Membicarakan Bullying dengan Anak

Setelah mengetahui apa itu bullying dan bagaimana tanda-tanda serta dampaknya, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara membicarakan bullying dengan anak.

Cara membicarakan bullying dengan anak tentunya harus didasari pemahaman mengenai bullying, sehingga apa yang diceritakan oleh orang tua dapat dipahami oleh anak, dan anak dapat mengerti bahwa apa yang pernah terjadi padanya dinamakan bullying atau tidak.

Membicarakan Bullying dengan Anak

Cara Membicarakan Bullying dengan Anak

Jika sudah mengetahui tanda-tanda anak terkena bullying, coba bicarakan baik-baik. Anak yang menjadi korban bullying biasanya akan sangat tertutup. Namun, banyak orang tua yang bingung bagaimana cara untuk mulai melindungi anak-anak mereka dari bullying dan kekerasan lainnya.

Bahkan, beberapa orang tua mungkin tidak tahu apakah anak-anak mereka merupakan korban, saksi, atau bahkan pelaku dari perbuatan bullying. Berikut ini terdapat beberapa cara untukĀ  membicarakan bullying dengan anak menurut UNICEF :

  1. Pahami Terlebih dahulu Apa Itu Bullying
    Langkah pertama ialah pahami dulu apa itu bullying hingga bagaimana tanda-tandanya, anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.
  2. Lakukan Pencegahan
    Jangan sampai sikap bullying itu malah bersumber dari perilaku orang tua. Bertindaklah dengan baik dan jadilah teladan untuk anak-anak, ajarkan nilai-nilai keagamaan dan etika pada anak, dan tanamkan kepercayaan diri serta keberanian kepada anak Anda.
  3. Komunikasikan langsung
    Jika merasa ada perilaku yang berbeda dari anak Anda, bahkan mengarah pada tanda-tanda anak terkena bullying, segera komunikasikan langsung. Buat anak Anda senyaman mungkin supaya mau bercerita, dengarkan dengan tenang, dan bantulah anak bangkit dan kembali percaya diri.

Cara Mengatasi Bullying

Terdapat beberapa cara mengatasi bullying, bisa dimulai dengan langkah pencegahan dari anak, keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Bila bullying sudah terjadi, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan rehabilitasi. Berikut beberapa cara mengatasi bullying :

Pencegahan
Langkah pertama adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan bullying perlu dilakukan secara menyeluruh, melalui anak, keluarga, sekolah, sampai lingkungan masyarakat.

1. Pencegahan Melalui Anak

Pencegahan melalui anak dapat dilakukan dengan cara memberi pengetahuan tentang apa itu bullying dan pastikan anak mampu melawan tindakan bullying apabila terjadi kepadanya.

Selain itu, edukasi anak supaya bisa menyampaikan bantuan ketika melihat tindakan bullying terjadi. Contohnya dengan melerai/mendamaikan, mendukung korban supaya kembali percaya diri, sampai melaporkan tindakan bullying pada pihak sekolah, orang tua, serta tokoh masyarakat.

2. Pencegahan Melalui Keluarga

Orang tua perlu meningkatkan ketahanan keluarga, menerapkan hidup harmonis, dan memperkuat pola pengasuhan anak. Lakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak, memupuk rasa percaya diri sampai keberanian anak, mengajarkan etika, sampai mendampingi konsumsi internet serta bahan bacaan anak.

3. Pencegahan Melalui Sekolah

Pihak sekolah juga harus membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan anti bullying. Ini dapat dimulai dengan menerapkan komunikasi efektif antara pengajar dan siswa, melakukan pertemuan terjadwal dengan orang tua murid, hingga menyediakan bantuan pada anak didik sebagai korban bullying.

4. Pencegahan Melalui masyarakat

Lingkungan masyarakat juga berperan penting terhadap kondisi seseorang. Jadi, sebisa mungkin menentukan dan membentuk lingkungan warga yang peduli terhadap perlindungan anak dan melawan keras tindakan bullying.

5. Rehabilitasi

Selanjutnya, terdapat tindakan rehabilitasi. Ini ialah pendekatan pemulihan yang dilakukan kepada korban serta pelaku bullying. Langkah ini dilakukan dengan tujuan supaya korban serta pelaku bisa kembali bertindak seperti yang seharusnya, sesuai norma dan hukum yang berlaku.

Langkah ini juga merupakan proses intervensi yang memberikan gambaran jelas pada pembully bahwa tingkah laku bullying ialah tindakan yang tidak bisa dibiarkan berlaku di sekolah dan di lingkungan masyarakat manapun.

Segala tindakan bullying tidak dibenarkan, apapun alasannya. Jangan sampai anak menjadi pelaku atau korban bullying, karena langkah pencegahan mampu dimulai dari lingkungan keluarga. Semoga bermanfaat.