Tak Menunjukkan Gejala Hipertensi

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai tak menunjukkan gejala pada hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi, tak jarang kali dikenal sebagai ‘silent killer’ atau pembunuh membisu karena banyak penderitanya tak memberikan gejala yang jelas.

Lebih dikenal dengan tekanan darah tinggi merupakan kondisi medis dimana tekanan darah pada arteri tubuh meningkat secara bertahap.

Hipertensi

Penyakit ini dapat disebabkan sang berbagai faktor, termasuk faktor genetik, gaya hidup tidak sehat (mirip diet tinggi garam, kekurangan kegiatan fisik, dan kelebihan berat badan), merokok, konsumsi alkohol hiperbola, dan usia.

Meskipun hipertensi bisa mengakibatkan komplikasi serius seperti penyakit jantung, stroke, serta kerusakan ginjal. Banyak orang mungkin tak menyadari bahwa mengalami kondisi ini.

Hal ini mengakibatkan tantangan pada deteksi serta pengobatan, karena tanpa adanya gejala, individu cenderung tidak memeriksakan diri ke dokter.

Dengan tahu bahwa hipertensi mampu berkembang tanpa adanya gejala, butuh individu yang lebih agresif dalam menjaga kesehatan.

Tak Menunjukkan Gejala Hipertensi

Tekanan darah diukur dengan dua angka, yaitu tekanan sistolik (tekanan saat jantung berkontraksi) serta tekanan diastolik (tekanan saat jantung beristirahat diantara kontraksi).

Sistolik adalah nomor pertama pada pembacaan tekanan darah serta mencerminkan tekanan pada dinding arteri ketika jantung berkontraksi atau memompa darah ke semua tubuh.

Diastolik ialah nomor kedua mencerminkan tekanan pada dinding arteri saat jantung beristirahat pada antara kontraksi. Tekanan darah normal umumnya diukur dalam bentuk “sistolik/diastolik”.

Tekanan darah dinyatakan dalam milimeter raksa (mmHg). Angka normal tekanan darah ialah kurang lebih 120/80 mmHg.

  • Normal: Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg.
  • Prehipertensi: Tekanan darah antara 120/80 mmHg sampai 139/89 mmHg.
  • H. taraf 1: Tekanan darah antara 140/90 mmHg sampai 159/99 mmHg.
  • Taraf 2: Tekanan darah 160/100 mmHg atau lebih tinggi.
  • Tekanan darah yang lebih dari 180/120 mmHg dianggap menjadi kondisi darurat atau krisis hipertensi.

Tak Menunjukkan Gejala Hipertensi

Dominan pasien hipertensi tidak merasakan gejala apapun. Banyak orang dewasa yang mengidap hipertensi tidak menyadari sedang mengalami hipertensi. Berikut ini beberapa gejala terkait hipertensi, yaitu :

  • Nyeri dada
    Dapat mengakibatkan nyeri dada atau ketidaknyamanan, terutama selama kegiatan fisik.
  • Peningkatan detak jantung
    Detak jantung yang cepat atau tidak teratur menjadi gejala tekanan darah tinggi.
  • Sakit kepala
    Penyakit ini yang parah bisa mengakibatkan sakit kepala yang intens, terutama di bagian belakang ketua.
  • Pusing
    Perasaan pusing atau kelenger dapat terjadi pada beberapa individu menggunakan tekanan darah tinggi.
  • Sangat lelah atau lemas
    Kondisi ini mampu ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi yang membebani jantung.
  • Sesak napas
    Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah serta mensugesti sistem pernapasan.
  • Napas pendek
    Kondisi ini bisa ada dampak tekanan darah tinggi yang mempengaruhi jantung dan paru-paru.
  • Gangguan penglihatan
    Dapat mengakibatkan perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau bintik-bintik hitam pada depan mata.
  • Gangguan kecemasan
    Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi melaporkan persoalan dengan konsentrasi, kecerdasan, atau gejala kecemasan.

Gejala ini tidak selalu terkait langsung dengan hipertensi, beberapa orang dengan tekanan darah tinggi mungkin tidak mengalami tanda apapun.

Krusial untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin, terutama bagi yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga, gaya hidup tidak sehat, atau usia yang sudah tua.

Makanan Aman Penderita Hipertensi

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai makanan jenis apa saja yang aman bagi penderita hipertensi. Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi dimana tekanan darah dalam arteri tubuh lebih tinggi dari rentang normal.

Tekanan darah diukur dalam 2 nomor , yakni tekanan sistolik (tekanan di ketika jantung berkontraksi) dan tekanan diastolik (tekanan ketika jantung beristirahat antara detak jantung). Tekanan darah diukur pada milimeter raksa (mmHg).

Hipertensi merupakan kondisi medis dimana tekanan darah sistolik (sistol) dan diastolik (diastol) berada di atas level normal. Kondisi ini ialah faktor risiko primer penyakit kardiovaskular, seperti serangan jantung serta stroke.

Makanan Aman bagi Penderita Hipertensi

Mengikuti pola makan sehat menggunakan membatasi asupan natrium dan makanan tidak sehat dapat membantu mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko berbagi komplikasi terkait hipertensi.

Mengatur pola makan merupakan bagian krusial dari pengelolaan hipertensi. Berikut ini  beberapa makanan aman dan dianjurkan bagi penderita hipertensi, diantaranya yaitu :

  • Buah dan Sayuran Hijau
    Kaya akan kalium, magnesium, dan serat makanan, yang berkontribusi pada penurunan tekanan darah. Pisang, bayam, dan brokoli adalah sumber kalium yang baik.
    Sayuran hijau umumnya dianggap safety dan bermanfaat untuk penderita hipertensi karena memiliki kandungan nutrisi serta sifat-sifat kesehatan dari jenis sayuran ini.
    Sayuran hijau, seperti bayam, kale, kangkung, wortel mengandung potassium yang tinggi. Potassium merupakan mineral yang membantu mengimbangi efek natrium dalam tubuh.
    Potassium membantu mengatur tekanan darah dan dapat membantu mengurangi dampak peningkatan tekanan darah yang ditimbulkan dari kelebihan natrium.
    Sayuran hijau kaya serat yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan dan dapat membantu mengendalikan berat badan.
    Diet tinggi serat juga bisa berkontribusi pada manajemen tekanan darah sebab serat membantu mengurangi penyerapan kolesterol serta menyeimbangkan gula darah.
    Makanan Aman Penderita HipertensiBuah jeruk diklaim aman dikonsumsi oleh penderita hipertensi karena dapat membantu mengatur tekanan darah. Jeruk mengandung serat, terutama serat larut dan tak larut.
    Serat membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menyampaikan rasa kenyang lebih lama.
    Tomat mengandung likopen, suatu jenis karotenoid yang memberikan rona merah pada tomat. Likopen mempunyai sifat antioksidan yang dapat membantu melindungi sel-sel dari kerusakan oksidatif dan mendukung kesehatan pembuluh darah.
    Tomat mempunyai sifat antiinflamasi dan antikoagulan alami yang dapat membantu dalam menjaga kesehatan pembuluh darah serta mencegah pembekuan darah yang tidak diinginkan.
  • Biji-bijian Utuh

    Tinggi serat makanan, yang memperlambat penyerapan karbohidrat dan membantu mengontrol kadar gula darah. Tepung terigu utuh, beras merah, serta quinoa artinya pilihan yang baik.

  • Kacang-kacangan dan Biji-bijian
    Almond, kacang kenari, serta biji chia direkomendasikan karena kandungan kaliumnya yang tinggi.
  • Unggas serta Ikan
    Protein tanpa lemak, yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dursila (LDL). Ayam, ikan salmon, serta tuna adalah pilihan yang sehat.
    Salmon merupakan sumber yang sangat baik dari asam lemak omega-3, mirip EPA (asam eicosapentaenoic) serta DHA (asam dokosaheksaenoat).
    Asam lemak omega-3 telah terbukti mempunyai pengaruh positif pada kesehatan jantung serta pembuluh darah, termasuk kemampuan buat menurunkan tekanan darah.
    Asam lemak omega-3 pada salmon memiliki sifat antiinflamasi, yang dapat membantu mengurangi peradangan pada tubuh. Salmon ialah sumber protein baik, yang krusial untuk mendukung fungsi otot serta pertumbuhan sel.
  • Produk Susu Rendah Lemak
    Kaya akan kalsium, yang krusial untuk kesehatan kardiovaskular. Susu skim, yogurt, dan keju rendah lemak direkomendasikan.

Konsultasikan dengan dokter atau pakar gizi untuk pedoman yang lebih spesifik berdasarkan kebutuhan individu. Hipertensi seringkali diklaim sebagai “pembunuh diam-diam” sebab seringkali tidak mengakibatkan gejala yang jelas.

Oleh sebab itu, penting untuk rutin memeriksa tekanan darah. Pencegahan serta pengelolaan hipertensi melibatkan diet seimbang, olahraga teratur, restriksi konsumsi garam dan alkohol, dan menjaga berat badan yang sehat.

Peradangan kronis bisa memainkan kiprah dalam penyakit kardiovaskular, termasuk hipertensi. Meskipun makanan tersebut dikatakan aman bagi penderita hipertensi, tetap krusial untuk memperhatikan total asupan kuliner.

Stroke Pada Usia Belia

Pada artikel kali ini akan membahas apa saja penyebab penyakit stroke pada usia belia. Kondisi stroke pada usia belia lebih jarang dibandingkan dengan stroke pada usia tua.

Namun, mereka yang menderita stroke pada usia belia berisiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi yang lebih parah dan kesehatan masa depan yang lebih buruk.

Stroke pada Usia Belia

Penyebab utama stroke pada usia belia adalah masalah pembekuan darah yang disebabkan oleh penyakit vaskular yang disebut aterosklerosis.

Stroke Pada Usia Belia

Penyakit ini memengaruhi aliran darah di dalam arteri dalam tubuh dan dapat menyebabkan penyumbatan arteri. Hal ini menyebabkan pembekuan darah, yang dapat menyumbat aliran darah ke otak dan menyebabkan stroke.

Penyebab lain yang dapat menyebabkan stroke pada usia belia termasuk stimulan narkoba, obat-obatan, penyakit hati dan ginjal, dan gangguan perdarahan di otak. Gejala yang harus diperhatikan termasuk kelemahan di satu sisi tubuh.

Stroke seringkali dianggap menjadi penyakit yang berkaitan dengan usia lanjut, malah saat ini semakin sering terjadi di usia belia.

Terdapat beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap insiden stroke di kelompok usia ini, serta sebagian besar bisa dikaitkan dengan kebiasaan dan gaya hidup.

Berbagai Penyebab Stroke pada Usia Belia

Penyakit stroke dapat terjadi karena faktor internal maupun faktor eksternal. Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang menjadi penyebab penyebab stroke pada usia belia yang sebaiknya dihindari, diantaranya yaitu :

  • Riwayat Famili
    Riwayat famili menggunakan riwayat stroke bisa menaikkan risiko Anda, terutama Jika faktor genetik terlibat.
  • Kurangnya kegiatan fisik
    Gaya hidup yang tidak aktif dan kurangnya olahraga bisa menaikkan risiko stroke. Aktivitas fisik yang relatif membantu menjaga berat badan, menaikkan peredaran darah, serta mengontrol tekanan darah.
  • Tekanan Stres yang Tinggi
    Stres yang berkelanjutan bisa menyebabkan peningkatan tekanan darah serta peradangan pada tubuh, hal ini bisa mengganggu pembuluh darah dan meningkatkan risiko stroke.
  • Mengkonsumsi Alkohol Berlebihan
    Konsumsi alkohol yang hiperbola bisa mengakibatkan tekanan darah tinggi serta menaikkan risiko pembekuan darah. Ini bisa menunjuk di stroke, terutama jika mengkonsumsi alkohol tak terkendali.
  • Aturan makan yang jelek
    Kuliner tinggi lemak jenuh, garam, serta gula bisa menaikkan risiko obesitas, tekanan darah tinggi, serta diabetes, yang semuanya merupakanfaktor risiko stroke.
    Kebiasaan makan yang buruk juga bisa mengakibatkan penumpukan plak pada pembuluh darah, sehingga dapat menyumbat peredaran darah ke otak.
  • Merokok

    Merokok mempertinggi tekanan darah, menghambat pembuluh darah, dan menaikkan pembekuan darah, mengurangi kadar oksigen dalam darah, yang semuanya dapat menyebabkan stroke.

  • Obesitas
    Kelebihan berat badan meningkatkan tekanan darah, merusak metabolisme gula darah, dan meningkatkan risiko diabetes tipe 2, yang semuanya dapat mengakibatkan stroke.
  • Polusi udara
    Paparan jangka panjang terhadap polusi udara bisa menaikkan risiko stroke, terutama di usia belia. Polusi udara mengandung partikel halus serta bahan kimia yang merusak pembuluh darah dan memicu peradangan pada tubuh.
  • Penyalahgunaan narkoba
    Penyalahgunaan narkoba, terutama amfetamin atau kokain, dapat menaikkan risiko stroke. Narkoba bisa menaikkan tekanan darah, menyebabkan peradangan pembuluh darah, dan mempertinggi risiko pembekuan darah.
  • Ketidakseimbangan hormon
    Beberapa kondisi medis bisa menaikkan risiko stroke. Beberapa syarat yang memengaruhi keseimbangan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) pada wanita atau kondisi tiroid yang tak terkontrol.
  • Hipertensi
    Bila tekanan darah tidak terkontrol, risiko stroke akan meningkat.

Krusial untuk segera menyadari risiko dari faktor-faktor ini dan mencari solusi untuk mengurangi risiko stroke.

Solusi melibatkan perubahan gaya hidup, misalnya berhenti merokok, menjaga berat badan dengan baik, mengontrol tekanan darah, menjaga kadar gula darah yang normal, serta menjalani gaya hayati yang aktif.

Konsultasikan dengan dokter untuk menilai risiko serta menerima panduan yang sesuai untuk mengurangi risiko stroke. Stroke bukan hanya masalah usia tua, usia belia pun dapat terkena dampaknya apabila hidup tidak sehat.

Berbagai Manfaat dari Berjemur

Setelah mengetahui pentingnya berjemur ketika pagi hari, pada artikel kali ini akan membahas mengenai berbagai manfaat yang didapatkan dari berjemur pada pagi hari.

Berbagai Manfaat dari Berjemur

Setiap individu yang senang melakukan kegiatan berjemur pada pagi hari tentu saja memiliki banyak alasan tersendiri. Beberapa orang berjemur pada pagi hari hanya karena mengisi waktu luang dan sebatas melakukan hobi mereka.

Banyak orang belum menyadari dengan berjemur dibawah sinar mentari pagi menimbulkan dampak positif bagi kesehatan tubuh, diantaranya yaitu :

Berbagai Manfaat dari Berjemur

  • Menaikkan Kualitas Tidur
    Bagi penderita insomnia (pola tidur yang tidak baik) kegiatan berjemur dapat menjadi salah satu solusi atas masalah mereka. Dengan berjemur di pagi hari dipercaya dapat memperbaiki dan menaikkan kualitas tidur, dibanding dengan meminum obat tidur.
    Berjemur pada pagi hari membantu menghasilkan hormon melatonin, yaitu hormon yang membuat tubuh mengantuk, sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur. Berjemur juga membantu mempertahankan ritme sirkadian menjadi lebih normal.
  • Menaikkan Imunitas Tubuh
    Salah satu manfaat dari berjemur pada pagi hari yaitu dapat menaikkan imunitas (sistem kekebalan) tubuh. Hal ini juga dapat menekan adanya sistem imun yang terlalu aktif, sehingga dapat mengobati penyakit autoimun.
    Vitamin D yang terdapat pada sinar matahari dapat membantu tubuh melawan beberapa penyakit, diantaranya flu, sklerosis, jantung, hingga penyakit kanker. Sel darah putih yang terdapat dalam tubuh juga membantu mencegah penyakit dan menghambat infeksi pada tubuh.
  • Menjaga Tekanan Darah
    Berjemur juga menjadi salah satu manfaat bagi penderita hipertensi, karena berjemur dibawah sinar mentari dapat berguna untuk menjaga atau menurunkan tekanan darah agar tetap terkendali dengan baik.
    Berjemur dapat membantu mengaktifkan nitrogen monoksida (NO) pada lapisan kulit teratas. Senyawa nitric oxide bisa membantu melepaskan ke pembuluh darah setelah sinar mentari menyentuh permukaan kulit.
    Senyawa ini bisa membantu pada menaikkan aliran darah menggunakan melepaskan pembuluh darah serta menjaganya supaya tekanan darah tersebut dapat terkendali menggunakan baik. Hal ini jua dapat mematahkan asumsi sebagian orang bahwa manfaat berjemur di pagi hari tidak hanya buat mendapatkan produksi vitamin D.
  • Meningkatkan Kesehatan Tulang

    Vitamin D dapat membantu tubuh menyerap kalsium dan fosfor. Kedua hal ini dapat menaikkan kesehatan tulang. Manfaat berjemur di pagi hari, yaitu menjadikan tulang lebih bertenaga dan bisa membantu mencegah penyakit osteoporosis (peradangan pada sendi).
    Vitamin D3 mempunyai peran yang relatif krusial dalam memberikan kepadatan tulang. Vitamin ini merupakan salah satu jenis vitamin yang larut ke dalam lemak yang terbentuk selama adanya proses pembuatan vitamin D ketika sinar mentari pagi mengenai permukaan kulit.
    Hal ini tentu dapat mengatur adanya penyerapan kalsium dan fosfor sehingga dapat menaikkan kesehatan tulang untuk tetap terkendali dengan baik. Beraneka jenis kesehatan tulang merupakan hal yang sangat krusial untuk diperhatikan.
    Terkadang, deteksi dini pada penyakit yang berkaitan dengan kesehatan tulang, persendian, nyeri punggung atau lain sebagainya bisa membuat proses penyembuhan menjadi lebih optimal dan peluang kesembuhan pun semakin besar.

  • Meringankan Tingkat Depresi
    Apabila kekurangan sinar matahari bisa menyebabkan adanya gangguan yang biasa dinamakan Seasonal Affective Disorder atau SAD. SAD merupakan jenis depresi yang seringkali dirasakan ketika berada pada musim dingin.
    Maka dari itu, sinar matahari pada pagi hari dapat memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin yang dapat menaikkan suasana hati serta perasaan menjadi lebih damai, sehingga dapat meringankan penderita depresi.
    Sebelum berjemur, pastikan bahwa kulit tidak sensitif. Kulit yang sensitif tidak dianjurkan untuk berjemur. Hal itu akan membentuk syarat kulit menjadi tak baik. Hentikan kegiatan berjemur ketika muncul efek samping, seperti timbul kemerahan pada kulit, ini bisa menyebabkan iritasi.

Resiko Mengkonsumsi Junk Food

Pada artikel kali ini akan membahas apa saja resiko mengkonsumsi junk food. Semakin berkembangnya teknologi, maka semakin besar juga perubahan pola serta gaya hidup manusia. Hal ini merujuk pada semakin besarnya minat orang-orang untuk mengkonsumsi junk food.

Resiko Mengkonsumsi Junk Food

Definisi Junk Food

Junk food merupakan sebuah istilah yang dipergunakan untuk menjelaskan makanan dengan kalori, gula, lemak dan garam yang cukup tinggi, tetapi memiliki kandungan vitamin dan serah yang sangat rendah.

Biasanya junk food juga mengandung berbagai bahan tambahan pangan seperti pemanis, pengawet, hingga perasa. Junk food ini sangat beragam, mulai dari makanan ringan hingga makanan utama.

Biasanya junk food mengandung lemak jenuh yang dapat mengakibatkan berbagai jenis resiko penyakit jika dikonsumsi terlalu banyak, misalnya memicu tekanan darah tinggi, hingga penyakit diabetes.

Sebenarnya boleh saja mengkonsumsi junk food, hanya saja harus membatasi konsumsinya dalam satu hari, dan dipadukan dengan memakan aneka buah, sayur dan kacang-kacangan.

Beragam Pilihan Junk Food

Setelah mengetahui definisi junk food, maka berikut ini beberapa makanan yang termasuk kedalam junk food, diantaranya yaitu :

  • Burger
  • Es Krim
  • Hot Dog
  • Berbagai jenis gorengan
  • Pizza
  • Keripik kentang maupun kentang goreng
  • Biskuit hingga pastry
  • Mie Instan
  • Donat
  • Mie instan
  • Donat
  • Nugget
  • Makanan Kaleng

Resiko Mengkonsumsi Junk Food

Apabila tubuh terlalu banyak mengkonsumsi makanan dengan nutrisi yang rendah, maka dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Begitu juga dengan mengkonsumsi junk food yang terlalu sering, dapat menyebabkan beberapa bahaya bagi tubuh.

  1. Dapat meningkatkan darah tinggi
    Junk food mengandung garam yang cukup tinggi, hal ini dapat memicu meningkatkan darah tinggi (hipertensi) hingga memicu penyakit jantung. Oleh sebab itu penderita hipertensi dihimbau untuk tidak sering mengkonsumsi junk food.
  2. Menaikkan gula darah (diabetes)
    Ternyata junk food juga sangat berbahaya bagi penderita diabetes, bahkan bagi yang tidak diabetes juga berpotensi mengalami penyakit ini. Biasanya diabetes disebabkan oleh terlalu banyak kalori dan lemak yang masuk kedalam tubuh melalui junk food, sehingga menyebabkan insulin yang tidak bekerja dengan optimal.
  3. Menjadikan struktur gigi cepat rusak
    Junk food maupun fast food biasanya mengandung gula yang cukup tinggi, hal ini dapat menjadikan gigi cepat rusak. Kandungan dari makanan ini yang dapat menimbulkan plak dan mengakibatkan email gigi menjadi rusak.
  4. Memperlambat fungsi organ ginjal dan hati
    Kandungan garam yang cukup tinggi dalam junk food dapat memicu hipertensi hingga menjadikan fungsi organ ginjal dan hati yang tidak optimal dalam menyaring racun yang mengalir dalam darah.
  5. Dapat meningkatkan kolesterol
    Junk food merupakan makanan yang sangat memicu untuk naiknya kolesterol dan mengandung lemak jenuh. Hal ini dapat memicu penyumbatan arteri hingga mengakibatkan agresi jantung dan stroke.

Dapat diakui bahwa junk food merupakan makanan yang sangat nikmat, tetapi harus menyadari bahwa bagaimana nutrisi yang terkandung didalamnya. Sebaiknya mengurangi konsumsi junk food untuk kesehatan tubuh dalam jangka panjang.