Cara Meningkatkan Literasi Anak

Terdapat banyak cara untuk meningkatkan literasi anak, namun sangat perlu diketahui terlebih dahulu pemahaman mengenai apa itu literasi.

Menurut World Economic Forum, literasi merupakan proses yang melibatkan pembentukan makna pada materi-materi yang digunakan manusia untuk berkomunikasi. Materi-materi tersebut bisa berbentuk visual, tertulis, suara, nyanyian, atau gambar. Definisinya beragam tergantung pada budaya, nilai personal, maupun teori tertentu.

The Melbourne Institute of Applied Economic and Social Research mengemukakan bahwa kebiasaan membaca sehari-hari pada anak-anak dapat mengembangkan hasil pembelajaran di sekolah, terlepas dari latar belakang keluarga dan lingkungan di rumah.

Hasil program PISA dari Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) juga mengisyaratkan bahwa terdapat hubungan kuat antara orang tua yang memberikan cerita-cerita dan kebiasaan membaca pada anak di usia dini dan kemampuan membaca anak di usia 15 tahun.

Cara Meningkatkan Literasi Anak

Lalu, bagaimana cara meningkatkan literasi anak?

Terdapat beberapa hal mudah yang dapat dilakukan orang tua untuk meningkatkan literasi dan pembelajaran yang lebih tinggi pada anak-anak. Diantaranya yaitu.

  1. Jangan menunggu.

    Bacalah apa yang Anda bisa dengan kuat dan jelas sehingga anak dapat mendengarnya. Anak-anak menjadi terbiasa dengan suara Anda dan nada bahasa yang Anda gunakan saat pendengaran mereka sedang berkembang.

  2. Berbagi cerita saat makan bersama.

    Berilah pertanyaan seperti: “Hari ini apa saja yang kamu lakukan?”. Atau berilah pertanyaan yang merangsang anak untuk mengidentifikasi karakter, masalah, dan penyelesaian, seperti: “Mengapa banyak semut di antara remah-remah roti?” Hal-hal kecil seperti itu dapat membuatnya berpikir, bertanya, dan mencari jawaban. Selain itu, cerita lisan juga merupakan jembatan sebelum ia memulai cerita tertulis nantinya.

  3. Rekam atau tulis cerita-cerita anakmu di ponsel.

    Ubahlah cerita itu menjadi buku, atau animasi (dengan aplikasi). Anak-anak akan melihat bahwa cerita lisan mereka menjadi terdokumentasi. Cerita-cerita ini nantinya bisa ditinjau lagi untuk memperkuat pembelajaran kata-kata, struktur cerita, maupun tata bahasa.

  4. Bercerita tentang pengalaman mereka.

    Minta mereka untuk menceritakan hal yang telah mereka selesaikan, telah mereka lihat, baca, atau dengar. Riset menunjukkan, bahasa lisan anak-anak mendukung pengembangan literasinya, begitu juga sebaliknya.

  5. Bimbing anak melalui permainan literasi.

    Misalnya permainan susun balok alfabet, permainan menghitung, permainan membaca, permainan mewarnai, atau bahkan eksperimen sains sederhana. Kini kita dapat dengan mudah menemukan referensi permainan yang mengasyikkan dan mengedukasi di internet.

  6. Buku, buku, dan buku.

    Untuk bayi dan balita, mulailah dengan buku mengenal bagian-bagian tubuh sederhana, atau mengenalkannya pada binatang-binatang, buku cerita dongeng, dan hal-hal yang paling dekat dengannya yang mengundang interaktivitas si bayi (misal: kenalkan bayi pada dot susu, pada makanannya, dan lain-lain). Jika dirasa sudah mahir, lanjutkan ke buku-buku yang meningkatkan level pengetahuannya. Sambil membacakan buku cerita, orang tua dapat sambil bertanya, “Setelah ini kancil pergi ke mana ya?”. Hal ini dapat merangsang rasa penasaran anak.

  7. Berbicara tentang kata.

    Buatlah kata-kata itu selogis dan serasional mungkin kepada anak. Contohnya, ketika menyebut kata meja, tunjukkanlah wujud meja itu. Ketika menyebut bunyi ayam, tunjukkanlah suara ayam. Dengan begitu, si anak akan mengenal banyak kata-kata dan meningkatkan pemahamannya pada konteks kata-kata yang digunakan pada suatu topik.

  8. Libatkan anak-anak di aktivitas Anda yang menggunakan kemampuan literasi.

    Misal, ketika Anda memiliki daftar belanjaan, ajak anak Anda untuk ikut membuat daftar belanjaan dan mengajaknya ke pasar. Jelaskan apa yang Anda lakukan dan ajak anak untuk ikut berpartisipasi. Semisal saat sedang membeli buah mangga. Buatlah ia turut berinteraksi dengan penjual. Ini merupakan cara seru untuk meningkatkan literasi anak.

  9. Ajaklah ia ke perpustakaan daerah atau TBM yang ada di sekitar tempat tinggal.

    Saat ini terdapat banyak sekali taman bacaan masyarakat (TBM) yang ada di Indonesia. Mereka memiliki banyak program untuk anak dengan pembelajaran yang mengasyikkan. Perpustakaan daerah maupun toko buku juga dapat memberikan dampak yang baik untuk meningkatkan kemampuan literasi anak, dengan bimbingan dan arahan dari orang tua.

Demikian pembahasan mengenai cara meningkatkan literasi pada anak. Semoga dengan adanya tulisan ini dapat menginspirasi para orangtua untuk terus semangat menambah literasi bagi anak-anaknya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *