Pada artikel kali ini akan membahas mengenai apa saja etika yang sering disepelekan oleh orang-orang. Sebenarnya, memiliki sikap yang baik tidak hanya menghasilkan hari-hari kita lebih menyenangkan, namun juga mendatangkan energi positif pada sekitar.
Etika yang Sering Disepelekan
Berikut ini beberapa etika yang sering disepelekan oleh orang-orang ketika beradaptasi dan bersosialisasi dengan orang lain, diantaranya yaitu :
- Belajar bertanggung jawab dengan kesalahan
Kesalahan artinya bagian dari kehidupan, serta tak terdapat yang sempurna. namun, apa yg membedakan orang dengan sikap baik artinya bagaimana mereka menangani kesalahan.
Daripada menyalahkan orang lain atau mencari kambing hitam, orang yg mempunyai sikap baik akan menerima kesalahan dengan lapang dada. Mereka belajar asal pengalaman, berusaha memperbaiki diri, dan bertanggung jawab atas tindakan.
Mengakui kesalahan dan berkomitmen untuk melakukan pemugaran adalah pertanda kedewasaan dan perilaku positif yang bisa membentuk orang lain lebih menyenangi.
- Menjadi pendengar yg baik
Menjadi pendengar yang baik ialah kunci pertama buat memiliki attitude yg positif. Hal ini mencakup kemampuan buat memberikan perhatian penuh kepada orang lain waktu berbicara, tanpa terganggu oleh distraksi atau pemikiran pribadi.
Contohnya, waktu temanmu sedang bercerita ihwal pengalaman mereka, berikan aktualisasi diri wajah yang menunjukkan perhatian, dan hindari mengalihkan perhatian dengan memakai ponsel atau berbicara menggunakan orang lain.
Dengarkan dengan seksama, tunjukkan bahwa engkau peduli, serta berikan respons yg relevan buat menunjukkan bahwa kamu sahih-benar mendengarkan.
Aktif mendengarkan jua mencakup kemampuan untuk mengajukan perbertanya-tanyaan yg mendalam dan reflektif.
Misalnya, ketika temanmu berbagi cerita, tanyakan pertanyaan-pertanyaan yang menunjukkan ketertarikan dan keinginan untuk memahami lebih dalam.
Dengan cara ini, kamu tidak hanya menjadi pendengar yang baik tetapi juga menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan orang-orang di sekitar.
-
Tidak mudah menghakimi orang lain
Menghindari perilaku judgmental memungkinkan kita buat lebih terbuka terhadap aneka macam pandangan dan pengalaman orang lain.
Sebagai model, bila seseorang mempunyai pendapat atau tindakan yg tidak sama, jangan pribadi merogoh kesimpulan atau menilai tanpa memahami latar belakang atau perspektif mereka.
Kebalikannya, cobalah untuk tahu sudut pandang orang lain, berempati dengan pengalaman mereka, serta menghargai perbedaan.
Saat mampu melepaskan sikap preconceived atau penghakiman terhadap orang lain, membentuk lingkungan yang lebih positif dan mendukung.
Oleh karena itu, menjadi orang yg tidak simpel menghakimi orang lain ialah langkah krusial buat membangun korelasi yang sehat serta serasi.
Dengan menerapkan ketiga trik ini, kita bisa membentuk perilaku yg positif serta disenangi oleh orang lain.
Menjadi pendengar yang baik, tak mudah ketika men-judge orang lain, dan belajar bertanggung jawab terhadap kesalahan ialah langkah-langkah konkrit untuk membentuk hubungan yg lebih baik dan harmonis pada kehidupan sehari-hari.