Liburan Ekonomis Akhir Tahun

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai tips dan trik melakukan liburan ekonomis menjelang akhir tahun. Menuju akhir tahun tentu wajib menyiapkan liburan yang seru dan menyenangkan.

Terdapat beberapa tips liburan secara ekonomis yang dapat diterapkan, mulai dari melakukan perencanaan yang matang hingga menyiapkan dana darurat.

Liburan yang seru dan menyenangkan tidak selalu tentang mengeluarkan budget berlebih. Justru, harus mempersiapkan budget dengan bijak agar keuangan tetap stabil dan tidak mengganggu cash flow.

Berlibur merupakan salah satu cara untuk mencari inspirasi yang cantik untuk menghabiskan waktu bersama keluarga serta sahabat-sahabat. Karena berlibur dapat membuat merasa rileks dan menyenangkan.

Jika tak berhati-hati, dana liburan bisa menjadi sangat mahal dan menurunkan nilai liburan Anda. Slogan liburan yang ekonomis bisa membantu dalam menerima liburan yang ekonomis dan menyenangkan.

Tips Liburan Ekonomis Menjelang Akhir Tahun

Dalam menentukan budget liburan yang besar atau sedikit merupakan bagaimana cara mengelola budget liburan yang dimiliki. Berikut ini beberapa tips liburan ekonomis menjelang akhir tahun, diantaranya yaitu :

  • Menyusun Anggaran Dana 
    Mulai susun perencanaan budget liburan dengan jujur serta sesuai realita. Krusial buat merencanakan anggaran dana sesuai realita dan tentukan jenis liburan apa yang akan dilakukan nanti.
    Tidak lupa untuk membicarakan aturan total dengan famili dan sahabat-sahabat serta jadilah pelaku anggaran yang ketat.
  • Mencari harga tiket dan tempat menginap yang terjangkau dan terbaik
    Penjualan tiket pesawat dengan harga penawaran murah umumnya keluar pada hari Kamis atau Jumat. Jadi, carilah tiket yang murah saat hari-hari tadi.
    Mencari tempat menginap terbaik dengan memeriksa situs web booking hotel serta lihatlah apa yang ditawarkan. Pilih hotel dengan layanan yang lebih rendah, namun masih nyaman, dan dapat melayani kebutuhan utama .
  • Hindari Memesan Tiket dan Penginapan Mepet saat Liburan
    Memesan tiket transportasi dan penginapan H-2 minggu atau H-4 minggu sebelum berangkat berlibur. Apabila memesan tiket transportasi serta penginapan yang mepet, harganya justru akan tinggi.
  • Hindari Berlibur pada tanggal Merah atau Liburan sekolah
    Sebisa mungkin menghindari berlibur di tanggal merah, libur nasional maupun isu-isu terkini liburan seperti liburan Idul Fitri ataupun liburan anak sekolah.
    Selain karena suasana daerah wisata dan lalu lintas akan crowded, budget liburan akan menjadi lebih besar.
    Sebab pada waktu tertentu harga tiket transportasi, penginapan sampai harga tiket wisata dan oleh-oleh akan mahal dibandingkan hari biasa. Lebih baik menentukan liburan sebelum tanggal 25 sampai 30 Desember agar bisa menikmati liburan dengan damai.Liburan Ekonomis Akhir Tahun
  • Berburu Promo dan Diskon

    Untungnya memesan tiket transportasi serta penginapan asal jauh-jauh hari merupakan kesempatan Anda menerima promo serta bonus.
    Saat ini terdapat banyak provider atau jasa penyedia pemesanan tiket transportasi hingga kendaraan travel serta memesan penginapan dan hotel secara online melalui software atau website.
    Masing-masing provider menyediakan promo atau diskon setiap bulannya menggunakan hukum dan besaran promo yang  berbeda-beda. Oleh karena itu, segera cari promo atau bonus untuk menekan biaya akomodasi liburan.

  • Membawa Bekal
    Salah satu langkah dalam menghemat pengeluaran, tak terdapat salahnya membawa bekal saat liburan selama tak terdapat embargo. Tak perlu mempersiapkan bekal yang terlalu besar.
    Cukup membawa bekalsederhana misalnya membawa makanan instan yang tinggal dihangatkan, sambal, atau mie instan saat berlibur ke luar negeri sehingga tidak sulit makan di negara orang.
  • Berbelanja dengan bijak
    Terkadang lebih baik untuk membeli kebutuhan daripada untuk meminjam, tugas terpenting adalah menyimpan banyak uang selama menikmati liburan.

Bagi seseorang slogan liburan ekonomis merupakan keterampilan yang dapat dipelajari. Dengan melakukan beberapa seni manajemen ekonomis, dapat merasakan liburan yang menyenangkan tanpa menghabiskan banyak uang.

Perjalanan Sekolah Ternyata Berdampak

Artikel kali ini akan membahas mengenai perjalanan pergi dan pulang sekolah anak-anak ternyata berdampak pada kesejahteraan mental dan psikologis anak tersebut.

Perjalanan Sekolah

Bersekolah bukan hanya penting buat mendapatkan pengetahuan, tetapi juga memiliki efek yang positif bagi kesejahteraan psikologis.

Sewaktu bersekolah, anak-anak mendapatkan kesempatan untuk membangun hubungan yang menguntungkan dengan guru dan sahabat sekelas.

Ternyata, transportasi yang dipakai berpengaruh besar terhadap well-being psikologis sesorang. Beberapa penelitian menyatakan bahwa anak memiliki jaringan sosial yang lebih luas dan kaya di sekolah dibandingkan dengan lingkungan tempat tinggal.

Dengan berinteraksi dengan orang lain, anak-anak mendapat kesempatan untuk berbagi dan mengekspresikan diri mereka, sehingga dapat mempertinggi kesejahteraan psikologis.

Anak-anak belajar menjadi bagian dari tim yang produktif, bagaimana bertindak dan belajar dari orang lain, karena dapat membantu membuat keterampilan sosial dan pencerahan diri.

Interaksi di sekolah membantu membangun rasa safety dan diterima di sekitar lingkungan tempat tinggal maupun di sekolah.

Pilihan moda transportasi pelajar menjadi pengaruh terhadap dinamika transportasi. Pilihan transportasi yang saat ini biasa digunakan pelajar biasanya adalah angkutan pribadi, angkutan umum, angkutan online, berjalan kaki,  hingga menggunakan sepeda.

Perjalanan Sekolah Ternyata Berdampak

Pelajar yang pergi ke sekolah mempunyai jumlah yang relatif banyak. Pelajar lebih  memilih angkutan pribadi menjadi moda transportasi. Sementara itu, sisanya  menggunakan angkutan umum, jalan kaki, serta bus sekolah.

Jika diasumsikan, waktu semua pelajar perjalanan 2 kali sehari buat sekolah (pergi dan pulang), perjalanan pelajar ini menyumbang sekitar 20% dari total perjalanan.

Perjalanan Sekolah Ternyata Berdampak pada Kesehatan Mental

Terdapat korelasi antara kesejahteraan mental dengan cara pelajar pulang dari sekolah. Ternyata, pelajar yang menggunakan angkutan umum mempunyai kesejahteraan psikologis lebih rendah dibandingkan dengan cara lain (berjalan kaki, bersepeda, serta transportasi aktif lainnya).

Olahraga serta aktivitas fisik itu penting untuk kesehatan mental maupun fisik. Cara pelajar pergi ke sekolah dengan aktif (berjalan kaki atau naik sepeda) ini bisa sebagai aktivitas fisik yang baik.

WHO memberi petunjuk bahwa pelajar perlu 60 menit aktivitas fisik setiap harinya dapat dipenuhi dengan cara tersebut. Pelajar yang memilih cara pergi ke sekolah dengan aktif ini cenderung kurang mengalami tanda-tanda depresi.

Selain itu, pelajar akan memperoleh kesehatan fisik, seperti komposisi tubuh yang lebih baik, berat badan lebih sehat, dan kondisi kardiovaskular lebih baik. Durasi berpergian ke sekolah dapat menghipnotis kesejahteraan psikologis dan fisik.

Pelajar yang mempunyai durasi perjalanan ke sekolah lebih singkat cenderung mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan kegiatan fisik, olahraga, dan istirahat.

Hal ini berbanding terbalik dengan pelajar yang menghabiskan durasi bepergian yang lebih lama, dimana mereka mempunyai waktu yang lebih terbatas untuk melakukan aktivitas fisik serta olahraga.

Kondisi lingkungan pada transportasi awam juga berpengaruh. Tak jarang ada masalah yang memberi akibat negatif berlangsung pada transportasi umum. Misalnya kerusuhan antar penumpang pada transportasi umum.

Kejadian ini membangun lingkungan yang tidak aman dan menegangkan bagi pelajar. Hal ini berpotensi mengganggu kesejahteraan psikologis pelajar, meningkatkan stres dan kecemasan, serta mereduksi penekanan dan kinerja akademis.

Pilihan moda transportasi ke sekolah mampu mempengaruhi ketika belajar. Perjalanan menggunakan sepeda atau berjalan kaki tak jarang menjadi pilihan ideal untuk mendukung kesejahteraan psikologis.

Krusial untuk mempertimbangkan faktor lain seperti kondisi sosial, lingkungan, serta aspek tidak terduga yang dapat berpengaruh pada keputusan pelajar dalam memilih metode transportasi ke sekolah.

Membicarakan Bullying dengan Anak

Setelah mengetahui apa itu bullying dan bagaimana tanda-tanda serta dampaknya, pada kesempatan kali ini akan membahas mengenai bagaimana cara membicarakan bullying dengan anak.

Cara membicarakan bullying dengan anak tentunya harus didasari pemahaman mengenai bullying, sehingga apa yang diceritakan oleh orang tua dapat dipahami oleh anak, dan anak dapat mengerti bahwa apa yang pernah terjadi padanya dinamakan bullying atau tidak.

Membicarakan Bullying dengan Anak

Cara Membicarakan Bullying dengan Anak

Jika sudah mengetahui tanda-tanda anak terkena bullying, coba bicarakan baik-baik. Anak yang menjadi korban bullying biasanya akan sangat tertutup. Namun, banyak orang tua yang bingung bagaimana cara untuk mulai melindungi anak-anak mereka dari bullying dan kekerasan lainnya.

Bahkan, beberapa orang tua mungkin tidak tahu apakah anak-anak mereka merupakan korban, saksi, atau bahkan pelaku dari perbuatan bullying. Berikut ini terdapat beberapa cara untuk  membicarakan bullying dengan anak menurut UNICEF :

  1. Pahami Terlebih dahulu Apa Itu Bullying
    Langkah pertama ialah pahami dulu apa itu bullying hingga bagaimana tanda-tandanya, anda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan.
  2. Lakukan Pencegahan
    Jangan sampai sikap bullying itu malah bersumber dari perilaku orang tua. Bertindaklah dengan baik dan jadilah teladan untuk anak-anak, ajarkan nilai-nilai keagamaan dan etika pada anak, dan tanamkan kepercayaan diri serta keberanian kepada anak Anda.
  3. Komunikasikan langsung
    Jika merasa ada perilaku yang berbeda dari anak Anda, bahkan mengarah pada tanda-tanda anak terkena bullying, segera komunikasikan langsung. Buat anak Anda senyaman mungkin supaya mau bercerita, dengarkan dengan tenang, dan bantulah anak bangkit dan kembali percaya diri.

Cara Mengatasi Bullying

Terdapat beberapa cara mengatasi bullying, bisa dimulai dengan langkah pencegahan dari anak, keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Bila bullying sudah terjadi, Anda bisa mengatasinya dengan melakukan rehabilitasi. Berikut beberapa cara mengatasi bullying :

Pencegahan
Langkah pertama adalah dengan melakukan pencegahan. Pencegahan bullying perlu dilakukan secara menyeluruh, melalui anak, keluarga, sekolah, sampai lingkungan masyarakat.

1. Pencegahan Melalui Anak

Pencegahan melalui anak dapat dilakukan dengan cara memberi pengetahuan tentang apa itu bullying dan pastikan anak mampu melawan tindakan bullying apabila terjadi kepadanya.

Selain itu, edukasi anak supaya bisa menyampaikan bantuan ketika melihat tindakan bullying terjadi. Contohnya dengan melerai/mendamaikan, mendukung korban supaya kembali percaya diri, sampai melaporkan tindakan bullying pada pihak sekolah, orang tua, serta tokoh masyarakat.

2. Pencegahan Melalui Keluarga

Orang tua perlu meningkatkan ketahanan keluarga, menerapkan hidup harmonis, dan memperkuat pola pengasuhan anak. Lakukan dengan cara menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak, memupuk rasa percaya diri sampai keberanian anak, mengajarkan etika, sampai mendampingi konsumsi internet serta bahan bacaan anak.

3. Pencegahan Melalui Sekolah

Pihak sekolah juga harus membangun lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan anti bullying. Ini dapat dimulai dengan menerapkan komunikasi efektif antara pengajar dan siswa, melakukan pertemuan terjadwal dengan orang tua murid, hingga menyediakan bantuan pada anak didik sebagai korban bullying.

4. Pencegahan Melalui masyarakat

Lingkungan masyarakat juga berperan penting terhadap kondisi seseorang. Jadi, sebisa mungkin menentukan dan membentuk lingkungan warga yang peduli terhadap perlindungan anak dan melawan keras tindakan bullying.

5. Rehabilitasi

Selanjutnya, terdapat tindakan rehabilitasi. Ini ialah pendekatan pemulihan yang dilakukan kepada korban serta pelaku bullying. Langkah ini dilakukan dengan tujuan supaya korban serta pelaku bisa kembali bertindak seperti yang seharusnya, sesuai norma dan hukum yang berlaku.

Langkah ini juga merupakan proses intervensi yang memberikan gambaran jelas pada pembully bahwa tingkah laku bullying ialah tindakan yang tidak bisa dibiarkan berlaku di sekolah dan di lingkungan masyarakat manapun.

Segala tindakan bullying tidak dibenarkan, apapun alasannya. Jangan sampai anak menjadi pelaku atau korban bullying, karena langkah pencegahan mampu dimulai dari lingkungan keluarga. Semoga bermanfaat.

Mencegah Stunting Pada Anak

Pada artikel kali ini akan membahas bagaimana cara mencegah stunting pada anak. Stunting atau anak yang tinggi badannya pendek sebenarnya bukan masalah yang baru di dunia kesehatan. Di Indonesia, stunting adalah masalah gizi pada anak yang belum mampu dituntaskan dengan baik.

Mencegah Stunting Pada Anak

Buktinya, data Pemantauan Status Gizi (PSG) milik Kementerian Kesehatan RI membagikan bahwa jumlah anak pendek di Indonesia cukup tinggi. Terutama Bila jumlahnya dibandingkan menggunakan dilema gizi yg lain mirip anak kurus, gemuk, atau kurang gizi.

berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) yg dilakukan di tahun 2021, jumlah stunting di Indonesia merupakan lima,33 juta balita atau 24,4%. Jumlah ini turun berasal tahun-tahun sebelumnya. Hanya saja, pemerintah menargetkan angka stunting pada Indonesia turun menjadi 14% pada tahun 2024 nanti.

Lantas, apakah stunting di anak memang mampu dicegah sejak dini? Tentu saja, pemerintah pun membuahkan pencegahan stunting menjadi acara prioritas demi memenuhi target yg telah ditetapkan.

Beberapa cara buat mencegah stunting dari panduan Penyelenggaraan Indonesia Sehat menggunakan Pendekatan keluarga diantaranya yaitu :

1. Mencegah stunting buat ibu hamil dan yang sedang bersalin

Memantau kesehatan di 1.000 hari pertama kehidupan bayi secara optimal dan penanganannya.
Melakukan investigasi kehamilan (Antenatal Care) secara rutin serta juga terencana.
mak melakukan proses persalinan pada fasilitas kesehatan, mirip puskesmas, bidan, maupun dokter.
anugerah makanan tinggi protein, kalori, serta mikronutrien di bayi (TKPM).
Orang tua wajib melakukan deteksi penyakit menular serta jua penyakit tak menular semenjak dini.
Menghilangkan kemungkinan anak terkena cacingan.
memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan full.
Melakukan diskusi menggunakan dokter kandungan buat pencegahan stunting dengan baik.

2. Mencegah stunting buat anak balita

Memantau pertumbuhan serta perkembangan balita secara rutin.
pemberian makanan tambahan (PMT) pada balita.
Orang tua harus melakukan stimulasi dini perkembangan anak.
Memastikan anak mendapatkan pelayanan serta perawatan kesehatan yg optimal.
Berdiskusi dengan dokter anak buat menyesuaikan pencegahan stunting dengan kebiasaan anak agar hasilnya lebih aporisma.

3. Mencegah stunting buat anak usia sekolah

Memastikan asupan gizi harian anak terpenuhi sesuai dengan kebutuhannya.
Mengedukasi anak tentang pengetahuan yang bekerjasama dengan kesehatan dan gizi secara perlahan dan memakai bahasa yang praktis dimengerti.

4. Mencegah stunting buat remaja

Sebenarnya, stunting pada remaja telah tak bisa diobati. tapi, masih ada beberapa perawatan yg bisa dilakukan ketika anak berusia 14 hingga 17 tahun, antara lain mirip:

Mengajarkan anak untuk terbiasa melakukan sikap hayati higienis dan Sehat (PHBS).
Memastikan anak mempunyai pola gizi yang seimbang.
Melarang anak buat merokok serta memakai narkoba.
Mengajarkan kesehatan reproduksi di anak.

5. Mencegah stunting buat dewasa muda

menaikkan pemahaman perihal keluarga Berencana (KB).
Melakukan investigasi penyakit menular dan tidak menular agar bisa terdeteksi sejak dini.
Selalu menerapkan perilaku hayati higienis Sehat (PHBS), pola gizi yang seimbang, tidak merokok, serta tidak menggunakan narkoba.
Selain itu, menurut strategi Nasional akselerasi penurunan stunting yang ditetapkan sang pemerintah, pencegahan stunting dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya:

Memperhatikan asupan gizi serta nutrisi buat mak hamil serta menyusui, memperhatikan pola makan, serta mengkonsumsi jenis makanan yang beragam serta seimbang.
Melakukan investigasi kesehatan secara rutin buat ibu hamil, bayi, serta balita.
memberikan variasi makanan kepada anak agar si kecil terhindar berasal konflik susah makan.
Selalu menjaga sanitasi lingkungan tempat tinggal .
menerima edukasi ihwal stunting, pola asuh yg baik, serta asupan gizi dan nutrisi yang baik buat tumbuh kembang anak.
Melakukan vaksinasi lengkap sinkron dengan anjuran berasal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) semenjak bayi lahir.

Jadi kesimpulannya, pencegahan stunting dapat dilakukan menggunakan memastikan calon ibu menerima asupan gizi yg baik. waktu anak telah lahir, pastikan anak mendapatkan asupan makanan yg berkualitas.

Bisakah Anak Stunting mendapatkan Pertumbuhan yang Normal?

Sayang sekali, stunting artinya gangguan pertumbuhan yang tidak bisa dikembalikan mirip semula. Ini berarti, waktu seseorang anak sudah dinyatakan stunting semenjak balita, pertumbuhannya akan terus melambat sampai beliau dewasa.

pada saat memasuki masa puber, anak tidak dapat mencapai pertumbuhan yg aporisma sebab sejak kecil telah terkena stunting. Meskipun asupan makanannya kaya akan gizi, tetapi pertumbuhannya tidak akan semaksimal anak-anak normal yang lain.

Meski begitu, anak harus permanen menerima asupan banyak sekali kuliner bergizi tinggi buat mencegah anak mengalami syarat yg semakin buruk serta gangguan pertumbuhannya semakin parah.

Kesimpulannya, Jika ingin mencegah stunting maka anak harus menerima nutrisi yang aporisma pada ketika awal-awal kehidupannya. Lebih tepatnya, selama 1.000 hari pertama kehidupan anak.

Demikian pembahasan mengenai cara mencegah stunting pada anak. Semoga pembahasan pada artikel ini menyadarkan kita bila sebenarnya stunting merupakan konflik yang perlu diberi perhatian spesifik.

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Peran keluarga dalam pendidikan anak merupakan suatu hal yang sangat penting dan mendasar yang harus dimiliki dalam setiap keluarga. Keluarga merupakan pendidikan yang pertama yang di dapat oleh anak. Lingkungan pendidikan yang pertama membawa pengaruh terhadap anak untuk melanjutkan pendidikan yang akan dialaminya di sekolah dan di masyarakat, dengan kata lain bahwa peran keluarga adalah suatu kewajiban yang harus di berikan kepada anak untuk membentuk kepribadian bagi anak, baik lingkungan sekolah maupun diluar lingkungan sekolah.

Dalam undang-undang SISDIKNAS no. 20 tahun 2003, pendidikan adalah sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran  sedemikian rupa supaya peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya secara aktif agar memiliki pengendalian diri, kecerdasan, keterampilan dalam maasyarakat, kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian serta akhlak mulia. Dalam undang-undang tersebut sudah sangat jelas bahwa pendidikan sangatlah penting bagi setiap individu untuk pengembangan dirinya.

Dalam lingkungan pendidikan, dikenal dengan adanya pusat pendidikan, yaitu:
1. Lingkungan keluarga
2. Lingkungan sekolah
3. Lingkungan masyarakat

Dari tiga lingkungan tersebut yang memiliki andil besar dalam pendidikan anak adalah lingkungan keluarga, dimana didalam keluarga  bukan hanya sekedar sanak saudara yang memiliki satu darah dan memiliki DNA yang sama pula, namun keluarga merupakan tempat satu-satunya dan paling utama untuk anak-anak berlindung dan mempertahankan diri dari hal yang membahayakan. Mereka mungkin hanya dapat menilai mana hal yang menakutkan atau tidak, bukan hal yang  baik dan buruk.

Dalam lingkungan keluarga peran orang tua sangat di butuhkan oleh anak, terutama dalam pendidikan moral, yang mana sangat dibutuhkan pada masa sekarang. Banyaknya anak-anak yang memiliki kekurangan moral seringkali melupakan peran orang tua dalam pembentukan moral yang baik. Mereka para orang tua justru menyalahkan pendidikan yang ada pada bangku sekolah, hal tersebut karena kurang adanya kesadaran diri bahwa peran keluarga khususnya orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan pendidikan anak.

Peran Keluarga dalam Pendidikan Anak

Peran Orangtua dalam Pendidikan Anak

Terdapat beberapa peran orang tua yang sangat penting didalam pendidikan anak, diantaranya :

1. Menjadi Guru
Guru yang paling penting adalah guru dari orang tua itu sendiri, dimana orang tua mengajarkan apa yang anak lihat dari saat pertama anak membuka mata.

2. Menjadi Teman
Dengan menjadi teman dalam belajar sangat membantu untuk pengembangan pendidikan anak, karena hal tersebut akan menyenangkan bagi anak.

3. Hakim
Menjadi orang tua harus memiliki ketegasan terhadap anak, orangtua harus memutuskan mana yang terbaik untuk anak sebagai bekal dikemudian hari.

4. Pengawas
Pengawasan terhadap perkembangan pendidikan anak oleh orang tua sangat dibutuhkan, baik itu dilakukan dalam lingkungan keluarga, teman, bahkan di masyarakat.

5. Mengatur Waktu Anak
Orang tua berperan besar dalam mengatur waktu untuk anak, kapan waktu yang tepat untuk bermain dan waktu yang tepat untuk belajar. Dengan begitu anak akan terbiasa mengatur waktu untuk belajar.

6.  Merangkul Anak
Dengan menanamkan kasih sayang kepada anak sejak usia dini akan membuat jalinan orang tua dengan anak menjadi lebih baik.

7. Membimbing Anak
Untuk mendukung pendidikan anak, diperlukan pembimbingan anak.  Dimana anak-anak adalah tahapan awal dalam perkembangan seorang manusia yang belum mengerti apa-apa, sehingga perlu adanya bimbingan yang serius oleh orang tua.

8. Membantu Rencana Pendidikan Anak
Anak-anak terkadang bingung dan tidak tau dengan pilihan, memang pilihan itu kembali pada anak masing-masing. Sebagai orang tua berhak memberikan penjelasan pada anak atas pilihannya.

9. Membangun Sosial Anak
Lingkungan keluarga harus dapat membangun sosial untuk anaknya, karena dengan adanya hubungan sosial yang baik entah itu dalam lingkungan keluarga maupun diluar lingkungan keluarga. Baik tidaknya sosial akan mempengaruhi pendidikan seorang anak.

10. Menciptakan Lingkungan Baik
Pendidikan anak sangat terpengaruh dengan kondisi lingkungan, terutama lingkungan keluarga. Apalagi anak yang masih usia dini, lingkungan yang baik dan harmonis akan membentuk kepribadian anak yang baik.