Salah satu tantangan yang acapkali dihadapi adalah skema menghadapi ketika anak seringkali teriak. Anak teriak mungkin akan membentuk suasana tempat tinggal menjadi tidak nyaman dan jua akan menghipnotis emosi orang tua.
Skema Menghadapi Anak Teriak
Dalam menghadapi masalah ini, terdapat beberapa skema yang bisa kita terapkan sebagai orang tua. Meredakan emosi sebagai orang tua. Saat anak teriak, jangan eksklusif terpancing emosi kita serta murka terhadapnya.
Sebagai orang dewasa, kita harus bisa mengendalikan emosi serta tetap hening dalam menghadapi anak yg sedang teriak. dengan begitu, kita bisa berpikir secara rasional serta menemukan solusi yang tepat.
Menjadi orang tua, wajib berkomunikasi dengan anak dan mencoba tahu apa yang sedang dirasakan anak. Sebab dengan mengetahui penyebab dari perilaku teriak anak, dapat mencari solusi yang lebih efektif untuk mengatasi masalah tersebut.
Krusial untuk menyampaikan model yang baik pada anak. Jika tak jarang teriak dan memarahi anak, maka anak pula cenderung mengikuti sikap yang serupa. Kebalikannya, bila kita memberikan sikap yang hening serta tabah saat menghadapi anak yang teriak, anak pula akan belajar untuk mengendalikan emosinya.
Mencari tahu penyebab dari perilaku anak yang seringkali teriak. Mungkin ada masalah atau kebutuhan yang tidak terpenuhi sehingga menghasilkan anak merasa putus harapan serta akhirnya teriak. Berikut ini beberapa skema yg bisa dicoba, yaitu :
- Tetap Tenang serta Sabar
Saat anak teriak, penting untuk tetap damai dan tabah. Teriakan bisa menghasilkan orang tua merasa terancam atau frustrasi, namun merespon dengan marah hanya akan memperburuk situasi.
Ambil napas dalam-dalam, pertahankan kenyamanan, dan menunjukkan contoh positif. -
Pahami Penyebab Teriakan
Anak mungkin teriak menjadi bentuk aktualisasi diri emosional atau sebab kesulitan berkomunikasi. Dengan memahami penyebabnya, orang tua dapat menanggapi dengan lebih tepat.
- Mengajarkan Anak Cara Berkomunikasi yang Baik
Mungkin anak belum memiliki keterampilan berkomunikasi yang baik, serta teriak ialah cara mereka berkata ketidaknyamanan atau frustasi.
Orang tua bisa mengajarkan anak cara menyampaikan perasaan mereka dengan istilah. Berikan model kalimat yang baik serta bantu mereka tahu pentingnya berbicara menggunakan sopan. - Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Pastikan bahwa lingkungan di lebih anak mendukung perkembangannya. Beberapa anak teriak karena merasa tidak nyaman atau tak aman. Pastikan mereka mempunyai ruang yang nyaman dan penuh dengan dukungan emosional. - Memberikan Perhatian Penuh saat Berbicara
Ketika anak teriak, berikan perhatian penuh ketika berbicara dengannya. Duduk di dekatnya, lihatlah matanya, serta tunjukkan bahwa benar-benar mendengarkan. Ini dapat membantu anak merasa didengar serta dipahami, yang mampu mengurangi kebutuhan untuk teriak. - Berikan Pilihan untuk Mengatasi Frustrasi
Memberikan anak pilihan untuk mengatasi frustrasi mereka tanpa perlu teriak. Misalnya, Menawarkan aktivitas lain yang bisa mereka pilih. Ini dapat membantu anak merasa lebih berdaya serta mengajarkan mereka keterampilan pengelolaan emosi. - Melibatkan Anak dalam Pembuatan Aturan
Biarkan mereka menyampaikan masukan dan merasa memiliki tanggung jawab terhadap sikap mereka. Ini dapat meningkatkan rasa kontrol serta kepatuhan mereka terhadap aturan yang sudah ditetapkan. -
Mencari Bantuan Jika Dibutuhkan
Bila teriakan anak terus berlanjut atau tampaknya sebagai problem yang lebih akbar, pertimbangkan untuk mencari bantuan orang lain maupun tenaga profesional.
Seseorang konselor atau psikolog anak bisa memberikan pandangan yang lebih mendalam mengenai masalah tersebut serta memberikan seni manajemen yang lebih spesifik. - Pujian atas perilaku Positif
Saat anak memberikan sikap yang diinginkan, berikan pujian. Anak yg menerima kebanggaan atas tindakan positifnya lebih mungkin melanjutkan sikap tadi. Dapat menciptakan pola positif serta mengurangi kebiasaan teriak.
Menghadapi anak yang suka teriak membutuhkan kesabaran, pengertian, serta pendekatan yang bijak. Pendekatan yang efektif akan berbeda untuk setiap situasi.
Dengan komitmen untuk mendukung perkembangan anak, orang tua bisa menciptakan hubungan yang sehat dan harmonis dengan mereka. Dalam menghadapi anak teriak, kesabaran dan komunikasi yang baik antara orang tua dan anak sangatlah krusial.
Menerapkan skema ini dapat mengatasi duduk perkara anak yang sering teriak secara efektif serta tetap menjaga hubungan yang serasi antara orang tua dan anak. Ingat bahwa anak adalah hadiah yang wajib dirawat dan dididik dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.