Setelah membahas pentingnya mental health awareness, pada artikel kali ini akan membahas mengenai mental health first aid. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk mendukung seluruh karyawannya, termasuk mereka yang mengalami gangguan mental.
Perusahaan perlu memastikan bahwa karyawan tersebut merasa mendapatkan dukungan, bantuan, dan tak mendapatkan diskriminasi dari perusahaan, atasan, dan para koleganya. Menurut data dan studi yang ada, karyawan yang mendapatkan dukungan tersebut cenderung mempunyai pemulihan yang lebih cepat dan baik, serta dapat kembali bekerja dengan produktif kembali.
Dukungan Perusahaan Terhadap Gangguan Mental
Beberapa bentuk dukungan yang dapat diberikan oleh perusahaan terhadap karyawannya yang mengalami gangguan mental diantaranya ialah memberikan cuti untuk memulihkan kesehatan mentalnya, membantu mencarikan bantuan profesional atau fasilitas perawatan yang diperlukan, menunjukkan working arrangement yang fleksibel, menunjukkan untuk memediasi jika karyawan mempunyai konflik di lingkungan kerja, serta membantu memfasilitasi komunikasi karyawan dengan atasan atau koleganya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan adalah mengadakan edukasi dan sosialisasi terkait mental health awareness kepada para karyawan, sehingga karyawan dapat mengenali pertanda dan tanda-tanda bila dirinya mengalami gangguan mental, serta karyawan tidak perlu merasa khawatir akan potensi diskriminasi dari lingkungan kerjanya bila dirinya menyatakan mengalami gangguan mental.
Pada akhirnya, karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut akan merasa bahwa perusahaan tempatnya bekerja memiliki genuine care pada kesehatan karyawan secara keseluruhan. Para karyawan pun akan lebih produktif serta all-out dalam melaksanakan pekerjaannya.
Mental Health First Aid
Kuswardani Susari Putri, M.Si.,Psikolog menguraikan tentang memberikan Pertolongan Pertama Kesehatan Mental bagi setiap individu yang membutuhkan. Mental Health First Aid merupakan salah satu penanganan paling dini untuk membantu orang-orang disekitar kita yang mengalami masalah terkait gangguan kesehatan mental.
Mental Health First Aid juga sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan mental dan meningkatkan sikap mendukung terhadap individu dengan masalah kesehatan mental. Terdapat beberapa gangguan kesehatan jiwa seperti : depresi, psikotik, penyalahgunaan obat, gangguan makan, dan demensia. Dan kondisi kritis kesehatan jiwa seperti : risiko bunuh diri, mencederai diri, serangan panik, atau pengalaman yang menyebabkan stress berat.
Mental Health First Aid memberikan setiap individu keterampilan serta rencana tindakan, sehingga tahu apa yang harus dilakukan pada setiap situasi. Rencana tindakan Mental Health First Aid tersebut dikenal dengan ALGEE, adalah rencana tindakan langkah demi langkah yang dipergunakan saat menyampaikan dukungan kepada seorang yang mungkin mengalami situasi yang menyusahkan.
ALGEE
A – Approach
Nilai risiko bunuh diri atau bahaya. Mencoba untuk menemukan waktu atau tempat yang cocok untuk memulai dialog dengan orang tersebut, dengan tetap menjaga privasi dan kerahasiaan mereka. Apabila orang tersebut tidak ingin menceritakan masalahnya, dorong mereka untuk berbicara dengan seseorang yang mereka percayai.
L – Listen non judgmentally
Banyak orang yang mengalami tantangan atau kesusahan apabila ingin didengar terlebih dahulu, jadi biarkan orang itu berbagi tanpa menghambat mereka. Cobalah untuk mempunyai empati terhadap situasi mereka.
G – Give reassurance and information
Setelah seseorang berbagi pengalaman serta emosinya, bersiaplah untuk memberikan harapan dan fakta yang bermanfaat.
E – Encourage appropriate professional help
Semakin dini seseorang menerima bantuan, semakin baik peluang mereka untuk sembuh. Jadi, penting untuk memberikan bantuan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai pilihan yang tersedia bagi mereka.
E – Encourage self-help and other support strategies
Ini termasuk membantu untuk mengidentifikasi hubungan jaringan dukungan mereka, acara dalam komunitas, dan membuat rencana perawatan emosional diri dan fisik yang dipersonalisasikan.