Sikap Jika Ingin Dihargai

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai apa saja sikap jika ingin dihargai.  Sikap ialah salah satu faktor penting dalam korelasi sosial.

Perilaku Menghargai Orang Lain

Sikap yang baik bisa mencerminkan kepribadian seorang serta bisa membuat orang lain merasa nyaman pada sekitarnya. salah satu perilaku yang perlu diperhatikan Bila ingin dihargai ialah sikap rendah hati.

Rendah hati bukan berarti merendahkan diri sendiri, namun lebih kepada mempunyai pemahaman bahwa tidak ada yg tepat serta selalu terdapat hal yg bisa dipelajari dari orang lain.

Dengan perilaku rendah hati, seorang tak akan praktis tersinggung atau merasa lebih asal orang lain, sebagai akibatnya bisa membangun suasana yg harmonis dalam korelasi sosial.

Sikap Jika Ingin Dihargai

Perilaku menghargai perbedaan sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik. Setiap orang mempunyai latar belakang, pendapat, dan cara berpikir yang berbeda-beda.

Dengan menghargai bhineka tersebut, seseorang akan lebih terbuka buat menerima sudut pandang orang lain serta tak terjebak pada perseteruan yang tidak perlu.

Dengan mempunyai perilaku empati, seorang bisa tahu perasaan dan kebutuhan orang lain, sehingga dapat menyampaikan dukungan dan bantuan yang sesuai. Sikap ikut merasakan pula bisa membangun ikatan yg lebih kuat dalam korelasi sosial.

Sebab orang yang merasa dipahami dan didengar akan lebih cenderung untuk menghargai dan mempercayai orang yang bersikap empati terhadapnya.

Sikap Jika Ingin Dihargai

Berikut ini beberapa sikap yang dapat dilakukan jika ingin lebih dihargai disekitar  lingkungan, diantaranya yaitu :

  • Amanah
    Jika ingin dihargai orang lain maka wajib bersikap jujur. Sewaktu, melakukan kesalahan jangan takut untuk berkata yang sebenarnya.
    Sebab tidak ada satu orang pun yg senang apabila dibohongi orang lain, mereka akan lebih menentukan buat mendengarkan informasi yang menyakitkan.
  • Menghormati batasan
    Tak seluruh orang suka jika kehidupan pribadinya diketahui orang lain. Orang akan membuat batasan dalam menjalin hubungannya.
    Banyak orang yang melanggar batasan itu, sebagai akibatnya mensugesti hubungan yang terjalin. Jika, ingin dihargai orang lain maka harus menghargai batasan yang mereka.
    Misalnya jangan merusak ranah pribadinya, jangan pernah memaksa orang lain buat melakukan sesuatu yang membuat mereka tidak nyaman, jangan memaksa orang untuk menceritakan sesuatu.
  • Tepat waktu
    Waktu sangat berharga bagi setiap orang, krusial buat menghargai saat yang sudah diberikan orang lain, supaya mereka bisa menghargai.
    Jika, ingin dihargai orang lain maka harus memiliki prinsip “Lebih baik tiba lebih awal, daripada terlambat”.
  • Dapat diandalkan
    Saat ada orang lain yang merasa bahwa orang yang dapat diandalkan, maka mereka tidak akan ragu buat mendatangi saat mereka berada pada kesulitan.
    Sebagai orang yang dapat dipercaya, dapat membentuk orang lain menghargai, sebab mereka merasa berhutang budi atas pertolongan yang diberikan.
  • Percaya diri
    Seseorang memiliki rasa percaya diri, maka mereka memahami bagaimana dirinya, apa yang diinginkan, dan apa yang sebagai tujuan hidupnya.
    Menanamkan rasa percaya diri, akan menghasilkan dihargai orang lain, karena orang yang percaya diri mempunyai prinsip yang kuat dalam hidupnya.
  • Ikut merasakan

    Banyak orang yang hanya memikirkan dirinya saja, tanpa memikirkan orang lain, hal ini akan menghasilkan orang tidak menghargai.
    Mulai kini, cobalah untuk tahu sudut pandang orang lain, tempatkan diri pada posisi mereka. memiliki rasa empati, akan membuat dihargai orang lain.

  • Mempraktikan apa yang dikatakan
    Tidak akan ada yang senang apabila berhadapan dengan orang munafik, yakni apa yang dikatakan tidak sinkron dengan tindakan yang dilakukan.
    Apabila ingin dihargai orang lain, maka jagalah perilaku agar bisa permanen selaras dengan yang dikatakan.
  • Mendengarkan orang lain
    Ketika terlibat pada sebuah obrolan, penting untuk mendengarkan orang lain. Seluruh orang akan merasa terhormat, apa yang mereka katakan didengarkan serta disambut dengan baik.
    Mendengarkan orang lain akan menghasilkan lebih dihargai.

Bila ingin dihargai sang orang lain, kita perlu mempunyai sikap yang baik dan sinkron menggunakan nilai-nilai yg dihargai dalam warga.

Sikap rendah hati, menghargai perbedaan, ikut merasakan, jujur, sopan santun, dan menghargai saat artinya perilaku-perilaku yang dapat membantu menerima penghargaan dari orang lain.

Mengenali Karakter sebagai Manusia

Apakah Anda mengenali karakter sendiri sebagai manusia? Mengenal karakter seseorang berguna dalam hubungan. Bahkan, untuk mendapat pekerjaan, perusahaan biasanya melakukan tes psikologi dan wawancara agar bisa melihat kepribadian orang tersebut.

Mengenali Karakter Sebagai Manusia

Dalam dunia psikologi, terdapat banyak teori yang membahas tentang karakter seseorang. Salah satu teori yang paling populer saat ini ialah teori 16 kepribadian dari Carl Jung. Mengutip dari Center for Application of Psychological Type (Capt), bentuk penilaian yang lebih mudah dimengerti dari teori Carl Jung ialah MBTI. Inti dari teori tersebut adalah terdapat banyak variasi perilaku manusia yang acak tetapi konsisten dan teratur.

Mengenali Karakter sebagai Manusia

Tetapi, jauh sebelum teori kepribadian ini berkembang, ada teori empat temperamen yang membedakan manusia satu serta lainnya dari zaman dahulu kala. Inovasi ini berawal dari tokoh Yunani, Hippocrates, yang menggabungkan empat temperamen menjadi bagian dari teori pengobatannya. Menurutnya, empat cairan didalam tubuh dapat membedakan karakter dan kebiasaan manusia. Teori ini merupakan bagian dari konsep medis kuno bernama humorism yang mengacu pada cairan tubuh. Setiap orang memiliki cairan tubuh yang berbeda. Perbedaan ini yang paling dominan mempengaruhi temperamen dan psikologi seseorang.

Selain itu, terdapat beberapa orang yang memiliki karakter campuran. Jadi, seseorang tidak bisa direpresentasikan hanya dengan satu karakter yang terdapat di teori psikologi. Temperamen sebagai dasar warna karakter manusia dan berperan sebagai perwujudan atau representasi dari setiap individu pada menjalani kehidupannya. Umumnya, ketika kita bertemu dengan orang lain, kita dapat merasakan suasana hati yang timbul.

Menurut empat temperamen, karakter seseorang terbagi menjadi empat grup, yaitu :

  1. Sanguinis
  2. Koleris
  3. Melankolis
  4. Plegmatis

Sementara itu, pada karakter campuran, seseorang bisa mempunyai 2 temperamen berbeda, yaitu sanguinis serta melankolis.

Empat karakter manusia

Menurut Rudolf Steiner Archive, manusia terbagi menjadi empat bagian.

Pertama adalah tubuh fisik dan kedua terdapat tubuh eterik atau mungkin kita mengenalnya menjadi jiwa. Semasa hidupnya, jiwa menyatu dengan fisik seorang dan saat tewas akan terpisah dari fisiknya.

Ketiga, yakni tubuh astral. Bagian inilah yang menjadi tempat hadirnya insting, gairah, hasrat, dan perubahan pada pikiran kita.

Keempat, merupakan yang paling tinggi daripada yang lain, merupakan the bearer of the human ego alias pembawa ego manusia. Ini yang menghasilkan kita mempunyai rasa penasaran dan kuasa atas kesadaran diri, perasaan, bahkan motivasi yang kita miliki.

Salah satu dari empat bagian tersebut ada yang paling dominan, dan inilah yang akan merepresentasikan karakter manusia.

Seberapa akuratnya karakter tersebut?

Ada berbagai jenis tes psikologi untuk mengetahui karakter dan mengukur seberapa dekatnya pendekatan suatu teori terhadap karakter Anda.

Seperti penjelasan awal, Anda tidak bisa menelannya mentah-mentah begitu saja dalam menilai seseorang.

Namun, empat temperamen ini dapat mengatasi kekurangan yang Anda miliki, sehingga membentuk kepribadian yang lebih baik lagi.

Ambil contoh, anak dengan tipe melankolis dan plegmatis, mereka harus melatih untuk lebih percaya diri dan selalu aktif mengikuti kegiatan.

Lalu anak tipe koleris, mereka bisa latihan untuk menghormati pendapat orang lain. Begitu juga dengan tipe sanguinis, ia bisa melatih lebih mengenali dirinya sendiri.

Apapun tipe temperamennya, penting untuk selalu memperbaiki diri jika memang ada yang salah dari karakter Anda.

Perbedaan Karakter dan Kepribadian

Pada artikel kali ini akan  membahas mengenai pengertian karakter dan kepribadia, bagaimana perbedaan karakter dan kepribadian, dan sifat-sifat dari karakter dan kepribadian.

Pengertian Karakter

Perbedaan Karakter dan Kepribadian

Lance Morrow menyebutkan bahwa karakter menyebarkan nilai dan merupakan karya peradaban. Di sisi lain, Ralph Waldo Emerson menegaskan bahwa karakter lebih tinggi dari kecerdasan. Karakter yang memungkinkan orang untuk bertahan hidup, bertahan dan mengatasi kesedihan mereka dalam dunia yang tepat. Steven Covey menyebut bahwa untuk melakukannya dengan baik, kita harus berbuat baik dan untuk berbuat baik, kita harus menjadi baik lebih dahulu.

Karakter menentukan cara kita bertindak saat kita berpikir bahwa orang lain tak melihat kita. Seperti pepatah lama yang berbunyi, “Karakter adalah apa yang Anda lakukan ketika tidak ada orang yang melihat.” Kebaikan menjadi isi karakter yang baik. Kebaikan terdiri dari : kejujuran, keberanian, keadilan, sampai kasih sayang, menjadi disposisi untuk kita berperilaku secara bermoral. Atas kualitas manusia, karakter ialah objektivitas yang baik.

Pengertian Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu tatanan tak kasat mata yang bisa mempengaruhi cara seseorang berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan. Sebuah proses yang terus menerus dan konsisten sepanjang hidup membentuk kepribadian. Ini juga bisa memberi pengaruh terhadap cara pengambilan keputusan.

Sebelum mempertimbangkan kemampuan bekerja, kita cenderung mempertimbangkan kepribadian seseorang terlebih dahulu. Ini sering terlihat dalam dunia kerja, ketika banyak pemimpin yang menempatkan seseorang berdasarkan rasa suka-tak suka, bukan kemampuannya.

Rumus Kepribadian

Karakter dasar sudah mulai dibentuk sejak usia di bawah lima tahun. Menunjukkan bahwa pendidikan dan pola asuh dalam keluarga membentuk karakter dasar yang akan terbawa sampai kita dewasa.

Selanjutnya, karakter dasar biasanya akan mulai mendapat pengaruh eksternal dari berbagai sumber setelah kita melewati usia 5 tahun. Misalnya, dari pengalaman, pendidikan, nilai-nilai, sampai kepercayaan. Meski begitu, karakter dasar akan tetap ada dan tak bisa hilang, sebesar apa pun pengaruh lingkungan kita. Kalaupun tak terlihat lagi, itu karena karakter dasar hanya tertutup oleh pengaruh lingkungan, tak sungguhan hilang.

Perbedaan Karakter dan Kepribadian

Dalam dunia psikologi, ketika kita berpikir tentang Diri, kepribadian kita adalah segalanya. Itu adalah “kita” dari atas ke bawah: semua perilaku, minat, pemikiran, keyakinan, pengalaman, dan sifat yang membuat kita unik di dunia ini. Sebagian besar model kepribadian modern setuju bahwa fondasi kepribadian adalah kehidupan kita. Pengalaman dan lingkungan membantu kita mengembangkan aspek lain dari kepribadian sejak saat itu.

Dengan kata lain, kita tidak dilahirkan dengan kepribadian tertentu. Ini dapat berubah dan beradaptasi terus-menerus, terutama selama 2 dekade pertama kehidupan. Setelah itu, perubahan kecil kemungkinannya atau tidak begitu signifikan.

Teori kepribadian modern menyarankan kepribadian dimulai dengan temperamen bawaan. Seiring waktu, kita mengembangkan karakter saat terlibat dalam pengalaman sehari-hari, dan begitulah kepribadian kita berkembang. Karakter dan temperamen berbaur dan berkontribusi pada sifat kepribadian kita, tetapi tidak semuanya.

Lebih Penting Karakter atau Kepribadian?

Karakter merupakan salah satu aspek dari kepribadian. Itu dapat mempengaruhi bagian utama kehidupan, seperti pekerjaan, lingkaran sosial, aktivisme, dan kriminalitas. Itu mungkin menentukan banyak pilihan hidup kita. Ini juga penting dalam menentukan hasil dari tujuan dan hubungan pribadi.

Karakter dapat dilihat sebagai esensi, sedangkan kepribadian adalah bagaimana kita mengekspresikan esensi tersebut. Dalam hal ini, mereka saling berpengaruh. Kepribadian memiliki pengaruh yang lebih kuat pada kesehatan secara keseluruhan, tetapi karakter dapat mempengaruhi keputusan hidup sehari-hari dan bersifat sangat krusial.

Sifat-Sifat Karakter dan Kepribadian

Karakter dan kepribadian digunakan untuk menggambarkan perilaku seseorang, keduanya memeriksa aspek yang berbeda dari individu tersebut. Kepribadian seseorang lebih terlihat, sedangkan karakter seseorang terungkap dari waktu ke waktu, melalui berbagai situasi.

Kepribadian lebih mudah dikenali, sebagian besar bersifat statis dan lambat berkembang. Sebaliknya, karakter membutuhkan waktu lebih lama untuk dilihat tetapi lebih mudah untuk diubah. Karena karakter dibentuk oleh keyakinan, dengan usaha dan motivasi yang cukup, mengubah cara pandang dan pandangan seseorang terhadap dunia dapat menyebabkan perubahan karakter seseorang.

Jika seseorang menganggap perubahan di lingkungannya signifikan, maka keyakinannya akan berubah untuk mengakomodasi perubahan tersebut. Misalnya, seseorang yang mungkin memiliki kepribadian pemalu dapat belajar untuk mengubah sikapnya ketika berbicara di depan umum saat berperan sebagai seorang guru. Tuntutan sosial dan eksternal baru menyebabkan pergeseran internal yang mengubah sikap mereka.

Dengan cara ini, meskipun preferensi bawaan individu adalah menjauh dari publik, kepercayaan dan nilai yang membentuk perilaku mereka dapat berevolusi untuk mencerminkan nilai kelompok dan komunitas terdekat mereka. Kesadaran dan kemampuan beradaptasi seperti itu membantu kelangsungan hidup (Kurtus, 2011).

Intinya adalah, terlepas dari pentingnya ciri-ciri kepribadian bawaan, kita dapat mengatasinya seperti yang diminta oleh tuntutan pribadi atau budaya.

Mengetahui Apa Itu Karakter

Pada artikel kali ini membahas mengetahui apa itu karakter, secara etimologi dan menurut beberapa ahli. Istilah karakter tentunya sudah sering didengar. Anda mungkin acapkali mendengar bahwa si A memiliki karakter pendiam, sedangkan B memiliki karakter cerewet.

Mengetahui Apa Itu Karakter

Setiap orang tentunya memiliki karakter masing-masing. Penyebab karakter setiap orang berbeda pun ditimbulkan oleh beberapa faktor tertentu yang menjadi pembentuk dari karakter seseorang.

Pengertian Karakter

Secara awam, pengertian karakter ialah seperangkat sifat yang selalu dikagumi menjadi suatu indikasi dari kebajikan, kebaikan serta kematangan moral yang dimiliki oleh seseorang.

Secara etimologi, istilah dari karakter berasal dari bahasa latin yaitu character yang berarti tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, kepribadian, budi pekerti dan akhlak.

Pengertian karakter lainnya ialah akumulasi dari kepribadian, watak dan sifat yang dimiliki oleh seorang individu serta mengarahkan pada kebiasaan maupun keyakinan individu tersebut dalam kehidupan sehari-harinya.

Pembentukan karakter pada diri seseorang akan terjadi melalui proses pembelajaran sepanjang hidupnya. Maka dengan kata lain, karakter seseorang bukanlah bawaan sejak ia lahir, akan tetapi terbentuk karena suatu proses pembelajaran dari lingkungan keluarga dan orang-orang sekitar.

Pengertian Karakter Menurut Para Ahli

Agar lebih memahami pengertian karakter, berikut terdapat beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian karakter.

  1. W.B Saunders

Pengertian karakter menurut W.B Saunders merupakan suatu sifat nyata serta berbeda yang ditunjukan oleh seorang individu. Karakter dari seorang individu dapat terlihat dari berbagai macam atribut dalam tingkah lakunya dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Alwisol

Alwisol berpendapat bahwa karakter merupakan suatu penggambaran dari tingkah laku yang dilakukan dengan cara memperlihatkan serta menonjolkan nilai benar-salah, baik atau buruk secara implisit atau eksplisit.

  1. John Maxwell

Karakter menurut John Maxwell lebih baik dibandingkan sekedar dari perkataan. Lebih lanjut Maxwell kemudian menerangkan bahwa karakter merupakan suatu pilihan yang akan menentukan tingkat kesuksesan dari seorang individu.

  1. Kamisa

Definisi karakter menurut Kamisa adalah suatu sifat kejiwaan, budi pekerti dan akhlak yang dimiliki oleh seseorang, sehingga membuatnya berbeda dengan orang lainnya.

  1. Soemarno Soedarsono

Menurut Soemarno Soedarsono, karakter merupakan suatu nilai yang terpatri pada diri seseorang yang diperoleh dari pendidikan, pengalaman, percobaan, pengorbanan dan pengaruh dari lingkungan yang kemudian dipadu-padankan dengan nilai yang ada pada diri seorang individu dan kemudian menjadi suatu nilai intrinsik yang terwujud dalam sistem daya juang dan kemudian melandai sikap, pemikiran seseorang dan perilakunya.

  1. Poerwadarminta

Poerwadarminta mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah watak, sifat kejiwaan, akhlak dan tabiat atau budi pekerti seseorang yang membedakan orang tersebut dengan orang lainnya.

  1. Simon Philips

Pengertian karakter menurut Simon Philips adalah suatu kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem dan melandasi sikap, pemikiran serta perilaku yang ditampilkan oleh seorang individu.

  1. Coon

Coon menjelaskan bahwa pengertian dari karakter adalah suatu penilaian subjektif pada kepribadian seorang individu dan berkaitan dengan atribut kepribadian yang dapat ataupun tidak dapat diterima oleh masyarakat luas.

  1. Mansur Muslich

Muslich mengemukakan pendapat bahwa karakter adalah suatu cara berpikir serta cara berperilaku seorang individu yang menjadi ciri khas dari setiap individu untuk dapat hidup dan bekerjasama, baik di dalam keluarga, masyarakat maupun negara.

  1. Kamus Besar Bahasa Indonesia

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karakter merupakan sifat kejiwaan, tabiat, akhlak atau budi pekerti seseorang yang membedakan seorang individu dengan individu lainnya.

  1. Wyne

Karakter menurut Wyne adalah penanda dari cara seseorang dalam memfokuskan bagaimana cara mengaplikasikan suatu nilai kebaikan dalam bentuk tindakan maupun tingkah laku.

Seorang individu yang memiliki perilaku tidak amanah, kejam ataupun rakus dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter buruk, sedangkan seseorang yang memiliki perilaku jujur, gemar menolong sesama dapat dikatakan sebagai seseorang yang memiliki karakter baik. Jadi, istilah dari karakter erat kaitannya dengan kepribadian seseorang.

Demikian pembahasan mengenai mengetahui apa itu karakter dan bagaimana pandangan para ahli mengenai pengertian karakter. Semoga bermanfaat.

Mencari Tahu Kepribadian Ekstrovert

Artikel kali ini akan membahas mengenai mencari tahu apa itu kepribadian ekstrovert, karena kepribadian ini dimiliki oleh masing-masing individu.

Sifat, ciri, dan kepribadian setiap orang memiliki karakteristik yang berbeda. Semakin berkembangnya zaman, beberapa psikolog meneliti perihal kepribadian dengan cara memahami sikap manusia.

Salah satunya adalah pencetus psikologi analitis yaitu Carl Gustav Jung, atau yang lebih akrab dengan panggilan Carl Jung. Dia mendefinisikan kepribadian artinya keseluruhan akan perasaan, pemikiran dan tingkah laku baik sadar maupun tidak.

Mencari Tahu Kepribadian Ekstrovert

Carl Jung mengelompokan kepribadian menjadi 2 yaitu, Introvert dan Ekstrovert.

Sebagaimana pemikiran Carl Jung, Ekstrovert merupakan kepribadian yang lebih cenderung menikmati ruang bebas yang aktif dengan cara berteman dan senang berbicara dengan orang sekitarnya, sebab itu sifat ekstrovert lebih membuka diri serta aktif dalam situasi sosial.

Ciri-ciri Kepribadian Ekstrovert

Banyak hal yg disukai oleh seorang ekstrovert, karena ia sangat berperan aktif di lingkungan masyarakat dengan sifat luwes dan percaya diri. Terdapat beberapa ciri-ciri kepribadian ekstrovert :

  • Senang keramaian & banyak teman
    Ketika bertemu dengan orang, seorang ekstrovert akan sangat antusias dan berbicara dengan santai tanpa memikirkan apa yang menjadi topik pembicaraan.
  • Senang berbicara
    Mengobrol ialah kewajiban seorang ekstrovert, tidak akan pernah habis ide obrolan menyenangkan dengannya. Terkadang rasa penasarannya melewati rasa percaya diri diselingi humor. Kebanyakan ekstrovert memiliki sifat humoris, pandai berteman, cepat adaptasi menyesuaikan diri dilingkungan baru.
  • Ramah & optimis
    Selalu ramah kepada siapapun, merasa sangat senang hatinya jika ada yang menemani. Pikiran terbuka yang tak jarang mengawali keramahan kepada orang yang baru dikenal, dan terkadang teman baru tersebut bisa saja menjadi teman yang berkualitas.
    Pemikirannya serta pembicaraannya yg selalu optimis untuk meyakinkan diri dalam melihat suatu kasus, meskipun tidak memahami alur kedepannya seperti apa.
  • Aktif mengikuti kegiatan
    Tidak aneh rasanya jika seorang ekstrovert mengikuti kegiatan sosial, sebab kehidupan yang ia rasa mendukung adalah hidup dalam keramaian.
  • Senang menjadi pusat perhatian
    Seorang ekstrovert merasa senang jika menjadi pusat perhatian, tidak heran jika publik figur kebanyakan mempunyai kepribadian ekstrovert, meskipun tak semuanya.
  • Cenderung cepat mengambil keputusan
    Sudah sangat jelas ekstrovert lebih banyak berbicara, terkadang ketika mengambil keputusan pun dia asal jawab sebelum dipikirkan jawaban yang terbaik, dan dia tidak takut untuk mengambil resiko yang dia pilih, karena resiko ialah menjadi tantangan yg harus dihadapi di situasi apapun.
  • Percaya diri
    Sangat mudah untuk percaya diri, sebab ekstrovert lebih sering bergerak pada dunia sosial yang penuh keramaian dan perhatian, jarang sekali merasa cemas saat dimanapun berada. Kelebihan ini akan mempermudah dalam membuka koneksi baru sesama ekstrovert.

Hal Apa yang Berpengaruh pada Ekstrovert?

Sebagai kepribadian ekstrovert, dia seringkali tertarik pada aktivitas aktif dan banyak bergerak seperti olahraga, ada waktu luang, serta faktor fisik yang mampu menarik orang lain (ketenaran). Ekstrovert seringkali dikaitkan dengan keterampilan komunikasi, ambisi, keinginan, serta banyak bicara yang akan sangat berperan aktif pada dirinya. Di sisi lain, orang dengan kepribadian ekstrovert memiliki kekurangan dalam hal menimbang keputusan.

 

Demikian pembahasan mengenai mencari tahu apa itu kepribadian ekstrovert, bagaimana ciri-ciri dan hal-hal yang berpengaruh pada kepribadian ekstrovert.