Hidup ditengah serbuan konsumerisme merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat modern. Konsumerisme ialah pandangan bahwa kebahagiaan dan kepuasan hidup bisa dicapai melalui konsumsi barang dan jasa.
Definisi Konsumerisme
Dengan adanya kemajuan teknologi dan media yang semakin canggih, konsumerisme semakin merajalela serta sulit untuk dihindari. Konsumerisme adalah kata yang mengacu dorongan dan asa secara terus-menerus buat mengonsumsi barang dan jasa guna memuaskan kebutuhan serta impian seseorang.
Dalam masyarakat saat ini, konsumerisme sudah mendarah daging dalam kehidupan sehari-hari. Dibombardir dengan iklan dan pesan yang mendorong untuk terus membeli lebih banyak.
Acapkali kali menghasilkan percaya bahwa kebahagiaan dan harga diri ditentukan oleh apa yang dimiliki. Pola pikir ini membuat masyarakat lebih menghargai harta benda dibandingkan pengalaman dan korelasi.
Akibatnya, menjadi masyarakat yang ditentukan oleh apa yang dikonsumsi, bukan individu yang seperti apa. Kebutuhan konsumsi secara terus-menerus ini juga berpengaruh pada lingkungan.
Karena permintaan barang serta jasa menyebabkan produksi hiperbola serta pendayagunaan sumber daya alam. Terlepas dari dampak negatifnya, konsumerisme terus berkembang sebab sangat terkait dengan kapitalisme dan perekonomian dunia.
Krusial bagi individu untuk menyadari dampak dari norma konsumsi mereka dan berupaya menuju pendekatan konsumerisme yang lebih sadar dan berkelanjutan.
Dengan mengevaluasi kembali prioritas dan mengurangi konsumsi, bisa melepaskan diri dari daur konsumsi yang terus-menerus dan menemukan kepuasan sejati dalam hidup.
Sikap konsumtif berafiliasi erat menggunakan konsumerisme. menurut Investopedia, konsumerisme adalah gagasan bahwa mempertinggi konsumsi barang serta jasa yang dibeli pada pasar selalu merupakan tujuan yang diinginkan.
Hidup ditengah Serbuan Konsumerisme
Terdapat hal yang mendorong konsumen untuk berbelanja merupakan tujuan dari sebuah kebijakan primer. Dari perspektif ini, konsumerisme merupakan kenyataan positif yang mendorong pertumbuhan ekonomi.
Istilah konsumerisme mengacu pada kecenderungan gaya hidup materialistis dalam ekonomi kapitalis. Gaya hidup seputar konsumsi yang boros atau mencolok. Konsumerisme dipahami menjadi penghancuran nilai dan cara hidup tradisional.
Orang-orang sering terjebak dalam konsumerisme yang tidak terbatas, membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan hanya karena terpengaruh oleh iklan serta tren yang sedang berkembang.
Hal ini menghasilkan orang sering menghabiskan uang untuk hal yang sebenarnya tidak krusial, serta mengabaikan kebutuhan yang lebih fundamental seperti pendidikan dan kesehatan.
Konsumerisme dapat memicu pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Tetapi juga dapat mengakibatkan masalah seperti hutang yang menumpuk, kesenjangan sosial antara yang kaya dan miskin.
Krusial untuk belajar untuk memilah barang yang benar-benar diperlukan serta membatasi diri dalam membeli barang yang hanya akan menjadi beban di kemudian hari.
Dengan kesadaran serta sikap yang bijak, bisa mengendalikan pengaruhnya serta hidup dengan lebih seimbang dan senang, lebih berkelanjutan dan lebih peduli terhadap lingkungan serta sesama.
Mengatasi perilaku Konsumtif
Sikap konsumerisme maupun konsumtif sangat mampu berdampak pada hal kecil hingga dunia, tetapi untuk mengatasi sikap ini diperlukan kesadaran dan dukungan dari lingkungan sekitar. Berikut ini beberapa tips mengatasi perilaku konsumtif :
- Membuat anggaran biaya
Hal ini dilakukan untuk mengecek daftar prioritas bisa terpenuhi dengan penghasilan saat ini. Harus mampu menghasilkan aturan dan menempatkan uang tersebut pada pos-pos krusial pengeluaran.
Pengeluaran yang telah terjadwal akan menjadikan fokus memenuhi aturan sehingga bisa menghindari belanja hiperbola yang akan membuat keuangan minus. - Memprioritaskan Pengeluaran
Dengan menghasilkan prioritas serta taat terhadap prioritas tadi, akan berpikir dua kali ketika terpengaruhi untuk melakukan konsumsi lain. Juga bisa mengatasi norma belanja impulsif. - Catat Setiap Pengeluaran
Dengan melakukan pencatatan terhadap setiap pengeluaran, maka dapat dilakukan monitor apakah pengeluaran telah sesuai dengan aturan, apakah tidak melebihi pendapatan yang diterima. - Mengurangi bertamasya
Melancong atau bertamasya penting untuk rehat sejenak dari kesibukan pekerjaan sehari-hari. Tetapi, keseringan melakukannya juga termasuk perlaku konsumtif. - Menabung dan Berinvestasi
Konsumsi yang tinggi memang dapat meningkatkan PDB suatu negara. tetapi, menabung dan berinvestasi jua bisa membantu perekonomian. Ingat untuk menyisihkan sebagian uang buat sedekah dan kontribusi. - Hanya Membeli barang yang dibutuhkan
Membiasakan diri untuk membeli barang yang diperlukan saja. Pikirkan balik matang-matang waktu kamu tertarik untuk membeli barang yang tidak ada pada daftar prioritasmu.
Selain berhemat uang, juga melakukan hal baik terhadap lingkungan. Konsumsi yang rendah, maka jumlah sampah berkurang. Terapkan jua gaya hayati minimalis dengan prinsip zero waste. Dengan memakai barang yang mampu berulang kali digunakan untuk menerapkan gaya hidup ini.