Mengembangkan Kebiasaan Slow Living

Mengembangkan Kebiasaan Slow Living

Sulit untuk mengembangkan kebiasaan slow living jika ada sejuta hal dan tugas dalam daftar “tugas” Anda. Pertimbangkan kembali daftar ini dan potong apa yang bisa dipotong. Buatlah pilihan secara sadar untuk melakukan lebih sedikit.

Anak Anda melewatkan satu kali latihan sepak bola, sehingga Anda dapat makan malam bersama anggota keluarga yang melewati kota, tidak akan membuatnya dikeluarkan dari tim.

Dan jika ya bendera merah! Anda menghindari peluru di sana! Cobalah untuk fokus pada hal-hal yang benar-benar penting dan apa yang benar-benar perlu dilakukan… versus apa yang bisa menunggu atau “pergi”.

Jangan mencoba menyelesaikan 50 tugas berbeda dalam satu hari. Sebaliknya, pastikan Anda telah mengalokasikan ruang di antara janji temu dan tugas agar Anda dapat memperlambatnya.

Menjaga Diri Sendiri

Penting untuk menemukan waktu untuk diri sendiri. Tidak peduli seberapa sibuknya. Anda dapat memasak makanan favorit Anda, menonton film apa pun untuk membantu Anda rileks dan menenangkan diri sejenak.

Penting untuk meluangkan waktu untuk diri sendiri, tidak peduli seberapa sibuknya Anda. Perawatan diri sangatlah penting, meski banyak orang yang mengabaikannya.

Menjaga Diri dan Berkontribusi pada Latihan

Terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan saat ini untuk menjaga diri dan berkontribusi pada latihan menyantaikan hidup, diantaranya yaitu :

  • Pilih aktivitas fisik yang akan dilakukan hari ini
    Ada banyak aktivitas luar ruangan yang bisa dipilih, misalnya berjalan-jalan singkat di taman adalah cara yang bagus untuk memulai.
    Jangan lupa untuk melibatkan anggota keluarga dan teman agar pengalaman Anda lebih menyenangkan dan memuaskan.
  • Luangkan waktu sejenak untuk melatih perhatian.
    Terkadang, hanya perlu waktu sebentar untuk bersantai di sofa atau duduk di bangku di luar dan mendengarkan hati dan pikiran. Waktu ini penting karena bisa sangat menenangkan dan memulihkan.
  • Pujilah diri sendiri.
    Pernahkah Anda memperhatikan kecantikan Anda, kekuatan Anda, dan pencapaian Anda? Bukan hanya secara fisik, tapi secara emosional? Jika belum, pujilah dan ucapkan terima kasih pada diri Anda sekarang juga!

Mengembangkan Kebiasaan Slow Living

Luangkan Waktu untuk Menikmati Makanan Anda

Orang yang makan lambat cenderung tidak mengalami kelebihan berat badan dan menderita kondisi kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung. Menikmati makanan bersama membantu anggota keluarga menjadi lebih dekat dan memperkuat hubungan mereka, yang merupakan aspek penting dari slow living.

Jadikan Dunia Ini Tempat yang Lebih Baik

Bahkan perbuatan baik atau kata-kata baik sekecil apa pun dapat memberikan dampak yang sangat positif bagi seseorang. Amal adalah bagian penting dari kehidupan yang lambat karena membuat hidup Anda lebih bermakna.

Ketika kita membantu orang lain, kita juga membantu diri kita sendiri. Melakukan hal-hal baik membantu mengurangi efek berbahaya dari stres.

Apabila mencari komitmen yang lebih besar, dapat menemukan peluang menjadi sukarelawan secara online atau di gereja, rumah sakit, atau sekolah setempat.

Berkontribusi pada komunitas atau lingkungan adalah cara yang bagus dan memuaskan untuk melangkah lebih dekat ke slow living.

Temukan Tujuan Anda

Salah satu langkah mendasar dalam praktik slow living adalah menemukan lebih banyak makna dalam hidup. Luangkan waktu dan pikirkan apa yang diinginkan dan nilai-nilai .

Jelajahi diri, kepribadian dan nikmati kesadaran yang menyertainya. Orang yang telah menemukan tujuan hidupnya tidak hanya menikmati slow living. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk hidup lebih lama.

Meskipun menemukan tujuan hidup yang sebenarnya bukanlah tugas yang termudah, hal itu bisa dilakukan. Untuk mengetahui caranya, lihat lima langkah berikut untuk mengetahui apa yang membuat hidup Anda lebih bermakna.

Menumbuhkan Cara Berpikir Positif

Cara lain yang efektif untuk mulai mempraktikkan hidup lambat adalah dengan menjaga pikiran bebas dari kecemasan dan stres yang biasanya disebabkan oleh pemikiran negatif.

Semakin sedikit hal negatif yang dkmiliki dalam hidup, semakin banyak hal positif yang dapat dibawa ke dalam pikiran. Hasilnya, merasa lebih baik, lebih damai, dan lebih rileks.

Konsep Mindfulness dalam Hidup

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai memahami konsep mindfulness dalam hidup.

Pernahkah merasa risih terhadap masa depan yang belum terlewati? Atau berfikir terlalu banyak terhadap hal-hal yang telah terjadi? Belum lagi, banyaknya sasaran kerja yang belum tercapai bisa menjadi pemicu overthinking.

Konsep Mindfulness dalam Hidup

Berdasarkan penelitian, kecemasan (overthinking) terhadap suatu keadaan akan memengaruhi kinerja otak, sistem pencernaan, menghambat kesehatan, hingga menurunkan fungsi jantung dan menekan sistem kekebalan tubuh.

Nah, penyelesaian masalah tersebut menerapkan perilaku mindfulness didalam diri. Menurut Jon Kabat-Zinn, mindfulness berarti kesadaran yang timbul mulai dari memperhatikan dengan sengaja pada saat ini.

Kunci Konsep Mindfulness dalam Hidup

Kunci dari mindfulness yaitu menyampaikan perhatian (atensi) dengan cara tertentu. Perhatian ialah pintu menuju kesadaran. Kita tidak menyadari apa yang terjadi tanpa menyampaikan perhatian kepadanya.

Tetapi, perhatian yang kita berikan perlu dilakukan dengan cara tertentu yaitu on purpose (secara sengaja; diniatkan), in the present moment (pada saat ini), non-judgmentally (tanpa menghakimi).

On Purpose (Menyampaikan perhatian secara sengaja)

Mindfulness merupakan penyampaikan perhatian secara sengaja. Sebagian besar pikiran, perasaan, dan sikap terjadi secara otomatis, sehingga lupa memperhatikannya.

Dengan menerapkan mindfulness artinya memperhatikan diri sendiri secara sengaja, mendengarkan apa yang dikatakan orang lain secara penuh perhatian, serta mencermati perilaku sendiri secara sadar.

In the Present Moment (memberikan perhatian saat ini)

Mindfulness merupakan wacana menyampaikan perhatian pada apa yang ada, bukan apa yang belum ada atau bahkan tak ada. Tidak memikirkan masa depan yang masih rahasia maupun masa lalu.

Hadir dan ada secara utuh dan nyata disini pada saat ini. Melakukan aktivitas secara sadar, baik aktivitas yang besar maupun sekedar memperhatikan lawan bicara.

Berdasarkan riset, kemampuan untuk menyampaikan perhatian pada setiap momen yang sedang dijalani merupakan kunci kebahagiaan.

Non-judgmentally (tidak menghakimi)

Mindfulness berarti mengamati bukan menghakimi. Tidak perlu melabeli apapun yang kita alami saat ini, baik-jelek atau benar-keliru. Cukup memperhatikan dan mengalami secara penuh sadar.

Membiarkan diri bekerja dengan seluruh indranya untuk merasakan apa yang terjadi dan memberikan perhatian penuh pada diri  dan pada seseorang atau sesuatu di hadapan kita.

Mellihat, mendengar, serta merasakan apa adanya tanpa berusaha menilai dan menghakiminya. Mungkin terasa mudah untuk dipelajari namun susah untuk diterapkan, sebab rasa sedih dan kecewa kadang hadir tanpa dikehendaki.

Lalu, bagaimana hubungan mindfulness dengan cara kerja otak ?

Otak manusia merupakan organ yang sangat kompleks dan ajaib, terdapat 100 miliar neuron yang tersusun secara kompleks dengan berbagai korelasi yang terlibat dengan neural sehingga menjadi luar biasa dan sulit dipahami.

Sebesar 90 persen dari kegiatan terjadi pada alam bawah sadar. Walaupun kita merasa memiliki kontrol terhadap bagaimana berpikir, mencicipi, dan berperilaku, sains modern menunjukkan tidak sesederhana itu.

Konsep neuroplastisitas adalah bidang ilmu baru dan menarik yang menyoroti bahwa otak terus menerus dibentuk kembali sepanjang hidup seseorang oleh  pengalaman dan pikiran.

Konsep ini menjelaskan bahwa fokus kesadaran akan menentukan jaringan otak mana yang diperkuat dan mana yang melemah bahkan hilang apabila  tidak memperkuatnya.

Apabila berlatih untuk tenang dan fokus, otak akan memperkuat jaringan otak dengan baik sehingga bisa membantu mengelola emosi dan merespon dengan fleksibel bahkan waktu kita merasa kewalahan sekalipun.

Penerapan mindfulness dapat membantu mengelola proses ini secara lebih efektif dengan membentuk keterampilan konsentrasi dan perhatian untuk mengarahkan kesadaran terhadap suatu duduk perkara.

Ketika pikiran menjadi tenang, sistem saraf dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dalam mengakses kreativitas, fleksibilitas dan pemikiran yang digunakan untuk mengelola diri menghadapi situasi yang menantang.

Ketika menerapkan sikap mindfulness, tentu masih mengalami perasaan negatif seperti frustasi, kekecewaan atau ketakutan, tetapi penelitian menunjukkan bahwa akan pulih lebih cepat.

Hal ini juga menunjukkan bahwa berperan aktif dalam memperbaharui struktur otak untuk berkembang pada lebih banyak hal.