Menetralkan Penggunaan Media Sosial

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana tips untuk menetralkan penggunaan media sosial. Belakangan ini, dalam kegiatan sehari-hari hampir tidak dapat dipisahkan dari media sosial, mulai dari berinteraksi dengan sahabat serta keluarga hingga mengecek berbagai info atau tren yang sedang viral.

Padahal faktanya, terlalu sering mengakses media sosial ternyata mampu mengakibatkan dampak yang kurang baik bagi kesehatan. Salah satunya adalah kecanduan pada media sosial.

Menetralkan Penggunaan Media Sosial

Tanda-tanda Kecanduan Media Sosial

Penyebab utama dari kecanduan media sosial adalah peningkatan dopamin otak yang menyampaikan dampak kesenangan setelah menggunakan media sosial.

Berikut ini beberapa tanda-tanda kecanduan media sosial, diantaranya yaitu :

  • Selalu beranggapan bahwa jumlah like dan komentar pada postingan media sosial sangat penting.
  • Merasa tertekan atau cemas setelah mengakses media sosial
  • Merasa perlu memeriksa sosial media setiap saat
  • Adanya perasaan FOMO (Fear of Missing Out), yaitu merasa takut ketinggalan informasi yang sedang tren.
  • Mendapatkan masalah pada pekerjaan atau hubungan dengan relasi maupun pasangan atau keluarga
  • Susah konsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan, karena sambil menggunakan media sosial.
  • Sering bergadang atau kurangnya waktu istirahat karena mengakses media sosial ketika malam hari.

Tips untuk Menetralkan Penggunaan Media Sosial

Apabila merasakan tanda-tanda kecanduan media sosial seperti yang dijelaskan diatas, jangan lupa untuk menetralkan penggunaan media sosial. Terdapat beberapa cara yang dapat dicoba untuk menetralkan penggunaan media sosial, diantaranya yaitu :

  1. Tetapkan niat sungguh-sungguh untuk menetralkan penggunaan media sosial, misalnya membuat komitmen bagi diri sendiri untuk tidak memeriksa media sosial dalam kurun waktu tertentu
  2. Lakukan perlahan namun pasti, perlahan mengurangi waktu penggunaan media sosial. Misalnya diawal 1 jam bermain media sosial, maka mulai dikurangi menjadi setengah jam, kemudian hanya 15 menit.
  3. Mematikan pemberitahuan hingga menghapus aplikasi
    Dengan tidak adanya pemberitahuan dari aplikasi media sosial, otomatis tidak akan memeriksa media sosial terbaru.
  4. Mempersiapkan aktifitas-aktifitas yang dapat mengalihkan perhatian dari media sosial, lebih baik aktifitas ini bersifat kontinu, agar tidak ada jeda diantara aktifitas tersebut.
  5. Dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap
    Setiap proses pasti membutuhkan waktu dan bertahap. Diharapkan dapat terus berjalan baik dan lebih baik setiap harinya.

Menetralkan penggunaan media sosial pada awalnya memang sulit, apalagi jika telah masuk di fase candu. Percayalah, kualitas hidup akan menjadi lebih baik setelah tidak candu pada penggunaan media sosial.

Manfaat Menetralkan Media Sosial

Ada beberapa manfaat yang akan didapatkan setelah menetralkan penggunaan media sosial, diantaranya yaitu :

  • Memperbaiki dan menjaga silaturahim dan hubungan sosial dengan keluarga maupun orang-orang terdekat.
  • Meningkatkan kualitas tidur, termasuk istirahat
  • Menjaga kesehatan mental diri sendiri, karena dengan media sosial dapat membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang belum tentu bisa tercapai, sehingga kesehatan mental dapat terganggu apabila capaian itu tidak berhasil.
  • Menjaga kesehatan fisik dengan berolahraga, berenang, dan lain sebagainya.
  • Menaikkan produktivitas dan prestasi kerja, karena dengan meningkatkan produktifitas maka semakin fokus dengan apa yang sedang dikerjakan.

Penggunaan media sosial dapat berdampak baik dan buruk, hanya sebagai pengguna dapat mengatur dan membatasi waktu penggunaan media sosial tersebut dengan bijak. Kecanduan bermain media sosial juga membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Diharapkan untuk tidak lupa menetralkan media sosial, agar hidup lebih berarti untuk diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.