Pentingnya Pandangan Self Acceptance

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana pentingnya pandangan self acceptance untuk mengubah diri sendiri.

Pentingnya Pandangan Self Acceptance

Self acceptance atau penerimaan diri merupakan kemampuan untuk menerima kekuatan serta kesalahan tanpa menghakimi. Seluruh orang mempunyai hal-hal yang ingin ditingkatkan dalam diri.

Penerimaan diri merupakan kemampuan untuk mendapatkan diri sendiri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Konsep ini sangat krusial dalam menjaga kesehatan mental.

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu pengalaman masa kecil, budaya, lingkungan sosial. Pengalaman anak usia dini yang dipenuhi dukungan serta afeksi orang tua dan lingkungan cenderung memperkuat penerimaan diri.

Budaya yang fokus kesempurnaan dan pencapaian memaparkan pada gambaran yang tak realistis bisa berbahaya. Bukan berarti menyerah pada kekurangan, tetapi lebih pada pengakuan serta penerimaan terhadap siapa diri sebenarnya.

Self-acceptance memungkinkan untuk hidup lebih autentik serta hening dengan diri sendiri. Banyak yang mungkin merasa sulit menerima diri sendiri sebab berbagai macam tekanan, baik dari lingkungan, media sosial, maupun diri sendiri.

Mmenerima diri sendiri merupakan fondasi dari kesehatan mental yang baik. Saat mampu mendapatkan diri sendiri, rasa percaya diri yang lebih tinggi, menghadapi stres dengan lebih baik, serta hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Tanpa self-acceptance, kita mungkin acapkali merasa tak cukup baik, mampu memicu perasaan cemas, depresi, dan rendah diri. Ada orang bisa menerima kekurangannya, sedangkan yang lain terpaku dan menjadi pengkritik terburuk bagi diri mereka sendiri.

Karakteristik Self Acceptance

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik dari self acceptance, diantaranya yaitu :

  • Mampu menerima nilai-nilai, preferensi, sumber daya, perasaan, bisikan hati, serta tindakan, baik di masa lalu maupun masa depan.
  • Kenali kekuatan dan pencapaian tanpa perlu terlalu arogan terhadap kedua hal tersebut.
  • Berperilaku positif terhadap diri sendiri serta menjunjung tinggi diri sendiri, tanpa memerlukan persetujuan orang lain.
  • Melihat diri dengan relatif seksama dan mengenali apa yang dikuasai dan apa yang tidak dikuasai.
  • Melihat diri Anda menjadi manusia seutuhnya, daripada mendefinisikan diri Anda sesuai satu ciri, insiden, kemampuan, atau kelemahan
  • Merangkul semua bagian diri, bahkan bagian negatifnya serta merasa bahagia dengan diri sendiri.
  • Belajar mengakui kelemahan serta kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri atau terlibat pada pembicaraan bersifat negatif yang berlebihan
  • Selalu menyayangi serta menghargai diri sendiri

Kurangnya penerimaan diri bisa menyebabkan keretakan rasa dalam diri jauh di alam bawah sadar, dimana salah satu bagian dari diri murka , kesal, kesal, malu, atau kecewa dengan bagian lain dari diri.

Bagian-bagian yang terfragmentasi ini dapat hanya berdamai saat diri sendiri yang memaafkan dan mendapatkan kepercayaan diri sendiri. Terdapat konsekuensi negatif dari ketidakmampuan menerima diri sendiri.

Manfaat Penerimaan Diri

Saat mendapatkan diri sendiri, cenderung tidak terlalu khawatir wacana apa yang dipikirkan orang lain. Ini membantu melihat situasi dengan lebih kentara serta mengurangi kemungkinan menerima kritik keras terhadap diri sendiri.

Bagaimana perasaan terhadap diri sendiri juga bisa memainkan peran penting dalam memilih kesejahteraan secara keseluruhan. Penerimaan diri dapat membantu menanamkan rasa sejahtera, membantu membangun hubungan berkualitas.

Trik Menaikkan Self-Acceptance

Berikut ini beberapa trik yang dapat dilakukan untuk menaikkan self acceptance, diantaranya yaitu :

  • Kembangkan self-compassion
    Bersikap baik pada diri sendiri, terutama ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan. Ini membantu untuk lebih mendapatkan kekurangan serta kelemahan tanpa merasa bersalah atau membuat malu.
  • Melakukan terapi dan konseling
    Karena bantuan profesional bisa sangat membantu. Terapi cognitif-behavioral (CBT), misalnya membantu mengganti pola pikir negatif terhadap diri sendiri serta menaikkan self-acceptance.
  • Berlatih mindfulness
    Membantu untuk hidup di masa sekarang dan mendapatkan diri apa adanya. Mindfulness mengajarkan untuk mengamati pikiran dan perasaan tanpa menghakimi.
  • Membentuk hubungan positif dari orang-orang terdekat sangat krusial pada proses penerimaan diri. Lingkungan yang positif dan mendukung dapat membantu merasa lebih diterima serta dihargai.

Dengan mindfulness, self-compassion, dukungan sosial, dan bantuan profesional, belajar mendapatkan diri sendiri dengan lebih baik dan menjalani hidup dengan lebih autentik dan senang.

Kecemasan dalam Pandangan Komunikasi

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai kecemasan atau aprehensif dalam pandangan ilmu komunikasi. Banyak sekali kalangan umur mulai asal anak-anak, remaja bahkan dewasa tentunya mempunyai kebutuhan buat mengaktualisasi diri.

Dalam mengaktualisasi diri serta ketertarikan buat mengenal dunia serta mencoba hal baru, tentunya tidak terlepas dari yang namanya komunikasi. namun pada prakteknya masih banyak yang dilanda kecemasan berkomunikasi baik itu taraf rendah maupun kecemasan yang tinggi.

Kecemasan dalam Pandangan Komunikasi

Istilah aprehensi komunikasi, bahwa akan terdapat manusia yg memiliki ketakutan buat melakukan komunikasi yg dikenal menjadi communication apprehension.

Orang yang aprehensif pada komunikasi, umumnya akan menarik diri dari pergaulan, berusaha sekecil mungkin berkomunikasi, dan hanya akan berbicara apabila terdesak saja.

Jika kemudian terpaksa berkomunikasi, acapkali pembicaraannya tidak relevan, dan orang yang aprehensif dalam komunikasi, cenderung tidak menarik oleh orang lain. Aprehensi komunikasi mengacu di perasaan takut atau risi terhadap interaksi

Mereka yang mempunyai aprehensi komunikasi akan merasa takut melakukan kesalahan dan dihina waktu terlibat suatu hubungan.

Tetapi dalam hal itu, beberapa ahli ilmu komunikasi menyatakan bahwa aprehensi komunikasi terbagi menjadi dua bagian, yaitu trait aprehensi dan state aprehensi.

Trait aprehensi sering kali di kaitkan menggunakan perasaan ketakutan berkomunikasi dalam seluruh konteks, sedangkan state aprehensi merupakan ketakutan berkomunikasi pada konteks yg spesifik saja.

Kecemasan berkomunikasi disebut serta berhubungan dengan sifat kepribadian, namun akhir-akhir ini aprehensi komunikasi diperluas baik itu berasal sudut pandang sifat maupun situasional.

Dikaitkan dengan sifat kepribadian

State (situasional) didefinisikan menjadi respon situasional yang dialami individu dalam konteks here and now, umumnya mempunyai respon emosi yg negatif, sebelum terjadi komunikasi.

Aprehensi komunikasi state seringkali diasosiasikan menggunakan performansi komunikasi yang terganggu dan tingkat penilaian yang lebih rendah dari pengamat. State aprehensi komunikasi merupakan sesuatu yang dialami oleh kebanyakan orang.

Hampir setiap orang, bahkan pembicara berpengalaman profesional mungkin merasa gugup pada berkomunikasi. Terdapat Aprehensi komunikasi sesuai tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

Ekstrovert artinya tipe pribadi yg suka berteman, menyenangi hubungan sosial menggunakan orang lain, dan serius di the world outside the self. Kebalikannya tipe introvert merupakan mereka yg suka menyendiri, reflektif, serta tidak begitu senang berteman menggunakan banyak orang.

Seseorang yg mempunyai tipe introvert lebih senang mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi mirip halnya membaca, menulis, serta berpikir secara imajinatif.

Jadi agar kita tidak merasa cemas ketika berbicara, ada baiknya kita mengenali diri sendiri menggunakan baik.

Berlatih serta mengasah kretivitas pada berinteraksi baik beserta seseorang juga orang banyak menjadi bagian krusial buat menurunkan taraf kecemasan pada berkomunikasi.

Kecemasan dalam Perspektif Ilmu Komunikasi

Kecemasan adalah respons emosional yang timbul waktu seseorang merasa terancam atau berada pada situasi yg tidak dapat mereka kendalikan. dalam perspektif ilmu komunikasi, kecemasan bisa memiliki dampak yg signifikan pada hubungan dan pengiriman pesan.

Pada konteks komunikasi, kecemasan bisa dipicu sang banyak sekali faktor, misalnya :

  • Kekhawatiran ihwal kinerja
  • Kegelisahan sosial
  • Ketakutan akan penilaian negatif
  • Kurangnya persiapan atau pengetahuan
  • Tekanan asal pihak luar atau lingkungan

Kecemasan dapat berdampak negatif di komunikasi dengan menyebabkan:

  • Gangguan perhatian dan konsentrasi
  • Kesulitan mengekspresikan diri secara efektif
  • Terhambatnya kemampuan berpikir jelas dan bernalar
  • Munculnya sikap mrenghindar
  • Berkurangnya kepercayaan diri

Untuk mengelola kecemasan dalam komunikasi, individu dapat menggunakan berbagai seni manajemen, seperti :

  • Persiapan yg matang dan mendalam
  • Latihan dan simulasiTeknik relaksasi, seperti pernapasan pada serta meditasi
  • Menantang pikiran negatif
  • Menerima dukungan dari orang lain