Perlunya Menerapkan Anger Management

Artikel kali ini akan membahas mengenai seberapa perlunya menerapkan anger management, atau mengendalikan rasa marah. Menghadapi hal-hal yang menyebalkan mungkin akan membuat menjadi lebih mudah emosi.

Alih-alih dapat menghadapi hal tersebut dengan lapang dada, justru terkadang kita memilih untuk marah-marah dan membuat suasana semakin buruk.

Jangan khawatir, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya. Salah satunya yaitu dengan mempelajari anger management atau mengendalikan amarah.

Pengertian Marah

Marah merupakan salah satu jenis emosi yang muncul karena adanya gangguan ataupun pertentangan. Sehingga hal tersebut menimbulkan rasa kecewa, kesal, sakit hati, dan frustasi.

Seseorang dapat marah kepada orang lain, peristiwa traumatis atau sebuah kondisi yang tidak sejalan dengan rencana, ataupun marah kepada permasalahan pribadi.

Menurut National Health Service, marah itu sama seperti emosi lainnya, yang mana bisa menimbulkan perubahan fisik dan juga psikologi. Ketika seseorang marah, maka akan ada berbagai kemungkinan gejala fisik yang tidak dapat dihindari.

Namun, beberapa tindakan, seperti membanting suatu barang ketika sedang marah atau mulai berkelahi, dapat kita hindari. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menerapkan anger management.

Perlunya Menerapkan Anger Management

Perlunya Menerapkan Anger Management

Anger management merupakan tindakan untuk belajar dalam mengenali tanda-tanda yang ada di dalam diri ketika seseorang marah dan mengambil sebuah tindakan yang sehat dalam meluapkan emosinya.

Dengan kata lain, kita bisa mengartikan bahwa anger management merupakan cara mengendalikan rasa amarah, bukan menahan ataupun mencegah rasa marah tersebut.

Ketika sedang marah, maka secara alami tubuh akan menanggapi amarah itu secara agresif, karena merupakan sebuah bentuk perlawanan dan juga pertahanan diri.

Walaupun begitu, harus tetap mengingat untuk menghindari tindakan yang terlalu agresif seperti kekerasan fisik. Sebab, hal itu bisa berbahaya untuk orang lain dan juga diri sendiri.

Apabila tindakan tersebut terjadi, maka sudah pasti akan menyesal atas apa yang dilakukan. Perasaan menyesal itu dapat membuat jadi membenci diri sendiri.

Hingga pada akhirnya dapat berdampak buruk untuk kesehatan mental, seperti meningkatnya risiko depresi, tekanan darah tinggi, bahkan juga penyakit jantung.

Kemarahan atau emosi yang tidak diekspresikan dapat menimbulkan masalah baru. Seseorang yang sering memendam emosi mungkin akan menjadi pribadi yang lebih pasif-agresif atau memiliki rasa ingin balas dendam terkait hal yang dibenci.

Orang-orang yang suka memendam amarah dan menjadi seseorang yang pasif-agresif cenderung sulit untuk menjalin sebuah hubungan yang baik.

Hal itulah yang membuat sangat perlu menerapkan anger management dalam menghadapi berbagai masalah yang dapat memicu amarah.

Cara Menerapkan Anger Management

Supaya rasa marah tidak menjadi bumerang untuk diri sendiri, cobalah untuk mengikuti beberapa cara dalam mengendalikan amarah seperti di bawah ini:

  • Menerapkan Metode Time Out
    Metode ini dapat diterapkan pada diri sendiri sebagai sebuah langkah mengelola emosi. Tujuannya yaitu memberikan waktu untuk diri sendiri dalam menenangkan diri dari rasa marah yang dapat memicu stres.
    Metode ini dapat dilakukan saat permasalahan yang membuat naik pitam cukup sulit untuk diselesaikan. Sehingga, harus mencari tempat yang tenang, lalu duduk dengan tegak dan lakukan teknik pernapasan.
    Selain itu, juga bisa meredakan emosi dengan melakukan kegiatan lain, seperti olahraga.
  • Menenangkan diri sebelum mengungkapkan kata-kata yang menyakitkan
    Ketika sedang marah, kata-kata kasar yang bisa menyakiti hati orang lain seringkali terlontar, hal itu bisa diibaratkan sebagai korek api.
    Apabila kita menyulut korek api di dekat barang-barang yang mudah terbakar, maka kebakaran akan sangat mungkin terjadi.
    Apabila sedang marah dan mengeluarkan kata-kata kasar, orang yang dimarahi mungkin saja akan tersulut emosi. Hal itu bisa mengakibatkan suasana semakin panas dan masalah jadi semakin rumit.
    Untuk menerapkan anger management, sebaiknya menenangkan diri terlebih dahulu sebelum berbicara. Mungkin saja akan ada sedikit kelegaan saat kita meluapkan emosi menggunakan teguran yang kasar.
    Namun setelahnya, kita mungkin akan merasa menyesal karena tindakan tersebut dapat memperkeruh suasana.
  • Mengungkapkan kemarahan dengan cara yang baik
    Saat hati sudah mulai tenang, maka pikiran juga akan menjadi lebih jernih. Itu artinya, kita jadi bisa mengungkapkan amarah dengan ucapan yang tetap tegas namun tidak konfrontatif.
    Jika sudah seperti itu, orang yang kena marah akan mengetahui dan memahami penyebab kemarahan kita tanpa menyakiti perasaan mereka.
    Misalnya saja, saat kamu kesal melihat orang-orang yang meninggalkan piring kotor bekas makanan mereka di atas meja.
    Daripada kamu mengucapkan kata-kata yang cenderung kasar, maka lebih baik mengatakan “Tolong cuci piringmu ya, aku kesal kalau kamu menaruh piring kotor di atas meja”.