Dampak dan Upaya Menghadapi Perubahan Iklim

Saat ini perubahan iklim dunia sedang sangat cepat, oleh karena itu pada artikel kali ini akan membahas dampak dan upaya menghadapi perubahan iklim. Ayo kita bahas!

dampak dan upaya menghadapi perubahan iklim

Dampak Perubahan Iklim

Pola cuaca merupakan suatu bagian penting dalam kehidupan yang akan mempengaruhi tanaman, pangan, air yang kita konsumsi, tempat tinggal, serta berbagai aktivitas dan kesehatan manusia. Berikut beberapa diantara dampak negatif yang perlu kamu ketahui:

1. Kepunahan Ekosistem
Kemungkinan terjadinya kepunahan ekosistem yaitu pada spesies hewan dan tumbuhan, yang kemudian akan turut meningkatkan tingkat keasaman laut. Hal ini kemudian akan berdampak negatif terhadap para organisme-organisme laut, misalnya pada terumbu karang, hingga berbagai spesies yang hidupnya bergantung terhadap organisme tersebut.

2. Pangan dan Hasil Hutan
Hutan turut membantu dalam mencegah terjadinya polusi air hingga menghambat terjadinya erosi, membantu menyimpan pasokan air. Hutan berfungsi sebagai rumah bagi banyak hewan liar, mulai dari serangga, burung, hingga berbagai tanaman.

3. Pesisir dan dataran rendah
Daerah pantai akan kian rentan terhadap naiknya permukaan air laut dan erosi pantai. Kerusakan pesisir ini sendiri kemudian akan diperparah oleh berbagai tekanan manusia di daerah pesisir. Diperkirakan pada tahun 2080 nanti sekitar jutaan orang akan terkena banjir setiap tahun diakibatkan oleh naiknya permukaan air laut.

4. Sumber dan Manajemen air tawar
Hingga saat ini rata-rata ketersediaan air di daerah aliran air sungai dan daerah tropis basah diperkirakan akan mengalami peningkatkan sekitar 10-40 persen. Sementara pada daerah yang kering, air akan mengalami pengurangan sekitar 10-30% hingga akhirnya berbagai daerah yang kini mengalami kekeringan kemudian akan semakin menjadi parah kondisinya.

5. Industri, permukiman dan masyarakat
Industri, permukiman serta masyarakat yang kian rentan umumnya berada di daerah bantaran sungai dan pesisir serta mereka yang tingkat perekonomiannya terkait erat dengan keberadaan sumber daya yang sensitif terhadap iklim.

6. Kesehatan
Penduduk yang kapasitas beradaptasinya rendah akan kian rentan terhadap berbagai penyakit yang melanda, umumnya adalah gizi buruk, diare, dan berubahnya pola distribusi pada penyakit-penyakit yang ditularkan dari berbagai hewan khususnya serangga.

Upaya yang Dapat Dilakukan dalam Menghadapi Perubahan Iklim

Meski tingkat emisi rumah kaca terus meningkat, namun terdapat juga banyak peluang untuk menguranginya. Salah satunya adalah dengan melalui perubahan pola konsumsi dan gaya hidup. Berikut ini beberapa rekomendasi kebijakan dan instrumen yang dapat dilakukan untuk menurunkan emisi gas rumah kaca di bumi, diantaranya:

1. Sektor Energi
Pada sektor energi yang bisa dilakukan adalah mengurangi subsidi bahan bakar fosil, Pajak karbon yang digunakan untuk bahan bakar fosil, serta menggalakkan kebiasaan menggunakan energi terbarukan, tak lupa penetapan harga listrik bagi energi terbarukan, juga subsidi bagi para produsen.

2. Sektor Transportasi
Pada sektor transportasi dengan menggalakkan penggunaan biofuel, mewajibkan penggunaan bahan bakar dengan standar CO2 untuk alat-alat transportasi di jalan raya, STNK, tarif penggunaan jalan serta parkir, dan lebih memilih menggunakan fasilitas angkutan umum.

3. Sektor Gedung
Menerapkan standar dan label terhadap berbagai peralatan, regulasi gedung dan sertifikasi, memperbaiki bagaimana kualitas bangunan yang didirikan, meningkatkan standar bangunan, serta memikirkan kembali perencanaan kota seperti misalnya saja memberikan insentif untuk mini-grid solutions.

4. Sektor Industri
Pada sektor pertanian sendiri sebaiknya diberikan Insentif finansial serta regulasi-regulasi yang akan memudahkan dalam memperbaiki manajemen lahan, irigasi yang efisien, penggunaan pupuk serta mempertahankan kandungan karbon dalam tanah.

5. Sektor Kehutanan
Mempertahankan lahan hutan, manajemen hutan, memperluas area kehutanan, hingga mengurangi penebangan liar yang kerap terjadi. Menanam triliunan pohon untuk meningkatkan ketahanan pangan, menyelamatkan keanekaragaman hayati, membantu mengurangi CO2, membuka mata pencaharian serta menolong ekonomi pedesaan.

6. Sektor Pertanian dan Makanan
Manusia membutuhkan transformasi pangan dalam 12 tahun ke depan, dimana limbah makanan dikurangi, menjalankan diet dan pola hidup sehat melalui penurunan asupan protein hewani.

 

Diharapkan dengan adanya artikel mengenai dampak dan upaya menghadapi perubahan iklim, kita sebagai manusia dapat berpartisipasi untuk membantu memperbaiki kondisi bumi, sehingga iklim dapat secara perlahan berubah menjadi lebih baik.

Green Metric dan Tujuan Green Metric

green metric

Asal Usul Peringkat Green Metric

UI Green Metric World University Ranking merupakan inisiatif Universitas Indonesia yang diluncurkan pada tahun 2010. Sebagai bagian dari strateginya untuk meningkatkan posisi internasional, Universitas menyelenggarakan Konferensi Internasional perihal Peringkat Universitas dunia pada 16 April 2009.

Berdasarkan diskusi bahwa kriteria saat ini yang digunakan untuk memilih peringkat universitas tidak memberikan penghargaan kepada mereka yang melakukan upaya untuk mengurangi jejak karbon dan dengan demikian membantu memerangi perubahan iklim dunia. Kami menyadari bahwa sejumlah universitas top dunia, misalnya Harvard, Chicago, Kopenhagen sudah mengambil langkah untuk mengelola serta meningkatkan keberlanjutannya. Kami melihat perlunya sistem seragam yang cocok untuk menarik dukungan ribuan universitas dunia dan pada akhirnya hasilnya berdasarkan pada skor numerik yang memungkinkan pemeringkatan sehingga perbandingan cepat dapat dirancang di antara mereka berdasarkan kriteria mereka. Komitmen untuk mengatasi persoalan keberlanjutan serta dampak lingkungan.

Tujuan dari Peringkat

Tujuan dari pemeringkatan green metric ini ialah untuk menyampaikan hasil survei online tentang kondisi terkini dan kebijakan terkait Green Campus serta keberlanjutan pada Universitas di seluruh dunia. Dibutuhkan dengan menarik perhatian para pemimpin universitas dan pemangku kepentingan, lebih banyak perhatian akan diberikan untuk memerangi perubahan iklim dunia, konservasi energi serta air, daur ulang limbah, serta transportasi hijau. Kegiatan tersebut akan membutuhkan perubahan sikap serta lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, dan  persoalan ekonomi dan  sosial yg terkait dengan keberlanjutan.

Awalnya, kami akan mengumpulkan data numerik dari ribuan universitas di seluruh dunia serta memproses data yang diberikan untuk mencapai skor tunggal yang mencerminkan upaya yang dilakukan oleh institusi untuk menerapkan kebijakan serta program yang ramah lingkungan serta berkelanjutan. Universitas akan diberi peringkat sesuai skor ini. Kami berharap pemeringkatan ini bermanfaat bagi pimpinan universitas dalam upaya menerapkan kebijakan ramah lingkungan dan  mengelola perubahan sikap di kalangan civitas akademika di institusi masing-masing.

Visi serta Misi Green Metric

Visi kami adalah menjadi Pemeringkatan Universitas dunia yang terbuka serta dihormati yang membawa dampak berkelanjutan bagi universitas pada seluruh dunia.

Misi kami adalah:
1. Menyelenggarakan Peringkat Universitas dunia tahunan tentang keberlanjutan.
2. Mendorong praktik keberlanjutan di universitas di seluruh dunia.
3. Menyediakan layanan terkait keberlanjutan untuk universitas di seluruh dunia.
4. Memfasilitasi kemitraan internasional perihal keberlanjutan.

Metodologi

Kami menggunakan beberapa kriteria serta metodologi yang sudah dipikirkan secara hati-hati, sederhana serta cukup praktis untuk diisi. Pada alat evaluasi kinerja saat ini terdapat 39 indikator dan  6 kriteria yaitu Pengaturan dan Infrastruktur, Energi dan Perubahan Iklim, Limbah, Air, Transportasi, dan Pendidikan.

Oleh sebab itu kami sudah memberikan informasi lapangan pada dewan peninjau independen dan akan mendapatkan komentar dari peserta yg dapat digunakan untuk memperbaiki dan  menyempurnakannya pada versi berikutnya.

Membuat peringkat

Perguruan tinggi yang ingin berpartisipasi diminta untuk memberikan data numerik tentang kriteria yang dapat memberikan gambaran komitmen mereka terhadap penghijauan kampus dan menerapkan kebijakan ramah lingkungan yang mendukung keberlanjutan. Kriteria tadi mencakup isu dasar seperti ukuran universitas, baik secara spasial maupun populasi, lokasi kampus serta luasan ruang terbuka hijau; serta juga informasi perihal penggunaan tenaga, transportasi, penggunaan air dan daur ulang serta pengolahan limbah. Selain itu, akan ditanyakan perihal upaya yang dilakukan oleh lembaga terhadap penetapan kebijakan dan  manajemen hijau.

Berpartisipasi

Sangat mudah untuk mengambil bagian. Universitas mengirimkan data dengan mengisi formulir survei online. Jangka waktu penyerahan data melalui formulir online akan berlangsung dari sekarang sampai menjelang akhir tahun. Kami kemudian akan menghitung skor untuk seluruh universitas yang sudah mengirimkan data serta mempublikasikan peringkat yang dihasilkan di bulan Desember.