Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran

Peran psikologi pendidikan bagi pembelajaran merupakan hal yang cukup penting. Keterlibatan peserta didik yang menjadi objek lembaga pendidikan mengharuskan psikologi ikut andil di dalamnya untuk mengidentifikasi kriteria atau sistem pendidikan yang layak. Untuk itu di bawah ini akan dijelaskan apa saja peran-peran psikologi bagi pendidikan.

Peran psikologi pendidikan bagi aktivitas pembelajaran

Peran Psikologi Pendidikan Bagi Pembelajaran

Dari keseluruhan peran psikologi di bidang pendidikan, hampir semuanya merupakan peran yang diprioritaskan untuk meningkatkan kapasitas tenaga pendidik dalam mengajar. Hal ini dikarenakan tenaga pendidik sangat menentukan keberhasilan sistem belajar mengajar. Jika sistem tersebut dapat ditingkatkan maka akan berdampak pada kualitas pendidikan itu sendiri. Sehingga peserta didik dapat memperoleh pendidikan yang memadai.

  • Merumuskan tujuan pembelajaran yang tepat

Keberadaan psikologi pendidikan dapat menjadi pedoman dalam perumusan tujuan pembelajaran. Psikologi memberikan akses bagi lembaga pendidikan maupun tenaga pengajar untuk memahami target-target yang relevan terhadap proses kegiatan belajar mengajar.

Langkah ini tidak lepas dari perbedaan karakteristik masing-masing individu yang secara khusus merupakan peserta didik. Perumusan tujuan pembelajaran yang berdasarkan prinsip psikologi bisa membuatnya sesuai dengan semua karakteristik yang ada dan dapat diterima oleh seluruh peserta didik.

  • Menyusun metode pembelajaran yang sesuai

Setelah memahami tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, psikologi pendidikan juga berperan dalam mengatur strategi yang tepat dalam proses kegiatan belajar mengajar. Tentu saja metode tersebut sejalan dengan tujuan pembelajaran apabila didasari atas prinsip psikologi pendidikan.

Adanya psikologi memungkinkan tenaga pengajar mampu mendalami kondisi serta kebutuhan pendidikan. Sehingga penentuan metode atau gaya pembelajaran dapat disesuaikan dengan keunikan masing-masing individu beserta tingkat perkembangan yang dialami peserta didik.

  • Memberikan pendampingan terhadap pendidikan

Psikologi pendidikan dapat juga berperan sebagai bimbingan konseling dalam proses kegiatan belajar mengajar. Hal ini sejalan dengan tugas serta peran pendidik yang mana tenaga pengajar tidak hanya memberikan pelajaran namun juga bimbingan.

Melalui langkah ketiga ini tenaga pendidik dapat memberikan pendampingan berupa bantuan psikologis melalui hubungan interpersonal antara guru dengan muridnya. Dengan begitu proses eksplorasi terhadap peserta didik dapat dimaksimalkan. Sehingga tenaga pendidik dapat memberikan apa yang dibutuhkan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.

  • Menstimulus proses kegiatan belajar mengajar

Dalam proses kegiatan belajar mengajar harus ada stimulus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh peserta didik. Adapun stimulus yang dimaksud dapat berupa fasilitas dan juga motivasi. Dua elemen inti sangat penting ketika bakat dan kecerdasan masing-masing individu sedang dibentuk.

Pengadaan akan fasilitasi maupun motivasi tidak akan berjalan dengan baik jika mengabaikan psikologi pendidikan. Maka dari itu psikologi harus diterapkan sebagai landasan yang dipakai ketika seorang tenaga pendidik menjadi fasilitator sekaligus motivator bagi peserta didiknya.

  • Membangun lingkungan pendidikan yang kondusif

Proses kegiatan belajar mengajar tentu dapat berjalan secara maksimal apabila lingkungan pendidikan dalam keadaan kondusif. Dalam artian efektivitas pembelajaran sangat memadai, hal itu bisa dibuktikan dengan indikator kenyamanan peserta didik selama menempuh pendidikan.

Maka untuk mewujudkan kekondusifan tersebut ada beberapa hal penting sebagai wujud dari peran psikologi pendidikan bagi efektivitas pembelajaran. Hal-hal tersebut meliputi suasana pembelajaran, interaksi atau komunikasi, kebijakan lembaga pendidikan, dan lain sebagainya yang berhubungan dengan bidang pendidikan.

 

Demikian peran psikologi pendidikan bagi pembelajaran. Penerapan psikologi pendidikan dipastikan dapat membuat proses kegiatan belajar mengajar jadi lebih maksimal. Sebaliknya, ketidakadanya juga membuat aktivitas pembelajaran tidak mampu menunjang pendidikan dengan baik.

Peran Keluarga Dalam Tumbuh Kembang Anak

Peran keluarga dalam tumbuh kembang anak sangat berpengaruh untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman, memberikan sarana dan prasana untuk mengembangkan kemampuan sebagai bekal di kehidupan sosial, serta sebagai media dalam menanamkan nilai sosial dan budaya sedini mungkin. Orangtua memberikan kasih sayang, penerimaan, penghargaan, pengakuan, dan arahan kepada anaknya.

Peran Keluarga Dalam Tumbuh Kembang Anak

Hubungan antara orangtua dan anak sangat penting untuk membangun kepercayaan terhadap orang lain dan diri sendiri. Selain itu juga dapat membantu perkembangan sosial, emosional, dan kognitif pada anak. Penelitian menyebutkan bahwa hubungan antara orangtua dan anak yang hangat, terbuka, dan komunikatif; terdapat batas yang wajar antar usia; menyampaikan alasan terkait hal-hal yang tidak boleh dilakukan anak, akan meningkatkan rasa percaya diri dan performa di sekolah maupun lingkungan masyarakat. Selain itu anak akan lebih terhindar dari hal-hal negatif seperti, depresi dan penggunaan narkoba.

Budaya, kepercayaan, tradisi, dan nilai yang dianut dalam suatu keluarga juga mempengaruhi tumbuh kembang anak. Dalam suatu penelitian yang dilakukan pada orangtua Cina-Amerika menyebutkan bahwa para orang tua memiliki cukup andil dalam mengatur tingkah laku anaknya, sehingga masalah terkait penyimpangan perilaku pada anak jarang dijumpai.

Pada masa remaja-dewasa muda, orangtua memiliki tugas dan peran baru seiring dengan berubahnya kebutuhan anak pada masa ini. Perubahan yang terjadi pada masa ini adalah perubahan secara fisik, kognitif, dan juga sosial. Anak akan mulai melepaskan diri dari ketergantungan pada keluarga dan mulai fokus pada kehidupan sosial di luar rumah. Tantangan bagi orangtua adalah bagaimana harus menyeimbangkan antara mempertahankan ikatan dalam keluarga dan meningkatkan otonomi anak seiring dengan bertambahnya usia dan pendewasaan pada anak. Dalam suatu penelitian disebutkan bahwa orangtua yang tetap mempertahankan komunikasi yang baik dan hangat memiliki anak dengan luaran lebih baik dalam kehidupan sosialnya, tidak menggunakan narkoba, mengalami gangguan cemas dan depresi yang lebih sedikit daripada anak dengan orangtua yang tidak menjaga komunikasi pada masa remaja-dewasa muda.

Keberhasilan tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh faktor lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga hingga masyarakat luas. Peran keluarga utamanya orangtua sangat penting dalam membentuk lingkungan keluarga yang harmonis, penuh kasih sayang, dan pengertian.

Mengapa peran keluarga utamanya orangtua sangat penting?

Lingkungan paparan pertama dan tersering bagi anak-anak adalah keluarga. Pembentukan karakter dan proses tumbuh kembang pertama kali dimulai dari sini. Anak-anak harus dipersiapkan sedini mungkin untuk menjadi penentu kehidupannya nanti. Harus dipersiapkan untuk bisa membuat keputusan sendiri dan tumbuh menjadi pribadi yang kompeten di masyarakat. Proses ini dapat didapatkan sedini mungkin tergantung pada lingkungan tempat tinggal anak dibesarkan.

Kondisi yang optimal di rumah, pemenuhan nutrisi yang cukup, dan interaksi antar orangtua maupun dengan anak sangat mempengaruhi perkembangan dan perilaku anak.   Orangtua bertanggungjawab untuk menyediakan lingkungan yang aman, memantau aktivitas anak, membantu mengembangkan emosi sosial dan kognitif, serta menyediakan arahan dan panduan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menyediakan lingkungan rumah yang aman dan kondusif, anak akan senang bermain, mengeksplorasi hingga menemukan berbagai hal baru yang dapat meningkatkan level perkembangan kognitif, sosial, dan emosional. Harapannya kelak dapat menjadi pribadi yang bertanggungjawab dan produktif.

UNICEF bersama dengan komunitas lain memberdayakan keluarga dan komunitas di lingkungan sekitarnya untuk membantu setiap anak mendapatkan awal yang baik di kehidupannya. Salah satu bentuk upaya UNICEF untuk membantu mencapai tumbuh kembang anak yang optimal dan meningkatkan taraf hidup anak adalah program kerjasama dengan WHO, Care for Child Development. Program ini lebih difokuskan pada kerjasama orangtua dan keluarga dalam merawat dan mendidik anak secara efektif. Program ini sudah terbukti memiliki hasil yang baik pada keluarga maupun anaknya sendiri.

Upaya Mengoptimalkan Tumbuh Kembang Anak

Pada Family and community practice that promote child survival, growth and development terdapat 12 hal yang perlu diperhatikan dalam upaya mengoptimalkan tumbuh kembang anak :

  1. Imunisasi
  2. Pemberian ASI
  3. Makanan pelengkap selain ASI
  4. Micronutrients
  5. Kebersihan
  6. Treated bednets
  7. Asupan makanan dan minuman
  8. Perawatan di rumah
  9. Care-seeking
  10. Adherence
  11. Stimulation
  12. Antenatal care

Kedua belas hal di atas membutuhkan peran orangtua, keluarga, komunitas, hingga pemerintah setempat agar dapat terlaksana dengan baik. Sehingga tumbuh kembang anak bisa optimal dan angka harapan hidup khususnya pada anak pun bisa meningkat.

Demikian pembahasan mengenai peran keluarga dalam tumbuh kembang anak, semoga artikel ini dapat membantu orang tua maupun calon orang tua untuk memantau tumbuh kembang pada anak.

 

Sumber : Kanal Pengetahuan
Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Peran keluarga dalam pendidikan anak merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki dalam setiap keluarga. Keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang di dapat oleh anak. Lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban yang harus di berikan kepada anak untuk membentuk kepribadian bagi anak, baik lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Dalam undang-undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran  sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif agar memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam maasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Dalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas bahwa pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu untuk pengembangan dirinya.

Dalam lingkungan pendidikan, dikenal dengan adanya pusat pendidikan, yaitu:
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat

Dari tiga lingkungan tersebut yang memiliki andil besar dalam pendidikan anak adalah lingkungan keluarga, dimana didalam keluarga  bukan hanya sekedar sanak saudara yang memiliki satu darah dan memiliki DNA yang sama pula, namun keluarga merupakan tempat satu-satunya dan paling utama untuk anak-anak berlindung dan mempertahankan diri dari hal yang membahayakan. Mereka mungkin hanya dapat menilai mana hal yang menakutkan atau tidak, bukan hal yang  baik dan buruk.

Dalam lingkungan keluarga peran orang tua sangat di butuhkan oleh anak, terutama dalam pendidikan moral, yang mana sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Banyaknya anak-anak yang memiliki kekurangan moral seringkali melupakan peran orang tua dalam pembentukan moral yang baik. Mereka para orang tua justru menyalahkan pendidikan yang ada pada bangku sekolah, hal tersebut karena kurang adanya kesadaran diri bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan pendidikan anak.

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak

Terdapat beberapa peran orang tua yang sangat penting didalam pendidikan anak, diantaranya :

1. Menjadi Guru
Guru yang paling penting adalah guru dari orang tua itu sendiri, dimana orang tua mengajarkan apa yang anak lihat dari saat pertama anak membuka mata.

2. Menjadi Teman
Dengan menjadi teman dalam belajar sangat membantu untuk pengembangan pendidikan anak, karena hal tersebut akan menyenangkan bagi anak.

3. Hakim
Menjadi orang tua harus memiliki ketegasan terhadap anak, orangtua harus memutuskan mana yang terbaik untuk anak sebagai bekal dikemudian hari.

4. Pengawas
Pengawasan terhadap perkembangan pendidikan anak oleh orang tua sangat dibutuhkan, baik itu dilakukan dalam lingkungan keluarga, teman, bahkan di masyarakat.

5. Mengatur Waktu Anak
Orang tua berperan besar dalam mengatur waktu untuk anak, kapan waktu yang tepat untuk bermain dan waktu yang tepat untuk belajar. Dengan begitu anak akan terbiasa mengatur waktu untuk belajar.

6.  Merangkul Anak
Dengan menanamkan kasih sayang kepada anak sejak usia dini akan membuat jalinan orang tua dengan anak menjadi lebih baik.

7. Membimbing Anak
Untuk mendukung pendidikan anak, diperlukan pembimbingan anak.  Dimana anak-anak adalah tahapan awal dalam perkembangan seorang manusia yang belum mengerti apa-apa, sehingga perlu adanya bimbingan yang serius oleh orang tua.

8. Membantu Rencana Pendidikan Anak
Anak-anak terkadang bingung dan tidak tau dengan pilihan, memang pilihan itu kembali pada anak masing-masing. Sebagai orang tua berhak memberikan penjelasan pada anak atas pilihannya.

9. Membangun Sosial Anak
Lingkungan keluarga harus dapat membangun sosial untuk anaknya, karena dengan adanya hubungan sosial yang baik entah itu dalam lingkungan keluarga maupun diluar lingkungan keluarga. Baik tidaknya sosial akan mempengaruhi pendidikan seorang anak.

10. Menciptakan Lingkungan Baik
Pendidikan anak sangat terpengaruh dengan kondisi lingkungan, terutama lingkungan keluarga. Apalagi anak yang masih usia dini, lingkungan yang baik dan harmonis akan membentuk kepribadian anak yang baik.