Konsep Mindfulness dalam Hidup

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai memahami konsep mindfulness dalam hidup.

Pernahkah merasa risih terhadap masa depan yang belum terlewati? Atau berfikir terlalu banyak terhadap hal-hal yang telah terjadi? Belum lagi, banyaknya sasaran kerja yang belum tercapai bisa menjadi pemicu overthinking.

Konsep Mindfulness dalam Hidup

Berdasarkan penelitian, kecemasan (overthinking) terhadap suatu keadaan akan memengaruhi kinerja otak, sistem pencernaan, menghambat kesehatan, hingga menurunkan fungsi jantung dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Nah, penyelesaian masalah tersebut menerapkan perilaku mindfulness didalam diri. Menurut Jon Kabat-Zinn, mindfulness berarti kesadaran yang timbul mulai dari memperhatikan dengan sengaja pada saat ini.

Kunci Konsep Mindfulness dalam Hidup

Kunci dari mindfulness yaitu menyampaikan perhatian (atensi) dengan cara tertentu. Perhatian ialah pintu menuju kesadaran. Kita tidak menyadari apa yang terjadi tanpa menyampaikan perhatian kepadanya.

Tetapi, perhatian yang kita berikan perlu dilakukan dengan cara tertentu yaitu on purpose (secara sengaja; diniatkan), in the present moment (pada saat ini), non-judgmentally (tanpa menghakimi).

On Purpose (Menyampaikan perhatian secara sengaja)

Mindfulness merupakan penyampaikan perhatian secara sengaja. Sebagian besar pikiran, perasaan, dan sikap terjadi secara otomatis, sehingga lupa memperhatikannya.

Dengan menerapkan mindfulness artinya memperhatikan diri sendiri secara sengaja, mendengarkan apa yang dikatakan orang lain secara penuh perhatian, serta mencermati perilaku sendiri secara sadar.

In the Present Moment (memberikan perhatian saat ini)

Mindfulness merupakan wacana menyampaikan perhatian pada apa yang ada, bukan apa yang belum ada atau bahkan tak ada. Tidak memikirkan masa depan yang masih rahasia maupun masa lalu.

Hadir dan ada secara utuh dan nyata disini pada saat ini. Melakukan aktivitas secara sadar, baik aktivitas yang besar maupun sekedar memperhatikan lawan bicara.

Berdasarkan riset, kemampuan untuk menyampaikan perhatian pada setiap momen yang sedang dijalani merupakan kunci kebahagiaan.

Non-judgmentally (tidak menghakimi)

Mindfulness berarti mengamati bukan menghakimi. Tidak perlu melabeli apapun yang kita alami saat ini, baik-jelek atau benar-keliru. Cukup memperhatikan dan mengalami secara penuh sadar.

Membiarkan diri bekerja dengan seluruh indranya untuk merasakan apa yang terjadi dan memberikan perhatian penuh pada diri  dan pada seseorang atau sesuatu di hadapan kita.

Mellihat, mendengar, serta merasakan apa adanya tanpa berusaha menilai dan menghakiminya. Mungkin terasa mudah untuk dipelajari namun susah untuk diterapkan, sebab rasa sedih dan kecewa kadang hadir tanpa dikehendaki.

Lalu, bagaimana hubungan mindfulness dengan cara kerja otak ?

Otak manusia merupakan organ yang sangat kompleks dan ajaib, terdapat 100 miliar neuron yang tersusun secara kompleks dengan berbagai korelasi yang terlibat dengan neural sehingga menjadi luar biasa dan sulit dipahami.

Sebesar 90 persen dari kegiatan terjadi pada alam bawah sadar. Walaupun kita merasa memiliki kontrol terhadap bagaimana berpikir, mencicipi, dan berperilaku, sains modern menunjukkan tidak sesederhana itu.

Konsep neuroplastisitas adalah bidang ilmu baru dan menarik yang menyoroti bahwa otak terus menerus dibentuk kembali sepanjang hidup seseorang oleh  pengalaman dan pikiran.

Konsep ini menjelaskan bahwa fokus kesadaran akan menentukan jaringan otak mana yang diperkuat dan mana yang melemah bahkan hilang apabila  tidak memperkuatnya.

Apabila berlatih untuk tenang dan fokus, otak akan memperkuat jaringan otak dengan baik sehingga bisa membantu mengelola emosi dan merespon dengan fleksibel bahkan waktu kita merasa kewalahan sekalipun.

Penerapan mindfulness dapat membantu mengelola proses ini secara lebih efektif dengan membentuk keterampilan konsentrasi dan perhatian untuk mengarahkan kesadaran terhadap suatu duduk perkara.

Ketika pikiran menjadi tenang, sistem saraf dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dalam mengakses kreativitas, fleksibilitas dan pemikiran yang digunakan untuk mengelola diri menghadapi situasi yang menantang.

Ketika menerapkan sikap mindfulness, tentu masih mengalami perasaan negatif seperti frustasi, kekecewaan atau ketakutan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa akan pulih lebih cepat.

Hal ini juga menunjukkan bahwa berperan aktif dalam memperbaharui struktur otak untuk berkembang pada lebih banyak hal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *