Cara Mengatasi & Mencegah Heartburn

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai cara mengatasi & mencegah heartburn. Heartburn adalah gangguan kesehatan yang sering muncul di atas perut atau di bagian tengah dada. Heartburn juga sering dialami oleh penderita obesitas, diabetes, dan Gastro-oesophageal reflux disease (GERD). Dalam beberapa kasus, wanita hamil dapat mengalami heartburn jika terjadi pembesaran rahim hingga menekan lambung.

Cara Mengatasi Heartburn

Pada umumnya, heartburn yang masih dalam batas wajar bisa diatasi dengan mengkonsumsi beberapa jenis obat eksklusif, seperti :

  • Antasid untuk menetralkan asam lambung menggunakan cepat
  • H2–receptor antagonists (H2RA) atau berlawanan reseptor H2 buat mengurangi produksi kadar asam lambung dan meringankan rasa nyeri
  • Proton pump inhibitor (PPI) atau inhibitor pompa proton mirip lansoprazole dan omeprazole.

Meski begitu, wajib ingat bahwa obat-obatan ini tidak selalu bekerja dengan baik. Pada beberapa masalah, penderita justru mengalami serak, napas berbunyi (wheezing), atau pneumina sehabis pengobatan. Artinya, apabila setelah mengkonsumsi obat-obatan tersebut masih merasakan tanda-tanda heartburn seperti rasa nyeri di dada, maka harus segera memeriksakan diri ke dokter terdekat.

Cara Mencegah Heartburn

Sensasi seperti terbakar pada dada sebenarnya bisa dicegah dengan mengubah pola makan dan gaya hidup sehari-hari. Berikut ini terdapat beberapa perubahan yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala-gejala heartburn, yaitu :

  • Menjaga berat badan
    Cara yang pertama adalah dengan mengontrol berat badan. Dengan menjaga berat badan, kamu bisa mengurangi resiko terkena diabetes yang menjadi salah satu penyebab heartburn. Untuk menjaga berat badan, bisa melakukan diet yang aman serta sesuai dengan rekomendasi dari dokter.
  • Jaga porsi makan
    Sebisa mungkin jaga porsi makan supaya tidak terlalu banyak dalam satu waktu. Beberapa orang menganggap makan cukup efektif untuk mencegah rasa lapar dalam waktu lama. Tetapi ternyata pola makan seperti ini kurang direkomendasikan. Lebih disarankan untuk makan dengan porsi yang sedikit akan tetapi lebih sering. Cara ini lebih efektif untuk menjaga berat badan serta menghindari rasa lapar.
  • Hindari memakai pakaian yang terlalu ketat

    Mulai sekarang sebaiknya hindari memakai pakaian yang terlalu ketat karena pakaian seperti ini akan membuat perut lebih stress serta menyebabkan naiknya asam lambung dan rasa terbakar pada dada.

  • Rajin berolahraga
    Salah satu aktivitas yang dapat mencegah heartburn adalah rajin berolahraga. Dengan rajin berolahraga, kamu bisa mengontrol berat badan dengan lebih mudah sekaligus menjaga kondisi tubuh agar tetap stabil.
  • Jangan makan sebelum tidur
    Beberapa orang seringkali mengeluh insomnia karena perut yang lapar dan menentukan makan sesaat sebelum tidur. Tetapi gaya hidup seperti ini dapat menaikkan resiko terkena heartburn. Tidur dengan kondisi perut yang penuh yang bisa membuat asam lambung naik ke esofagus.
  • Jangan langsung berbaring sesudah makan
    Sehabis makan sebaiknya jangan langsung berbaring, beri jarak sekitar 3 jam apabila memang ingin berbaring. Karena berbaring setelah makan dapat menghambat proses pencernaan, apalagi apabila kamu makan pada porsi yang besar.
  • Memperbarui hidangan makanan serta minuman yang dikonsumsi
    Usahakan kurangi makanan dan minuman yang bisa mengakibatkan heartburn seperti makanan yang terlalu banyak mengandung lemak, pedas, minuman bersoda, bawang bombay, kopi, coklat, dan yang lainnya.
  • Jangan merokok serta minum minuman beralkohol
    Menghindari rokok serta minuman beralkohol berperan besar pada menjaga kesehatan tubuh, termasuk sistem pencernaan. sebab dalam rokok serta arak ada kandungan-kandungan yang berbahaya dan Mengganggu tubuh secara perlahan.

Demikian pembahasan mengenai heartburn, hingga cara mengatasi & mencegah heartburn, semoga dapat menambah informasi bagi pembaca.

Mencegah Stunting Pada Anak

Pada artikel kali ini akan membahas bagaimana cara mencegah stunting pada anak. Stunting atau anak yang tinggi badannya pendek sebenarnya bukan masalah yang baru di dunia kesehatan. Di Indonesia, stunting adalah masalah gizi pada anak yang belum mampu dituntaskan dengan baik.

Mencegah Stunting Pada Anak

Buktinya, data Pemantauan Status Gizi (PSG) milik Kementerian Kesehatan RI membagikan bahwa jumlah anak pendek di Indonesia cukup tinggi. Terutama Bila jumlahnya dibandingkan menggunakan dilema gizi yg lain mirip anak kurus, gemuk, atau kurang gizi.

berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) yg dilakukan di tahun 2021, jumlah stunting di Indonesia merupakan lima,33 juta balita atau 24,4%. Jumlah ini turun berasal tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, pemerintah menargetkan angka stunting pada Indonesia turun menjadi 14% pada tahun 2024 nanti.

Lantas, apakah stunting di anak memang mampu dicegah sejak dini? Tentu saja, pemerintah pun membuahkan pencegahan stunting menjadi acara prioritas demi memenuhi target yg telah ditetapkan.

Beberapa cara buat mencegah stunting dari panduan Penyelenggaraan Indonesia Sehat menggunakan Pendekatan keluarga diantaranya yaitu :

1. Mencegah stunting buat ibu hamil dan yang sedang bersalin

Memantau kesehatan di 1.000 hari pertama kehidupan bayi secara optimal dan penanganannya.
Melakukan investigasi kehamilan (Antenatal Care) secara rutin serta juga terencana.
mak melakukan proses persalinan pada fasilitas kesehatan, mirip puskesmas, bidan, maupun dokter.
anugerah makanan tinggi protein, kalori, serta mikronutrien di bayi (TKPM).
Orang tua wajib melakukan deteksi penyakit menular serta jua penyakit tak menular semenjak dini.
Menghilangkan kemungkinan anak terkena cacingan.
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan full.
Melakukan diskusi menggunakan dokter kandungan buat pencegahan stunting dengan baik.

2. Mencegah stunting buat anak balita

Memantau pertumbuhan serta perkembangan balita secara rutin.
pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita.
Orang tua harus melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
Memastikan anak mendapatkan pelayanan serta perawatan kesehatan yg optimal.
Berdiskusi dengan dokter anak buat menyesuaikan pencegahan stunting dengan kebiasaan anak agar hasilnya lebih aporisma.

3. Mencegah stunting buat anak usia sekolah

Memastikan asupan gizi harian anak terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Mengedukasi anak tentang pengetahuan yang bekerjasama dengan kesehatan dan gizi secara perlahan dan memakai bahasa yang praktis dimengerti.

4. Mencegah stunting buat remaja

Sebenarnya, stunting pada remaja telah tak bisa diobati. tapi, masih ada beberapa perawatan yg bisa dilakukan ketika anak berusia 14 hingga 17 tahun, antara lain mirip:

Mengajarkan anak untuk terbiasa melakukan sikap hayati higienis dan Sehat (PHBS).
Memastikan anak mempunyai pola gizi yang seimbang.
Melarang anak buat merokok serta memakai narkoba.
Mengajarkan kesehatan reproduksi di anak.

5. Mencegah stunting buat dewasa muda

menaikkan pemahaman perihal keluarga Berencana (KB).
Melakukan investigasi penyakit menular dan tidak menular agar bisa terdeteksi sejak dini.
Selalu menerapkan perilaku hayati higienis Sehat (PHBS), pola gizi yang seimbang, tidak merokok, serta tidak menggunakan narkoba.
Selain itu, menurut strategi Nasional akselerasi penurunan stunting yang ditetapkan sang pemerintah, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

Memperhatikan asupan gizi serta nutrisi buat mak hamil serta menyusui, memperhatikan pola makan, serta mengkonsumsi jenis makanan yang beragam serta seimbang.
Melakukan investigasi kesehatan secara rutin buat ibu hamil, bayi, serta balita.
memberikan variasi makanan kepada anak agar si kecil terhindar berasal konflik susah makan.
Selalu menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal .
menerima edukasi ihwal stunting, pola asuh yg baik, serta asupan gizi dan nutrisi yang baik buat tumbuh kembang anak.
Melakukan vaksinasi lengkap sinkron dengan anjuran berasal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) semenjak bayi lahir.

Jadi kesimpulannya, pencegahan stunting dapat dilakukan menggunakan memastikan calon ibu menerima asupan gizi yg baik. waktu anak telah lahir, pastikan anak mendapatkan asupan makanan yg berkualitas.

Bisakah Anak Stunting mendapatkan Pertumbuhan yang Normal?

Sayang sekali, stunting artinya gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan mirip semula. Ini berarti, waktu seseorang anak sudah dinyatakan stunting semenjak balita, pertumbuhannya akan terus melambat sampai beliau dewasa.

pada saat memasuki masa puber, anak tidak dapat mencapai pertumbuhan yg aporisma sebab sejak kecil telah terkena stunting. Meskipun asupan makanannya kaya akan gizi, tetapi pertumbuhannya tidak akan semaksimal anak-anak normal yang lain.

Meski begitu, anak harus permanen menerima asupan banyak sekali kuliner bergizi tinggi buat mencegah anak mengalami syarat yg semakin buruk serta gangguan pertumbuhannya semakin parah.

Kesimpulannya, Jika ingin mencegah stunting maka anak harus menerima nutrisi yang aporisma pada ketika awal-awal kehidupannya. Lebih tepatnya, selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Demikian pembahasan mengenai cara mencegah stunting pada anak. Semoga pembahasan pada artikel ini menyadarkan kita bila sebenarnya stunting merupakan konflik yang perlu diberi perhatian spesifik.