Kunci Mensukseskan Manajemen Waktu

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana kunci mensukseskan manajemen waktu. Kunci manajemen waktu yang sukses terdiri dari awareness, arrangement dan adaptation.

Kunci Mensukseskan Manajemen Waktu

Memiliki banyak tanggung jawab dalam kegiatan sehari-hari acapkali membuat gundah mengenai tugas mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu dan bagaimana cara mengelola pengerjaan tugas tersebut dengan waktu yang efisien.

Kagum terhadap orang lain yang merampungkan banyak hal dalam waktu yang sama acapkali mendorong untuk mencari tahu rahasia di balik manajemen waktu yang efektif. Tetapi, setiap orang tidak sama, dan teknik yang berhasil bagi orang lain belum tentu cocok untuk kita.

Kunci Mensukseskan Manajemen Waktu

Awareness (Kesadaran)

Kesadaran akan waktu yang dimiliki dan bagaimana menggunakannya adalah langkah pertama pada manajemen waktu yang efektif. Menyadari bahwa waktu ialah sumber daya yang berharga dan terbatas, dan harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

ketika kita menyadari nilai waktu, kita akan lebih berhati-hati dalam menentukan prioritas dan menghindari membuang-buang waktu pada hal-hal yang tidak produktif.

Arrangement (Pengaturan)

Pengaturan waktu merupakan keterampilan menyusun jadwal dengan baik setiap harinya. Berikut ini terdapat beberapa saran yang mampu diterapkan, diantaranya yaitu:

  1. Tuliskan daftar tugas yang wajib diselesaikan dalam bentuk checklist. Anda dapat menyusun kegiatan berdasarkan urutan waktu atau prioritas. Dengan menyusunnya secara rapi, akan mempunyai gambaran yang lebih jelas tugas apa yang harus dikerjakan terlebih dahulu.
  2. Beri tanda Centang atau Checklist
    Setiap kali merampungkan satu aktivitas dalam daftar, beri tanda centang atau pakai kotak mungil untuk menandai bahwa aktivitas tadi sudah terselesaikan.
    Tindakan sederhana ini memberikan rasa puas dan kesenangan, dan membantu Anda tetap fokus serta disiplin pada menuntaskan tugas-tugas yang ada.
  3. Membuat Reward Sederhana
    Berikan reward pada diri Anda sendiri selesainya merampungkan beberapa kegiatan dalam checklist. Reward ini bisa berupa ketika luang buat bersantai, menonton program favorit, atau bermain dengan hobi selera Anda. Memberi reward di diri sendiri akan menaikkan motivasi Anda buat permanen produktif dan menuntaskan tugas-tugas lainnya.
  4. Prioritaskan Tugas
    Setiap hari, tentukan tugas-tugas yang paling penting serta wajib diselesaikan terlebih dahulu. Fokuskan tenaga dan waktu Anda di tugas-tugas ini sebelum beralih ke tugas-tugas lain yang kurang mendesak.
    menggunakan memprioritaskan tugas, Anda dapat menghindari perasaan kewalahan serta merasa lebih terorganisir.

Adaptation (Penyesuaian)

Penyesuaian atau adaptation, merupakan kunci ketahanan dalam manajemen waktu. Kita harus mampu mengikuti keadaan dengan perubahan yang terjadi, baik perubahan rencana atau prioritas, maupun perubahan situasi yang tidak terduga.

Ketika mampu menyesuaikan diri dengan baik, maka dapat lebih fleksibel dalam menghadapi tantangan serta tetap produktif meskipun terdapat hal-hal tidak terduga.

Tips Manajemen Waktu

Selain tiga kunci primer dalam manajemen waktu, berikut ini terdapat tips tambahan yang mampu membantu lebih produktif dan efisien dalam menggunakan waktu, diantaranya yaitu :

  • Membuat Jadwal untuk aktifitas rutin
    Sangat penting untuk menyusun jadwal tetap untuk aktifitas rutin harian. Misalnya, tidur dan bangun tidur pada jam yang sama setiap hari untuk menjaga ritme tidur. Dengan adanya jadwal rutin, tubuh akan lebih terbiasa dan akan merasa lebih segar serta bertenaga.
  • Sebisa mungkin menghindari Prokrastinasi
    Prokrastinasi merupakan musuh produktivitas yang acapkali menghampiri. Cobalah untuk mengenali pola prokrastinasi Anda serta temukan cara buat mengatasinya.
  • Mengatur Lingkungan Kerja yang Produktif
    Lingkungan kerja yang teratur, rapi, dan minim gangguan akan membantu Anda tetap fokus dan produktif. Pastikan meja kerja Anda rapi dan terorganisir, dan hindari gangguan dari ponsel atau media sosial selama jam kerja.
  • Berani untuk berkata “tidak”
    Apabila merasa sudah terlalu banyak tugas yang wajib diselesaikan, jangan ragu untuk berkata “tidak” terhadap tawaran atau permintaan tambahan yang bisa mengganggu ekuilibrium waktu Anda.
  • Memanfaatkan Teknologi
    Terdapat banyak software dan alat manajemen waktu yang bisa membantu mengatur jadwal dan mengingatkan wacana tugas-tugas yang wajib diselesaikan. Manfaatkan teknologi ini sebaik mungkin untuk meningkatkan efisiensi dalam manajemen waktu.

Pentingnya Mental Health Awareness

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana pentingnya mental health awareness di lingkungan kerja. Mental health atau kesehatan mental adalah segala kondisi yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, serta sosial. Hal tersebut yang mensugesti cara seorang berpikir, merasa serta bertindak.

Kesehatan mental juga menentukan cara seseorang dalam menangani stres, menghadapi orang lain, serta menentukan pilihan. Kesehatan mental adalah salah satu hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Individu yang dinilai sehat secara mental tidak semata-mata orang yang bebas dari gangguan jiwa.

Pentingnya Mental Health Awareness

Individu yang Sehat

Menurut World Health Organization (WHO), menyatakan bahwa individu yang sehat secara mental artinya individu yang bisa menyadari setiap potensi yang ia miliki, mampu mengelola stres yang masuk akal, bisa bekerja secara produktif, serta mampu berperan dalam komunitasnya. Oleh sebab itu, kesehatan mental adalah hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.

Pada kehidupan sehari-hari, banyak diantara kita yang menghabiskan waktu untuk bekerja. Bagi kita yang bekerja menjadi pegawai perkantoran, kita menghabiskan setidaknya sebesar 8 jam dalam satu hari untuk bekerja, dan dilakukan selama 5 hari dalam satu minggu. Bekerja sudah menjadi salah satu dari prioritas utama dalam kehidupan kita, karena memang dri pekerjaan itulah kita mendapatkan penghasilan serta penghidupan.

Pentingnya Mental Health Awareness

Dalam dunia pekerjaan, tentu kita akan menghadapi situasi up and down. Saat berada di pada kondisi up, kita akan merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan bisa memberikan kesejahteraan, kepuasan, kebahagiaan, bahkan dapat membuat kita merasa mencapai aktualisasi diri.

Meskipun demikian, tidak jarang kita akan berada dalam kondisi down, misalnya saat kita menghadapi deadline¸ menghadapi tekanan dari atasan atau klien, atau mempunyai rekan kerja yang ‘tidak bersahabat’. Perasaan overwhelmed yang berkelanjutan bisa menghasilkan pekerjaan kita menjadi hal yang korosif bagi kesehatan kita, baik kesehatan fisik maupun mental.

Gangguan mental pada lingkungan kerja sayangnya masih acapkali disebut sebagai sesuatu yang kurang penting, serta bukan bagian dari gangguan kesehatan. Karyawan yang mengalami gangguan mental seringkali kali disebut sebagai orang yang ‘suka mencari perhatian’ atau orang yang ‘lebay’. Stigma itulah yang mengakibatkan orang enggan untuk menceritakan bahwa dirinya mengalami gangguan mental.

Akibat dari Gangguan Mental

Terdapat beberapa akibat dari gangguan kesehatan mental yang tidak kalah besar apabila dibandingkan dengan dampak akibat gangguan kesehatan fisik, dimana, gangguan mental pada karyawan dapat mensugesti performa kerjanya, kapabilitas, produktivitas, dan rekanan dari karyawan tersebut dengan para koleganya.

Selain itu, berdasarkan studi yang ada, karyawan yang mengalami gangguan mental cenderung lebih mungkin menderita gangguan kesehatan fisik, seperti diantaranya nyeri otot, tulang, dan sendi, gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernafasan, gangguan sistem imun, serta beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Kurangnya cakupan perawatan bagi penderita gangguan mental disinyalir diakibatkan oleh adanya stigma negatif akan gangguan mental dan penderitanya, yang secara tidak langsung turut mengakibatkan rendahnya minat tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan untuk menyediakan perawatan bagi penderita gangguan mental.

Pentingnya Mental Health Awareness di Lingkungan Kerja

Manajemen perusahaan yang baik yang awareness terhadap pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja pada hakikatnya akan mempertinggi kesejahteraan dan produktivitas karyawan pada perusahaan tadi. Sesuai studi yang ada, karyawan dengan kesehatan mental yang baik mempunyai taraf produktivitas sebesar 12 – 15% lebih tinggi apabila dibandingkan dengan karyawan yang mengalami gangguan mental.

Perusahaan yang memiliki prinsip pentingnya mental health awareness yang baik akan membentuk para karyawannya merasa lebih aman dan nyaman ketika bekerja. Mereka cenderung untuk lebih berani berpendapat, berpikir serta berasional lebih baik, memiliki penekanan kerja yang lebih baik, dan lebih berani untuk mengambil keputusan.