Pemicu Terjadinya Quiet Quitting

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai fenomena dan pemicu terjadinya quiet quitting di dunia kerja. Fenomena quiet quitting saat ini juga dapat diartikan menjadi berhenti secara diam-diam.

Definisi Quiet Quitting

Berhenti secara diam-membisu mengacu pada persyaratan minimum pekerjaan serta tidak menghabiskan lebih banyak saat, tenaga, atau antusiasme dari yang benar-benar diharapkan.

Oleh sebab itu, pekerja tidak benar-benar meninggalkan posisinya dan terus menerima gaji. Kata “berhenti diam-diam” mengacu pada karyawan yang tidak melakukan upaya lebih dari yang diperlukan dalam pekerjaannya.

Dunia kerja terdiri dari orang-orang yang mudah menyerah. Reaksi para manajer terhadap kenyataan ini beragam.

Di antara mereka bersikap toleran, sebagian karena ketatnya pasar energi kerja dalam beberapa tahun terakhir sehingga sulit untuk menggantikan mereka yang berhenti bekerja, setidaknya untuk saat ini.

Menanggapi pengunduran diri secara diam-diam dengan memecat karyawan yang dianggap malas secara diam-diam atau keras. Faktanya, “pemecatan diam-diam” telah menjadi ungkapan yang umum.

Didefinisikan menjadi menghasilkan suatu pekerjaan menjadi tidak menguntungkan sehingga karyawan tersebut akan merasa terdorong untuk mengundurkan diri.

Quiet Quitting ini menjadi populer sebab kelelahan atau pekerja yang bosan sangat membutuhkan kosa kata baru untuk menggambarkan perasaan mereka.

“Quiet quitting” bukanlah perihal karyawan yang sahih-sahih berhenti dari pekerjaannya. Mereka secara perlahan menarik diri dari keterlibatan aktif serta hanya memenuhi minimum tanggung jawab pekerjaan mereka.

Pemicu Terjadinya Quiet Quitting dan

Di tengah gempuran perubahan duniakerja pasca-pandemi, istilah “quiet quitting” atau “resign diam-diam” semakin sering dibicarakan. Fenomena ini bisa dipicu oleh banyak sekali faktor

  • Ketidakpuasan di kantor
    Lingkungan kerja yang kurang mendukung, kurangnya apresiasi, serta hubungan yang jelek dengan atasan dapat membuat karyawan enggan berkontribusi lebih.
  • Kelelahan Kerja (Burnout)
    Kelelahan fisik dan emosional dampak tekanan pekerjaan yang terus menerus mampu membuat karyawan kehilangan semangat.
  • Dampak Pandemi COVID-19
    Pandemi mengubah banyak hal, termasuk cara pandang karyawan terhadap pekerjaan. Banyak yang mulai mencari makna dan tujuan hidup di luar karier.
  • Keseimbangan Kehidupan Kerja
    Banyak karyawan kini lebih menghargai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan, menolak untuk terjebak dalam rutinitas yang melelahkan.

Quiet Quitting dan Tips Mengatasinya

Perusahaan perlu segera merogoh tindakan untuk mengatasi fenomena ini. Terdapat beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengatasi quiet quitting, antara lain yaitu :

  • Menyampaikan Fleksibilitas Kerja
    Memperlihatkan fleksibilitas jam kerja dan tempat kerja dapat membantu karyawan menemukan keseimbangan antara kehidupan pribadi serta pekerjaan.
  • Menaikkan Keterlibatan Karyawan
    Menghasilkan karyawan merasa dihargai dan dilibatkan pada keputusan krusial perusahaan bisa menaikkan loyalitas serta semangat.
  • Mendengarkan Masukan Karyawan
    Membuka saluran komunikasi 2 arah di mana karyawan merasa safety untuk menyuarakan perasaan dan kekhawatiran mereka.
  • Menyediakan Dukungan Kesehatan Mental
    Program kesehatan mental yg komprehensif mampu membantu karyawan mengatasi stres serta kelelahan.

Kenyataan “quiet quitting” artinya cerminan dari perubahan besar dalam cara pandang karyawan terhadap pekerjaan serta kehidupan.

Dengan mengetahui akar penyebab dan dampaknya, perusahaan bisa merogoh langkah-langkah strategis untuk membangun lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.

Kesejahteraan karyawan artinya kunci primer untuk keberhasilan jangka panjang sebuah organisasi.

Kenyataan ini mengingatkan bahwa investasi dalam kesejahteraan karyawan tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan di masa depan.

Sewaktu karyawan memilih “quiet quitting,” produktivitas mampu menurun drastis. Tingkat turnover karyawan bisa semakin tinggi, yang pada akhirnya mempertinggi biaya rekrutmen dan pembinaan.

Sumber Kelelahan pada Tubuh

Artikel kali ini akan membahas mengenai sumber kelelahan pada tubuh. Tubuh adalah bagian terpenting pada kehidupan insan. Tanpa tubuh, kita tidak akan bisa melakukan apa pun.

Kelelahan pada Tubuh

Tubuh akan terus berkembang serta berubah setiap hari, bergantung pada usia kita. Manusia harus melakukan olahraga dan makan makanan yang sehat untuk menjaga tubuh permanen fit dan sehat.

Tubuh membutuhkan istirahat untuk mempertahankan kesehatan. Bila tubuh kita terlalu kurang istirahat, maka akan mengakibatkan problem kesehatan serius. Krusial tindakan secepatnya untuk menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat.

Kelelahan merupakan perasaan letih dan isu fisik saat jelek atau bada beraktivitas. Orang sering mencicipi kelelahan fisik sehabis melakukan kegiatan fisik atau mental yang berat.

Namun terdapat pula kelelahan mental, yang tak jarang adalah akibat dari mikrotasking atau tugas yang menyebabkan stres kronis. Kebanyakan orang yang mengalami kelelahan, merasakan perasaan letih, terutama di pagi hari.

Sumber Kelelahan pada Tubuh

Gejala lain termasuk kebingungan, kehilangan ingatan, tugas yang membosankan, menurunnya produktivitas, hilangnya kemampuan untuk fokus, serta merasa cemas atau depresi.

Dampak jangka panjang dari kelelahan bisa menyebabkan injuries serta mensugesti kualitas hidup seseorang. Oleh sebab itu, krusial untuk mengatasi kelelahan melalui perawatan yang adekuat.

Kelelahan adalah perasaan jangka pendek atau jangka panjang yang mengakibatkan seorang merasa lelah dan kurang energik secara fisik, mental, dan emosional.

Penyebab tubuh mudah kelelahan bisa bervariasi, dari merokok, pola tidur jelek, kekurangan nutrisi, stres, seringkali mengonsumsi alkohol, diabetes, persoalan pencernaan, hipertiroid, hingga ke kurangnya olahraga.

Dengan pemahaman yang sahih wacana penyebab tubuh mudah kelelahan, dapat mengambil langkah-langkah krusial untuk mengatasi dan mengendalikan keadaan sehingga bisa tetap fit dan berdaya tahan.

Sumber Kelelahan pada Tubuh

Terlepas dari banyak sekali penyebab tubuh yang mudah kelelahan, tujuan utama adalah untuk meminimalkan gejala dan memelihara tubuh agar tetap sehat.

Pastikan tubuh menerima nutrisi dan olahraga yang cukup, juga menghindari stres, merokok, dan mengonsumsi alkohol. Menjalankan pola hidup sehat ini bisa secara signifikan menurunkan resiko terkena kelelahan serta mempertahankan tubuh dalam syarat prima.

Kelelahan merupakan kondisi yang awam dialami, namun apabila mudah kelelahan, padahal hanya sedikit beraktivitas fisik menandakan adanya problem kesehatan. Berikut ini beberapa sumber kelelahan yang dapat terjadi pada tubuh, yaitu :

  1. Pola Tidur
    Pola tidur yang relatif mengindikasikan adanya peningkatan kesehatan. Ketika tidur tubuh akan memperbaiki sel-sel. Kurang tidur mampu mengakibatkan dilema serius bagi kesehatan.
    Tidak hanya membuat tubuh terasa lemas, kurang tidur juga memicu banyak sekali duduk perkara kesehatan. Persoalan tidur mengakibatkan kepala tegang dan agresi migrain.
    Karena struktur otak serta mekanisme dalam tidur dan sakit ketua. Kurang tidur berafiliasi menggunakan sakit ketua dan depresi. kondisi ini mengakibatkan praktis lelah.
  2. Kekurangan Cairan
    Kebugaran berkurang apabila cairan dalam tubuh sedikit. karena, adanya cairan sangat penting mempertahankan taraf tenaga yang terdapat pada tubuh. Tubuh tidak bertenaga, waktu adanya tenaga yang secara umum dikuasai di dalamnya.
    Konsumsi air mineral, setidaknya 2 liter perhari. Idealnya cairan yang cukup pada diri seorang bisa berlainan, tergantung menggunakan kegiatan, usia, dan berat badan. Jika tubuh dehidrasi akan merasa kehausan, pusing lemas.
  3. Riwayat Kesehatan

    Gejala masalah kesehatan tertentu salah satu penyebab mudah lelah.
    Beberapa kondisi seperti sleep apnea, multiple sclerosis, sindrom kelelahan kronis, hipotiroidisme, kanker, gangguan kecemasan, gangguan ginjal, depresi, dan fibromialgia berakibat praktis lelah.
    Perlu pengobatan yang sempurna untuk mengetahui rasa lelah berkepanjangan kondisi yang tidak sewajarnya.

  4. Suasana Hati serta Mental
    Stres dan depresi mempengaruhi merosotnya nafsu makan dan malas beraktivitas. Kondisi ini tersebab turunnya motivasi.
    Orang dengan syarat ini rentan simpel tersinggung. Itu sebabnya cenderung praktis lelah, karena tidak ada dorongan buat beraktivitas.
  5. Jarang Berolahraga
    Kebiasaan kurangnya kegiatan fisik menghasilkan tubuh tidak kuat. Kecenderungan orang yang sporadis beranjak serta tidak aktif berolahraga mudah merasa lelah.
    Terlalu tak jarang duduk mengakibatkan tanpa jarak bergerak mengakibatkan badan kaku serta mudah lelah saat bergerak.
    Jika minim waktu untuk berolahraga, usahakan pilih kegiatan rutin yang mampu dilakukan sehari-hari, seperti berjalan kaki dan naik turun tangga. misalnya, pada kantor atau di kawasan umum.
    Jika sebaiknya menentukan berjalan di tangga daripada naik lift. Terbiasa menggunakan transportasi awam terdapat baiknya, karena menunjang kegiatan buat berjalan kaki.

Pengaruh Clingy dalam Hubungan

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai pengaruh clingy dalam hubungan berpasangan. Clingy dalam hubungan dengan orang lain menunjukkan pada tingkah laku individu yang membutuhkan perhatian dan waktu yang lebih dari pasangan.

Orang dengan sifat clingy biasanya cenderung merasa tidak aman atau sangat takut kehilangan pasangan, sehingga mereka berulang kali mencari pembenaran untuk memenuhi emosi.

Pengaruh Clingy dalam Hubungan

Clingy dalam berhubungan dengan orang lain dapat memberikan pengaruh yang buruk apabila tidak seimbang dan dapat menghambat keseimbangan antara kebutuhan diri sendiri dan pasangan. Bisa saja pasangan merasa tertekan bahkan stres karena terkekang dan tidak memiliki ruang untuk diri sendiri.

Ada beberapa pengaruh clingy dalam hubungan, kali ini akan membahas pengaruh buruknya dalam hubungan. Berikut beberapa pengaruh tersebut :

  1. Mendatangkan Stres bagi pasangan
    Seseorang yang memiliki clingy biasanya cenderung menjadi posesif bagi pasangan mereka. Orang ini selalu ingin tahu berada dimana pasangannya, dengan siapa, hingga membatasi kebebasan pasangan. Hal ini dapat memicu pasangannya tertekanan hingga stres.
  2. Hilangnya rasa mandiri
    Seorang clingy sangat bergantung pada pasangannya, baik untuk kebahagiannya maupun kepuasan emosional. Orang ini akan merasa kesepian hingga tidak berdaya jika tanpa kehadiran pasangan mereka.
  3. Membatasi ruang gerak
    Pengaruh clingy dalam hubungan yang selanjutnya yaitu dapat membatasi ruang gerak bagi pasangan maupun diri sendiri, karena mengorbankan kepentingan sendiri, teman maupun hobi karena berusaha memenuhi kebutuhan pasangan. Apabila salah satu pasangan merasa tidak diberikan kebebasan untuk menjalani kehidupan pribadinya dapat memicu ketegangan dalam hubungan tersebut.
  4. Ketergantungan yang berlebih

    Seorang clingy senang mencari konfirmasi yang berulang-ulang dari pasangannya. Mereka tidak percaya terhadap diri sendiri dan selalu membutuhkan validasi dari pasangan untuk menilainya. Hal ini menunjukkan ketergantungan yang berlebih pada pasangan, hingga kurangnya rasa nyaman jika tidak berada disamping pasangannya. Ini dapat menyebabkan tekanan di pasangan lainnya yang mungkin merasa sulit memenuhi asa tersebut. Rasa stress ini bisa menyebabkan stres serta kelelahan emosional dalam hubungan.

  5. Kelelahan dalam hubungan
    Orang yang memiliki clingy biasanya khawatir secara berlebihan mengenai hubungan mereka. Mereka sering mewaspadai niat pasangan mereka, takut ditinggalkan, atau merasa tidak layak menerima cinta dan perhatian. Jika salah satu pasangan dalam hubungan bersifat clingy, hal ini dapat menimbulkan rasa kelelahan pada pasangan lainnya.

Upaya yang berlanjut untuk memenuhi kebutuhan pasangan yang clingy serta tidak adanya waktu serta tenaga yang cukup untuk memperhatikan diri sendiri dapat menguras emosi dan mengganggu kebahagiaan dalam hubungan.

Selain itu dalam hubungan juga sangat perlu belajar untuk mengendalikan kecemasan serta ketakutan yang mendasari perilaku clingy. Demikian beberapa pengaruh clingy dalam hubungan yang wajib disadari. Sangat krusial untuk diingat bahwa setiap hubungan bersifat unik, serta tingkat kenyamanan dengan ketergantungan serta perhatian dapat bermacam-macam.

Namun, jika clingy mengakibatkan perseteruan serta ketidakseimbangan pada hubungan, penting untuk berkomunikasi secara terbuka dengan pasangan tentang kebutuhan serta keinginan masing-masing.

Waspada Gejala Kelelahan Ekstrim

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai waspada gejala kelelahan ekstrim. Tidak ada yang salah dengan mewaspadai sesuatu hal, karena bisa jadi hal ini menjadi sangat penting bagi diri. Apalagi jika seseorang mengalami kelelahan eksrrim atau kelelahan yang mendadak.

Kelelahan ialah hal yang lumrah dialami oleh siapa saja karena faktor rutinitas pekerjaan ataupun saat olahraga. Tetapi apabila Anda tiba-tiba merasa lebih lelah dari biasanya saat sedang melakukan rutinitas harian seperti biasanya, kemungkinan Anda mengalami intoleransi aktivitas. Meskipun kelelahan ekstrim hanya terjadi sesekali atau ketika sedang melakukan aktivitas fisik berat, tetapi hal ini tak bisa dianggap sepele. Kelelahan ekstrim bisa menjadi indikasi dari masalah kesehatan yang lebih serius.

Apa itu intoleransi aktivitas?

Intoleransi aktivitas (exercise intolerance) merupakan suatu kondisi dimana seseorang tidak dapat menjalankan suatu aktivitas fisik yang pada umumnya dianggap dapat dilakukan oleh kelompok individu dengan jenis kelamin dan usia yang sama.

Intoleransi aktivitas dipicu oleh kelelahan ekstrim akibat kurangnya asupan energi yang ditimbulkan oleh gangguan penggunaan nutrisi makanan dan oksigen. Taraf intoleransi aktivitas dapat bervariasi, artinya kelelahan atau penurunan kapasitas aktivitas dapat timbul pada saat seseorang sedang melakukan pekerjaan sedang ataupun berat — bahkan saat sedang melakukan pekerjaan yg ringan sekalipun.

Waspada Gejala Kelelahan Ekstrim

Beberapa penyakit kronis dapat menyebabkan intoleransi aktivitas

Intoleransi aktivitas dapat dialami oleh seseorang yang menderita penyakit jantung atau gangguan mitokondria menjadi penghasil energi pada tingkat sel. Sindrom mager (malas gerak) total ini juga dapat dialami oleh seseorang yang memiliki sindrom metabolik seperti obesitas serta diabetes. Namun sebagian besar penyebab utama intoleransi aktivitas adalah gagal jantung kongestif.

Gagal jantung kongestif merupakan suatu kondisi dimana kontraksi otot jantung tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan darah serta oksigen dalam tubuh. Kondisi gagal jantung diastolik menyebabkan otot tidak mendapatkan cukup darah yang dibutuhkan saat sedang aktif melakukan pekerjaan, sebagai akibatnya yaitu timbulnya intoleransi aktivitas. Hal ini ditandai dengan penurunan performa dan kapasitas baik dalam berolahraga ataupun melakukan kegiatan sehari-hari.

Tanda dan Gejala Kelelahan Ekstrim

Berikut beberapa hal yg perlu dicurigai menjadi tanda intoleransi kegiatan, diantaranya:

1. Terlalu cepat lelah
Pada individu yang mengalami intoleransi aktivitas, rasa kelelahan ekstrim dapat muncul dalam hitungan menit sejak mulai beraktivitas yang ditandai dengan kehabisan napas dan otot terasa lemas.

2. Otot mudah kram
Kegiatan pemanasan merupakan salah satu cara menghindari kram otot dan menaikkan denyut jantung sesaat sebelum berolahraga. Tetapi apabila Anda mengalami intoleransi aktivitas, aktivitas pemanasan dan olahraga ringan sudah dapat menyebabkan rasa kram. Bahkan rasa nyeri yang ditimbulkan tidak hilang hingga beberapa hari.

3. Perubahan tekanan darah
Intoleransi aktivitas biasanya ditandai dengan perubahan dari tekanan darah normal saat sedang tidak melakukan kegiatan fisik, namun langsung meningkat drastis hingga menjadi tekanan darah tinggi saat berdiri atau berjalan selama beberapa menit.

4. Denyut jantung terlalu rendah
Hal ini didefinisikan sebagai tidak adanya peningkatan denyut jantung yang signifikan saat terjadi peningkatan intensitas kegiatan fisik. Jika denyut jantung terlalu rendah maka hal tersebut menunjukkan kapasitas jantung tidak bisa mencukupi kebutuhan metabolisme yang ditimbulkan oleh peningkatan intensitas aktivitas.

5. Tanda-tanda depresi
Kelelahan mental seperti penurunan konsentrasi dapat dialami seseorang setelah berolahraga, namun apabila seseorang tersebut mengalami intoleransi aktivitas, kelelahan mental tersebut bisa memicu tanda-tanda depresi seperti mudah marah , tidak bertenaga, sedih, cemas serta mengalami disorientasi (salah tujuan).

6. Mengalami cyanosis
Cyanosis merupakan kondisi perubahan rona kulit wajah menjadi pucat akibat gangguan sirkulasi darah atau gangguan distribusi oksigen ketika sedang berolahraga. Cyanosis merupakan kondisi serius dan memerlukan penanganan medis segera.

Siapa yang berisiko mengalami intoleransi kegiatan?

Intoleransi aktivitas bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa yang mengalami gangguan kesehatan yang berpotensi merusak aliran darah. Dengan kondisi yang mengalami masalah sindrom metabolik dan gangguan kesehatan jantung, gangguan sistem pernapasan, kardiovaskuler, dan sistem saraf otot serta gangguan akibat tekanan mental yang berdampak pada kondisi fisik serta perilaku.

Tips mengatasi kelelahan ekstrim (intoleransi aktivitas)

Berikut beberapa cara untuk meminimalisir munculnya intoleransi aktivitas terutama jika Anda berisiko mengalaminya :

  • Jangan berhenti berolahraga
    Sesi olahraga tidak perlu terlalu lama, asalkan dapat menaikkan intensitas asupan oksigen seperti melakukan angkat beban beberapa kali dalam seminggu dan dimulai perlahan.
  • Sering beristirahat saat berolahraga
    Olahraga dengan periode istirahat yang sering cenderung aman dan bisa ditoleransi bagi seseorang dengan gangguan jantung dan rasa kelelahan lebih mudah dikenali.
  • Perhatikan kondisi diri Anda
    Latih diri untuk mengenali kondisi fisik ketika mulai merasa kelelahan serta berhenti untuk beristirahat, setidaknya ketika tubuh mulai merasa tidak nyaman.

Demikian pembahasan artikel mengenai waspada gejala kelelahan ekstrim, semoga dapat menambah informasi dan sebagai mawas diri bagi diri sendiri maupun orang disekitar apabila terdapat gejala kelelahan ekstrim seperti disebutkan diatas.

Mengenali Perbedaan Kelelahan dan Depresi

Pada kesempatan kali ini akan membahas bagaimana cara mengenali perbedaan kelelahan dan depresi. Seolah terlihat mirip, pada kenyataannya kedua hal ini berbeda. Keduanya dapat beresiko menghilangkan nyawa seseorang. Yuk kita bahas lebih lanjut.

Anda mungkin pernah merasa kelelahan dan kepenatan yang tidak tertahankan. Seolah-olah untuk bangkit dari tempat duduk saja tubuh tidak mampu. Saat hal ini terjadi, bisa saja anda tidak menyadari bahwa salah satu penyebab kelelahan berlebih mungkin saja karena depresi yang terselubung. Pasalnya, kebanyakan orang memang tidak menyadari kalau dirinya sedang mengidap depresi. Lalu, apa bedanya kelelahan biasa dengan lelah yang dapat memicu gejala depresi?

Mengenali Perbedaan Kelelahan dan Depresi

Penyebab kelelahan berlebih

Terdapat 3 kemungkinan saat Anda mengalami lelah yang tidak tertahankan. Kemungkinan tersebut yaitu terlalu banyak kegiatan, sindrom kelelahan kronis, dan depresi. Lelah yang disebabkan oleh terlalu banyak kegiatan biasanya akan hilang dalam beberapa hari atau sesudah Anda istirahat cukup.

Kemungkinan ke 2 yaitu sindrom kelelahan kronis. Kelelahan ini cenderung bersifat jasmani. Sederhananya, gangguan tersebut menyerang sistem tubuh Anda. Maka, tidak heran jika ciri-ciri lain dari sindrom kelelahan kronis yang tidak dirasakan penderita depresi adalah sakit tenggorokan, nyeri kepala, nyeri sendi serta otot, nyeri tulang, demam ringan, serta gangguan penglihatan.

Sementara itu, jika penyebab kelelahan yang Anda rasakan merupakan tanda-tanda depresi, tanda lainnya dapat diamati dari kondisi kejiwaan Anda. Anda mungkin merasakan kesedihan dan keputusasaan yang berlarut-larut, kehilangan minat terhadap hal-hal yang tadinya dinikmati, merasa tak berdaya dan tidak bermanfaat, sulit berkonsentrasi, tak bisa mengambil keputusan, atau ingin bunuh diri.

Bagaimana kelelahan bisa jadi tanda-tanda depresi?

Kelelahan saat depresi menjadi salah satu cara otak untuk melindungi diri. Thomas Minor, seorang ahli ilmu saraf berasal University of California, Los Angeles (UCLA) memaparkan bahwa depresi merupakan reaksi tubuh terhadap stres akut. Stres yang dimaksud merupakan gangguan dimana tubuh memproduksi hormon stres seperti kortisol secara berlebihan.

Banyaknya hormon kortisol pada tubuh dibaca oleh otak sebagai adanya ancaman dari luar yang perlu dilawan atau dihindari. Untuk mencegah kehabisan energi, otak pun memerintahkan tubuh untuk beristirahat. Akibatnya, Anda jadi sangat kelelahan serta tidak bertenaga. Padahal, pengidap depresi sebenarnya tidak sedang menghadapi ancaman yang harus dilawan atau dihindari secara fisik.

Depresi secara tidak langsung meminta Anda untuk berhenti sejenak dari hal-hal yang membebani mental Anda. Entah itu kegagalan, dilema dalam keluarga, masalah ekonomi, atau trauma akibat kehilangan orang yang dicintai. Tetapi, karena tubuh tidak mampu “berbicara” eksklusif pada Anda, salah satu tanda yang ditunjukkan merupakan rasa lelah berlebihan.

Cara mengatasi kelelahan berlebih karena depresi

Bila tanda-tanda depresi jadi penyebab kelelahan berlebih, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau terapis. Hanya dengan mengatasi depresi Anda mampu mengusir kelelahan berlebih. Anda akan dianjurkan untuk menjalani sesi terapi atau mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter dalam waktu tertentu. Dokter juga biasanya akan meminta Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup, contohnya menjaga pola makan sehat serta rutin berolahraga.

Demikian pembahasan mengenai cara mengenali perbedaan kelelahan dan depresi. Jangan lupa, jika tidak mencari bantuan dengan berkonsultasi dengan psikolog maupun ahli kejiwaan, depresi mungkin akan menghantui seseorang selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun. Anda jadi tidak bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik. Depresi juga mampu berujung di kematian. Maka, jangan meremehkan gejala depresi yang Anda rasakan.