akan terjadi pekerjaan yang berkualitas.