Tantrum dan Cara Mengatasinya

tantrum? Kondisi inilah yang dinamakan tantrum. Beberapa orang tua menduga tantrum sebagai penyimpangan sikap, sehingga anak dicap nakal atau rewel. Tidak perlu cemas, tantrum merupakan bagian dari tahapan perkembangan anak.

Hampir semua anak, baik laki-laki juga perempuan, mengalami tantrum. Namun, frekuensinya berbeda-beda. Ada anak yang seringkali mengalami kondisi ini, serta ada yang hanya sesekali saja.

Apa itu Tantrum?

Tantrum dan Cara Mengatasinya

Tantrum merupakan ledakan emosi yang tidak terkendali, umumnya dengan perilaku yang tidak menyenangkan dan menghambat. Pada istilah psikologi, kondisi ini dianggap temper tantrum yaitu perilaku marah pada anak-anak, umumnya usia pra sekolah atau 1 sampai dengan 4 tahun.

Riset menunjukkan, tantrum terjadi pada  87 persen anak usia 18-24 bulan, 91 persen anak usia 30-36 bulan, serta 59 % anak usia 42 sampai 48 bulan.

Balita mengekspresikan kemarahannya dengan beraneka macam sikap yang “menghambat” seperti berteriak, menangis, memukul, menendang, bahkan kadang menyakiti diri sendiri.

Meski saat anak mengalami tantrum sulit dikontrol oleh orangtua, tetapi kemarahan yang meledak, menghentak, berteriak, bahkan menjatuhkan diri ke lantai artinya bagian dari tahapan perkembangan anak yang normal.

Apa Penyebab Tantrum pada Anak?

Tantrum adalah cara anak mengkomunikasikan perasaannya. Orangtua bisa belajar dengan tahu penyebab tantrum. Anak yang tantrum umumnya disebabkan oleh rasa kesal, marah, serta frustasi. Ada juga karena anak merasa lelah, lapar, dan tidak nyaman. Tindakan proaktif tersebut terjadi merupakan dampak dari anak sulit untuk mengungkapkan apa yang mereka inginkan dan butuhkan.

Tantrum pada anak dapat ditimbulkan oleh banyak hal, bahkan hal yang tampaknya sepele. Namun, terdapat beberapa penyebab tantrum yang paling umum, diantaranya yaitu :

  1. Lapar
    Anak-anak bisa sangat sensitif ketika lapar. Apalagi, balita belum mampu berkata perasaan serta emosinya dengan lugas.
  2. Lelah
    Aktivitas yang sangat padat, meskipun hanya bermain, membuat anak lelah sehingga memicu tantrum.
  3. Overstimulasi
    Stimulasi berlebihan bisa membentuk anak tidak nyaman. misalnya, anak berada pada ruangan yang bising atau digendong banyak orang.
  4. Frustrasi
    Rasa frustasi timbul umumnya sebab keinginannya tidak dipenuhi.
  5. Anak ingin diperhatikan orangtua
    Anak merasa tidak didengar oleh orangtua tetapi dia sulit mengungkapkan emosinya.

Tantrum dan Cara Mengatasinya

Tantrum adalah hal normal pada tahapan perkembangan anak. Akan tetapi, kerap kali tantrum membuat orangtua putus harapan. Lalu, bagaimana cara mengatasi anak tantrum? Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan orang tua saat anak tantrum, yaitu diantaranya :

  • Berikan perhatian cukup dan beri kebanggaan ketika mereka melakukan hal yang baik.
  • Beri anak kendali, contohnya tawarkan pilihan dibandingkan hanya jawaban iya atau tidak.
  • Alihkan perhatiannya, misalnya pindah ke ruang lain, tawarkan mainan, atau nyanyikan lagu.
  • Jangan biarkan sikap seperti memukul, menendang, menggigit, atau melempar barang. Orangtua tidak boleh mentolerir perilaku seperti itu.
  • Pahami waktu-waktu anak tantrum dan bersiap menghadapinya. Misalkan puncak tantrum anak ketika lapar, maka bawa kudapan saat bepergian. Atau, bila anak sering tantrum ketika lelah, prioritaskan tidur siang.
  • Saat orangtua merasa lelah, ambil waktu. Jangan paksakan menghadapi anak tantrum pada saat “frustrasi”.

Demikian pembahasan artikel mengenai tantrum dan cara mengatasinya. Anda tidak perlu khawatir dengan hal ini. Seiring bertambahnya usia, kemampuan berbahasa anak akan semakin meningkat. Selain itu, anak juga lebih bisa untuk mengendalikan emosi sebagai salah satu perkembangan sosial emosional anak usia dini.

Mengatasi Frustasi Dalam Psikologi

Mengatasi Frustasi Dalam Psikologi

Mengatasi frustasi dalam psikologi terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan. Masing-masing orang memiliki permasalahannya tersendiri. Namun ada beberapa orang yang merasa bahwa dirinya tidak sanggup dibebani masalah dan akhirnya menjadi frustasi.

Frustasi mengacu pada reaksi subjektif terhadap penghalang tingkah atau motivasi yang penting sehingga mengakibatkan terganggunya penyesuaian diri seseorang. Frustasi dapat menyebabnya pengaruh yang negatef baik untuk kesehatan fisik maupun mental.

Cara Mengatasi Frustasi Dalam Psikologi

1). Nyatakan (eksplosif)

Dimana, semua energi yang terdapat dalam diri individu diledakkan atau dihabiskan dengan cara melakukan perbuatan atau ucapan yang bersifat eksplosif, sehingga tidak ada lagi tekanan yang mengganggu

2). Seimbangkan Batin

Anda harus menjernihkan pikiran dan menyeimbangkan batin. Anda harus mencegah kemungkinan terjadinya pertentangan batin yang mungkin merisaukan diri seumur hidup. Karena itu batin harus diseimbangkan atau diselaraskan agar bisa tetap tegak.

3). Kendalikan Kekecewaan

Jika anda ingin menjadi orang sukses anda pasti melewati yang namanya rasa frustasi, gelisah, jengkel, dan berbagai kekecewaan yang lain. Karena dalam hidup semua kekecewaan itu tidak bisa dihindari. Jika anda kecewa saja tidak bisa dihadapi dan sudah frustasi bagaimana permasalahan lainnya? jelas anda tidak akan pernah menapaki kesuksesan.

4). Cari Pembelaan

Melakukan pembelaan (rationalisasi), yaitu usaha yang dilakukan untuk mencari alasan yang masuk akal bagi tindakan yang sesungguhnya tidak masuk akal. Sebenarnya ini seringkali dilakukan beberapa orang untuk menghindari masalah, namun untuk anda yang frustasi hal ini bisa dilakukan. Bukan menghindar tapi lebih kepada tidak menitikberatkan masalah untuk sendiri dan mencari pembelaan agar orang lain bisa ikut melihat masalah anda.

5). Pengendalian waktu yang baik

Seringkali seseorang merasa frustasi bukan karena masalah namun karena banyaknya pekerjaan dan tidak bisa ditangani dengan baik, sehingga pengendalian waktu mungkin bisa membantu anda keluar dari rasa frustasi.

6). Mental Sehat

Mental yang sehat menjadikan seseorang bisa menghadapi berbagai masalah dan akhirnya tidak mengalami frustasi. Cara Memelihara Kesehatan Mental Anak termasuk cara mudah sejak dini yang bisa anda terapkan.

7).  Kembangkan Daya Berpikir

Seseorang harus mengembangkan daya pikir yang kreatif dengan berlandaskan tujuan hidup yang telah anda tetapkan sebelumnya. Anda harus ingat bahwa hidup memang seperti roller coster dimana akan ada turun dan naik permasalahan dan kebahagiaan.

8). Efisiensi Diri

Efisiensi energi yang anda lakukan bisa menjadi solusi menghindari frustasi. Anda bisa melakukan suatu pekerjaan tanpa harus mengorbanan atau memboroskan banyak energi karena kamu telah bertindak cerdas dengan apa yang harus kamu lakukan.

9). Tingkatkan Iman

Psikologi Agama menyatakan bahwa spiritual seseorang memiliki hubungan dan kesehatan mental. Anda tidak ingin frustasi maka tingkatkan iman anda. Banyak sekali orang yang hanya ingat spiritualnya lemah ketika sedang hancur saja. Coba anda tingkatkan iman saat anda sedang baik atau tidak baik, maka anda tidak akan merasa sendiri dan frustasi.

10). Mencatat Kemajuan Diri

Lakukan check list dan lihat bagaimana perkembangan anda atau target hidup anda apakah tercapai atau tidak.

11). Stop Menyalahkan Diri

Mungkin penyebab frustasi anda adalah sesuatu dari perbuatan anda sendiri. Wajar jika seorang manusia mengalami hal yang mungkin salah dan tidak sesuai keinginan namun jangan menyalahkan diri sendiri, yang ada anda tidak akan berubah dan berkembang.

12). Jangan Marah

Marah diperbolehkan untuk melepaskan penat atau tekanan, bukan untuk menyalahkan orang lain. Hal ini dapat diarahkan baik pada diri kita sendiri maupun sesuatu yang menyebabkan frustasi dan juga rasa tertekan itu hadir. Silahkan anda menghibur diri dengan menonton film lucu atau membaca komik kesukaan anda. Intinya di sini adalah untuk meminimalkan rasa marah sehingga anda dapat berpikir jernih dan mendapatkan solusi yang baik.

 

Itulah beberapa cara mengatasi frustasi dalam psikologi yang bisa anda lakukan dengan ringan. Tidak perlu membutuhkan psikiater, psikolog dan sebagainya. Intinya pengendalian dirilah yang paling bisa berperan dalam menenangkan pikiran dan jiwa anda. Ingatlah bahwa semua orang pernah salah, mengalami kekurangan, masalah dan sebagainya namun mereka bisa bangkit dan maju. Jadi kenapa anda tidak?