Pentingnya Pandangan Self Acceptance

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana pentingnya pandangan self acceptance untuk mengubah diri sendiri.

Pentingnya Pandangan Self Acceptance

Self acceptance atau penerimaan diri merupakan kemampuan untuk menerima kekuatan serta kesalahan tanpa menghakimi. Seluruh orang mempunyai hal-hal yang ingin ditingkatkan dalam diri.

Penerimaan diri merupakan kemampuan untuk mendapatkan diri sendiri apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan. Konsep ini sangat krusial dalam menjaga kesehatan mental.

Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, yaitu pengalaman masa kecil, budaya, lingkungan sosial. Pengalaman anak usia dini yang dipenuhi dukungan serta afeksi orang tua dan lingkungan cenderung memperkuat penerimaan diri.

Budaya yang fokus kesempurnaan dan pencapaian memaparkan pada gambaran yang tak realistis bisa berbahaya. Bukan berarti menyerah pada kekurangan, tetapi lebih pada pengakuan serta penerimaan terhadap siapa diri sebenarnya.

Self-acceptance memungkinkan untuk hidup lebih autentik serta hening dengan diri sendiri. Banyak yang mungkin merasa sulit menerima diri sendiri sebab berbagai macam tekanan, baik dari lingkungan, media sosial, maupun diri sendiri.

Mmenerima diri sendiri merupakan fondasi dari kesehatan mental yang baik. Saat mampu mendapatkan diri sendiri, rasa percaya diri yang lebih tinggi, menghadapi stres dengan lebih baik, serta hubungan yang lebih sehat dengan orang lain.

Tanpa self-acceptance, kita mungkin acapkali merasa tak cukup baik, mampu memicu perasaan cemas, depresi, dan rendah diri. Ada orang bisa menerima kekurangannya, sedangkan yang lain terpaku dan menjadi pengkritik terburuk bagi diri mereka sendiri.

Karakteristik Self Acceptance

Berikut ini terdapat beberapa karakteristik dari self acceptance, diantaranya yaitu :

  • Mampu menerima nilai-nilai, preferensi, sumber daya, perasaan, bisikan hati, serta tindakan, baik di masa lalu maupun masa depan.
  • Kenali kekuatan dan pencapaian tanpa perlu terlalu arogan terhadap kedua hal tersebut.
  • Berperilaku positif terhadap diri sendiri serta menjunjung tinggi diri sendiri, tanpa memerlukan persetujuan orang lain.
  • Melihat diri dengan relatif seksama dan mengenali apa yang dikuasai dan apa yang tidak dikuasai.
  • Melihat diri Anda menjadi manusia seutuhnya, daripada mendefinisikan diri Anda sesuai satu ciri, insiden, kemampuan, atau kelemahan
  • Merangkul semua bagian diri, bahkan bagian negatifnya serta merasa bahagia dengan diri sendiri.
  • Belajar mengakui kelemahan serta kesalahan tanpa menyalahkan diri sendiri atau terlibat pada pembicaraan bersifat negatif yang berlebihan
  • Selalu menyayangi serta menghargai diri sendiri

Kurangnya penerimaan diri bisa menyebabkan keretakan rasa dalam diri jauh di alam bawah sadar, dimana salah satu bagian dari diri murka , kesal, kesal, malu, atau kecewa dengan bagian lain dari diri.

Bagian-bagian yang terfragmentasi ini dapat hanya berdamai saat diri sendiri yang memaafkan dan mendapatkan kepercayaan diri sendiri. Terdapat konsekuensi negatif dari ketidakmampuan menerima diri sendiri.

Manfaat Penerimaan Diri

Saat mendapatkan diri sendiri, cenderung tidak terlalu khawatir wacana apa yang dipikirkan orang lain. Ini membantu melihat situasi dengan lebih kentara serta mengurangi kemungkinan menerima kritik keras terhadap diri sendiri.

Bagaimana perasaan terhadap diri sendiri juga bisa memainkan peran penting dalam memilih kesejahteraan secara keseluruhan. Penerimaan diri dapat membantu menanamkan rasa sejahtera, membantu membangun hubungan berkualitas.

Trik Menaikkan Self-Acceptance

Berikut ini beberapa trik yang dapat dilakukan untuk menaikkan self acceptance, diantaranya yaitu :

  • Kembangkan self-compassion
    Bersikap baik pada diri sendiri, terutama ketika menghadapi kegagalan atau kesulitan. Ini membantu untuk lebih mendapatkan kekurangan serta kelemahan tanpa merasa bersalah atau membuat malu.
  • Melakukan terapi dan konseling
    Karena bantuan profesional bisa sangat membantu. Terapi cognitif-behavioral (CBT), misalnya membantu mengganti pola pikir negatif terhadap diri sendiri serta menaikkan self-acceptance.
  • Berlatih mindfulness
    Membantu untuk hidup di masa sekarang dan mendapatkan diri apa adanya. Mindfulness mengajarkan untuk mengamati pikiran dan perasaan tanpa menghakimi.
  • Membentuk hubungan positif dari orang-orang terdekat sangat krusial pada proses penerimaan diri. Lingkungan yang positif dan mendukung dapat membantu merasa lebih diterima serta dihargai.

Dengan mindfulness, self-compassion, dukungan sosial, dan bantuan profesional, belajar mendapatkan diri sendiri dengan lebih baik dan menjalani hidup dengan lebih autentik dan senang.

Kesadaran Self Esteem Rendah

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana orang yang memiliki kesadaran bahwa self esteem yang rendah. Rendahnya self-esteem yang dimiliki seseorang akan berpengaruh terhadap kehidupan sehari-hari.

Kesadaran Self Esteem Rendah

Akan selalu merasa tidak puas serta tidak bahagia menggunakan apa yg dijalani. Bahkan, hal ini juga akan membuat kehilangan kepercayaan diri serta selalu melihat kelemahan diri sebagai sesuatu yang wajib disingkirkan.

Seseorang yg mempunyai self-esteem yg rendah akan cenderung melihat dirinya rendah serta bisa membuat seseorang depresi.

Mempunyai self-esteem yg baik, tidak hanya berdampak baik buat diri sendiri, tetapi dapat mempengaruhimu untuk mengejar sesuatu yang kamu inginkan dalam hidup.

Itulah sebabnya mengapa self-esteem yg rendah bisa menjadi persoalan yang cukup berfokus. Berikut beberapa indikasi bahwa memiliki kesadaran self esteem yang rendah.

  • Takut Merasa Gagal dan mencurigai Diri Sendiri
    Kegagalan adalah suatu hal yang wajar. jika kegagalan menimpamu, maka hal ini bisa kamu jadikan acuan buat membuatmu lebih semangat pada mencapai tujuan.
    Umumnya, seseorang yg memiliki self-esteem yang rendah tak jarang merasa meragukan kemampuan yg dimilikinya serta akhirnya cenderung untuk menghindari tantangan atau cepat menyerah sebelum berusaha.
    Hal tadi akan berdampak pada pengambilan keputusan yg akan diambil. Tidak hanya itu, akan susah bersosialisasi dan cenderung menghindari perkumpulan karena merasa kurang percaya diri dengan kemampuan.
  • Kepercayaan Diri Kurang
    Seorang yang mempunyai kepercayaan diri yang rendah cenderung akan memiliki harga diri atau self-esteem yang rendah jua serta begitu pula sebaliknya.
    Self-esteem yang rendah dapat mengakibatkan kurangnya kepercayaan diri, tetapi agama diri yang jelek juga dapat berkontribusi atau memperburuk self-esteem yang jelek.
    Memiliki agama diri yang tinggi bisa menaikkan kesejahteraan serta tentunya dapat mengurangi perasaan cemas yg muncul.
  • Memandang Negatif Diri Sendiri

    Seseorang yang memiliki self esteem yang rendah cenderung tidak dapat melihat sisi positif yang dimilikinya, sebagai akibatnya pemikiran jelek akan membuat minder dan takut buat mencoba hal baru.
    Bahkan hal ini akan membentuk diri menjadi lemah dalam segala hal dan akan terus menerus mengkritik diri sendiri.

  • Kurang memutuskan Batas
    Jika mempunyai self-esteem yang rendah, maka akan merasa susah untuk memutuskan batas dengan orang lain.
    Akan merasa bersalah atau takut jika orang akan berhenti menyukai bila mencoba membangun atau mempertahankan batasan.
    Kurangnya menetapkan batasan justru akan mengakibatkan dilema bila orang lain tidak menghargai ruang serta saat seorang. Bahkan hal ini akan membuat merasa tidak dihargai dan bisa membuat stres.
  • Selalu Berusaha Menyenangkan Orang Lain
    Indikasi selanjutnya yaitu selalu berusaha menyenangkan orang lain tanpa memikirkan kebahagiaan sendiri. Indikasi ini juga biasa disebut menjadi people pleaser.
    Seringkali merasa tidak bisa bersikap apa adanya di hadapan orang lain karena tidak ingin disebut buruk.
    Padahal seringkali merasa lelah selalu berusaha menjadi yang terbaik, bahkan hingga lupa untuk mendengarkan apa yang engkau ingin dan rasakan.

Menyenangkan orang lain sering berarti kamu mengabaikan kebutuhan diri sendiri.
Orang yang memiliki self-esteem yang rendah pada akhirnya akan berusaha untuk berkata ‘ya’ pada hal yang seharusnya tidak ingin dilakukan dan akan merasa bersalah jika mengatakan tidak.

Resiko Terkait Self Diagnose

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai apa saja resiko yang dapat terjadi terkait self diagnose dan kaitannya dengan kesehatan mental seseorang.

Self Diagnose

Self diagnose (diagnosis mandiri) adalah proses saat seorang mencoba untuk mengidentifikasi reaksi emosional atau fisik yang mereka alami sesuai laporan yang mereka baca atau lokasi di media umum.

Diagnosis mandiri mengacu pada upaya individu untuk menilai dan mengevaluasi kondisinya sendiri tanpa donasi profesional medis. Hal ini tidak diklaim sebagai pengganti nasihat medis profesional.

Sebab kemungkinan besar tidak akurat dan tidak dapat dipercaya, tetapi seringkali dapat menyampaikan ilustrasi mengenai status kesehatan seorang dan dapat menjadi titik awal untuk penyelidikan medis lebih lanjut.

Meskipun penaksiran mandiri belum tentu menghasilkan penaksiran yang seksama, penaksiran berdikari bisa membantu seseorang lebih tahu kondisinya sendiri dan memberikan pertanda perlunya evaluasi medis lebih lanjut.

Resiko Terkait Self Diagnose

Diagnosis mandiri pula dapat membantu individu tahu pengobatannya atau lebih sadar akan faktor risiko penyakit tertentu.

Meskipun tidak disarankan untuk mengganti nasihat profesional dokter dengan diagnosis mandiri, tetapi menyadari kesehatan diri sendiri bisa berguna.

Bahaya utama dari self diagnose ialah bahwa masalah kesehatan mental bisa terdiagnosa salah. Seseorang dapat mencari penyebab dari perasaan jelek atau rangsangan fisik dan salah mengidentifikasi dari usul.

Ini bisa mengakibatkan buruk sebab orang mungkin akan lebih lama menjalani pengobatan yang keliru atau tidak berhasil dan mungkin akan menyebarkan kekeliruan temuan diagnostik dengan sahabat dan famili.

Selain itu, self-diagnose dapat membingungkan persoalan kesehatan mental yang mungkin sudah lama disebabkan oleh penyebab yang tidak sama, atau mungkin bukan akibat dari duduk perkara kesehatan mental sama sekali.

Resiko Terkait Self Diagnose

Kesehatan mental adalah aspek krusial dari kesejahteraan manusia. Namun, seorang individu cenderung melakukan diagnosa sendiri tanpa bantuan profesional. Meskipun niatnya baik, self diagnose dapat berpotensi membawa bahaya serius.

Berikut ini beberapa resiko terkait dengan self diagnose terhadap kesehatan mental, diantaranya yaitu :

  • Menunda bantuan Profesional
    Self diagnose dapat menghasilkan seorang terjebak pada lingkaran putar pada mana mereka berusaha mengatasi masalah sendiri tanpa bantuan profesional.
    Ini bisa menyebabkan penundaan pada menerima perawatan yang sempurna, yang sangat penting buat pemulihan yg berhasil.
  • Ketidakakuratan Diagnosa
    Mengidentifikasi problem kesehatan mental memerlukan keahlian serta pengalaman spesifik. Diagnosis yang salah dapat mengarah di tindakan yg tidak sempurna, bahkan mungkin memperburuk kondisi.
  • Pentingnya Dukungan Sosial
    Profesional kesehatan mental tidak hanya memberikan bimbingan medis, namun juga dapat membantu membentuk jaringan dukungan sosial yg krusial dalam proses pemulihan.
  • Kesalahan dalam menentukan Terapi
    Terapi yang efektif buat satu jenis masalah kesehatan mental tidak selalu akan cocok untuk yang lain. Tanpa bimbingan profesional, seorang mungkin memilih terapi yang tak sempurna untuk situasi mereka.
  • Memperburuk kondisi
    Sewaktu seseorang keliru saat mendiagnosa dirinya sendiri, mereka mungkin memilih pendekatan atau terapi yg tidak sinkron menggunakan kebutuhan mereka. Hal ini bisa mengakibatkan memburuknya syarat serta memperpanjang proses pemulihan.
  • Potensi Ketergantungan pada Obat-obatan

    Menjadi respons terhadap self diagnose, beberapa orang mungkin memilih untuk mencoba obat-obatan atau alkohol sebagai bentuk “pengobatan”.
    Hal ini mampu membawa risiko tambahan serta potensi ketergantungan.

  • Cacat dan Keterbatasan Pengetahuan
    Self diagnose juga bisa memperkuat cacat terhadap duduk perkara kesehatan mental. Individu mungkin merasa memalukan atau enggan mencari bantuan profesional sebab mereka tidak tahu sepenuhnya kompleksitas duduk perkara tadi.

Melalui self diagnose, seseorang mungkin kehilangan akses ke sumber daya ini. Meskipun niatnya mungkin baik, self diagnose terhadap kesehatan mental mempunyai risiko yang serius.

Krusial buat mengakui bahwa pakar kesehatan mental memiliki pengetahuan serta keterampilan khusus untuk memberikan diagnosis yang lebih akurat serta menyampaikan perawatan yang sempurna.

Self Integrity dalam Kehidupan

Artikel kali ini akan membahas mengenai self integrity dalam kehidupan personal dan profesional. Integritas Diri sangat penting untuk menjaga hubungan amanah ​​​​dengan diri sendiri.

Self Integrity

Hal ini melibatkan penghidupan nilai-nilai pribadi, etika serta cita-cita serta pengambilan keputusan yang mempertinggi kesejahteraan diri sendiri. Meskipun hal tersebut bertentangan menggunakan kesejahteraan orang lain.

Melalui integritas diri, seorang bertanggung jawab atas perkataan serta tindakannya serta belajar bertanggung jawab atas kesalahannya.

Keadaan ini melibatkan rasa hormat pada diri sendiri, jujur ​​pada diri sendiri, dan mempunyai rasa hormat pada seluruh upaya. Dasar bagi seseorang untuk membentuk korelasi yg sehat menggunakan orang lain serta dapat menumbuhkan kepercayaan pada masyarakatnya.

Integritas diri mendorong rasa hormat di diri sendiri, keyakinan pada kemampuan seorang serta ketabahan buat mengejar impiannya. Pada akhirnya, ini merupakan keterampilan menyeluruh untuk sukses pada hayati.

Karena berdasarkan di penegakan baku seseorang meskipun ada tekanan atau ekspektasi dari luar.

Integritas, baik pada aspek kehidupan personal maupun profesional, mempunyai nilai yang tak terhingga. Hal ini mencerminkan kesesuaian antara tindakan, nilai-nilai, serta prinsip-prinsip yang dianut seseorang.

Pada pembahasan ini, akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi individu dalam mencapai self-integrity pada 2 aspek primer kehidupan : personal dan profesional.

Kehidupan eksklusif merupakan kebutuhan primer pada kehidupan. Hal ini penting untuk mempertahankan kelangsungan hidup yang sehat dan bahagia. Kehidupan langsung dapat berfokus pada berbagai hal yang dapat membuat bahagia.

Seseorang bisa melakukan banyak sekali hal untuk menjaga kehidupan langsung, termasuk memberi priority pada dirinya, mencari cara buat bersantai dan menghibur diri sendiri, mempelajari perihal dirinya, serta bekerja keras.

Dengan mempunyai prioritas kehidupan eksklusif yang sempurna, seseorang bisa mencapai sukses dan kesejahteraan dalam kehidupannya.

Self Integrity dalam Kehidupan

Self-integrity dimulai menggunakan pemahaman yg mendalam perihal nilai-nilai langsung. Mengenali apa yang dianggap benar serta krusial bagi diri sendiri ialah langkah pertama dalam mencapai self-integrity.

Oleh sebab itu, individu perlu merenungkan serta mengidentifikasi nilai-nilai yang memandu tindakan mereka. Self-integrity mencakup konsistensi antara apa yang diucapkan dan apa yang dilakukan.

Krusial untuk memastikan bahwa tindakan sehari-hari selaras menggunakan nilai-nilai yg dianut. Ini melibatkan kemampuan buat tetap konsisten pada banyak sekali situasi.

Kemampuan untuk mengendalikan diri adalah faktor kunci dalam mencapai self-integrity. Ini meliputi kemampuan buat mengatasi godaan, mempertahankan komitmen, serta bertindak sesuai menggunakan prinsip-prinsip yang dianut.

Self-integrity artinya perjalanan yang terus berkembang. Krusial secara rutin merefleksikan tindakan dan belajar asal pengalaman. Ini memungkinkan kita buat terus memperbaiki diri dan menaikkan taraf self-integrity.

Dalam kehidupan personal, self-integrity mencerminkan sejauh mana individu hidup sesuai menggunakan nilai-nilai eksklusif tanpa kompromi. Ini menciptakan rasa kesejahteraan serta kepuasan yg mendalam.

Sewaktu individu hidup sesuai dengan nilai-nilai mereka, merasa lebih otentik dan bahagia. Integritas personal menghasilkan dasar hubungan yang sehat serta menyampaikan landasan yang kuat buat pertumbuhan eksklusif.

Pada konteks profesional, integritas sangat penting. Karyawan yang memiliki self-integrity merupakan aset berharga bagi perusahaan. Mereka dihormati karena dapat dipercaya, amanah, dan konsisten dalam tindakan mereka.

Juga cenderung membentuk keputusan yang etis, yang mendukung citra positif organisasi. Self-integrity, mencerminkan kesesuaian antara nilai-nilai dan tindakan, adalah pencapaian yg berharga pada kehidupan personal dan profesional.

Untuk mencapainya, kita perlu memahami nilai-nilai langsung, menjaga konsistensi tindakan, mengendalikan diri, serta selalu berupaya menjadi individu yang lebih baik.

Bepergian mencapai self-integrity ialah proses berkelanjutan yang memerlukan komitmen bertenaga terhadap integritas. Melalui keterlibatan aktif dalam proses ini, bisa meraih kebahagiaan, kepuasan, dan menerima penghargaan pada kehidupan personal dan profesional.

Tips Menjalani Self Acceptance

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai tips menjalani self acceptance. Untuk  bisa menjalani praktik self acceptance, tentu bukan hal yang mudah. Saat melakukan self acceptance, maka kamu akan bisa menerima diri sendiri sepenuhnya, baik itu sisi baik maupun buruk, tanpa syarat dan pengecualian. Ini juga berarti bahwa kamu perlu menerima sifat baik dan buruk diri sendiri. Tentu saja, setiap orang memiliki sifat baik dan buruk.

Tips Menjalani Self Acceptance

Berikut ini adalah beberapa tips yang bisa diterapkan bagi kamu yang sedang memulai untuk menjalani self acceptance, diantaranya yaitu :

  1. Tetapkan niat dan tujuan
    Semua hal harus diawali dengan niat. Dengan adanya niat yang baik, maka kita bisa mengubah cara berpikir yang semula dengan rasa bersalah, malu, dan ragu, menjadi penuh penerimaan, kepercayaan, dan toleransi.
  2. Kenali kelebihan diri sendiri
    Setiap manusia memiliki kelebihan, begitupun dengan Anda. Jika tidak percaya, coba masuk lebih dalam ke dalam pikiran dan memori bahagia yang tersimpan, lalu tuliskan hal-hal yang bisa membuat Anda bertahan sampai sekarang.
  3. Pahami orang-orang di sekitar
    Orang-orang yang ada di sekitar Anda memiliki pengaruh yang cukup besar akan perkembangan diri. Jauhkan diri Anda dari orang-orang yang memberikan dampak negatif dan mulailah membuat mencari orang lain yang bisa dijadikan support system atau memberikan dukungan. Dukungan yang dimaksud bukan hanya pujian, tapi juga kritik membangun yang dapat membuat diri Anda menjadi lebih baik dan ingin maju, bukan membuat rendah diri dan menyalahkan diri sendiri.
  4. Maafkan diri sendiri
    Berkutat pada penyesalan, bisa membuat kita sulit menjalankan self acceptance. Jadi, maafkanlah diri Anda dan move on.
  5. Redam kritikan berlebih terhadap diri sendiri

    Terkadang, kita bisa menjadi kritikus paling keras untuk diri kita sendiri. Tentu, menyadari kesalahan dan menyadari bahwa kita butuh perbaikan adalah hal yang baik, tapi tentu ada batasannya. Jika kritik dalam pikiran kita sudah terlalu jahat, akan sulit bagi diri Anda untuk menerima bahwa manusia juga bisa salah dan kesalahan itu bukanlah akhir dari segalanya.

  6. Menerima kegagalan
    Diri Anda saat ini, mungkin bukanlah yang dulu dibayangkan. Misalnya dulu Anda membayangkan bahwa di usia 25 tahun, sudah punya rumah, dan pekerjaan tetap. Namun pada kenyataannya belum. Hal ini bisa mengecewakan, tapi memori kegagalan janganlah semata-mata dihilangkan. Sebaliknya, terimalah kondisi tersebut dengan tangan terbuka dan jadikan itu sebagai pelajaran. Selanjutnya, lanjutkan hidup dengan menjadi diri sendiri, tentu dalam versi yang lebih baik.
  7. Berbuat baik kepada orang lain
    Berbuat baik kepada orang lain, akan menenangkan hati dan membuat Anda bisa menerima bahwa Anda masih bisa berguna. Jadi, jangan lagi bingung jika ditanya tentang kelebihan yang Anda miliki. Senang menolong adalah kelebihan yang tidak semua orang bisa miliki.
  8. Sadar bahwa self acceptance adalah jalan untuk maju, bukan berhenti
    Menjalani self acceptance, berarti melepaskan masa lalu dan hal-hal yang tidak bisa kita kontrol. Jadi wajar saja jika ada hal-hal yang terjadi tidak sesuai keinginan.

Dengan mendalami hal-hal tersebut, Anda bisa tergerak untuk maju dan menjalani hidup sebaik-baiknya, sambil mengetahui batasan dan penerimaan dari hasil apapun yang mungkin terjadi.

Tips Menjalani Self Acceptance

Cara Meningkatkan Self Acceptance

Dilansir dari Psych Central, ada beberapa cara untuk meningkatkan self acceptance yang bisa kamu lakukan, yaitu:

  • Belajar untuk menerima kekurangan dan kegagalan yang ada pada dirimu.
  • Jika kegagalan membuatmu sedih dan kecewa maka ambilah beberapa waktu untuk mengeluarkan emosi negatif tersebut, kemudian beranjak dari sana.
  • Berkumpulah dengan orang-orang yang mendukungmu dan menerimamu apa adanya.
  • Kontrol inner critic yang sering muncul dalam dirimu.
  • Belajar berpikir dengan penuh perhatian (mindfulness).
  • Melatih self-compassion seperti menyikapi situasi yang sedang kamu hadapi dengan menggunakan banyak perspektif.
  • Belajar menerima apa yang telah kamu lakukan di masa lalu dan belajar bertanggung jawab untuk melanjutkan hidup.

Pentingnya Membangun Self Acceptance

Setelah mengetahui pengertian self acceptance, pada artikel kali ini akan membahas mengenai pentingnya membangun self acceptance, hingga manfaat dari self acceptance. Self acceptance merupakan bagian dari sikap yang bisa kita latih untuk menjaga kesehatan mental kita. Self acceptance membuat kamu menjadi lebih mudah untuk memaafkan kesalahan yang pernah kamu lakukan sehingga dapat menghindarkan kamu dari rasa bersalah dan penyesalan yang berkepanjangan.

Pentingnya Membangun Self Acceptance

Pentingnya Membangun Self Acceptance

Terlebih dahulu wajib menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Justru dengan menerima kekurangan diri sendiri, bisa mulai menyusun planning untuk masa depan yang lebih baik. Orang yang memiliki self acceptance, mereka tidak malu atau merasa rendah diri untuk mengakuinya.

Mereka dengan percaya diri menunjukkan kelebihan yang mereka miliki, sehingga mereka mampu lebih berdamai dengan diri sendiri serta tidak terus-menerus merasa cemas. Orang yang memiliki self acceptance justru menjadikan kekurangannya sebagai keadaan untuk bersyukur.

Jika telah mampu menerima diri sendiri, maka tidak takut untuk menunjukkannya secara jujur. Bahkan ketika keadaan kecewa atau sedih, akan lebih mudah berpikir positif karena hal itu termasuk kedalam salah satu bentuk dari self acceptance.

Ketika sudah menerapkan self acceptance dengan baik, maka akan lebih mengetahui apa kelebihan serta kekurangan yang ada dalam diri sendiri. Nah, kekurangan yang ada bisa dilatih supaya menjadi kelebihan. Sebaliknya, kelebihan yang sudah ada bisa lebih ditingkatkan supaya bisa menjadi bakat dan minat untuk meraih suatu pencapaian.

Akibatnya jika kita tidak bisa melakukan Self Accepatance

Jika tidak mempunyai self acceptance, kita cenderung mudah iri terhadap orang lain. Self acceptance bisa menjadi salah satu kunci bahagia, karena dengan menjalaninya, bisa menyaring pikiran-pikiran negatif yang bisa memicu stres pada pikiran dan jiwa. Orang yang tidak memiliki kemampuan untuk melakukan self acceptance, akan cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain.

“Enak ya jadi dia, di umur segini sudah sukses.”

Pikiran diatas pasti pernah terlintas di pikiran sebagian besar orang, dan hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang masuk akal. Tetapi apabila pikiran tersebut terus menghantui dan membuat Anda selalu membandingkan diri menggunakan orang lain, pada situ persoalan akan muncul.

Bukan kewajiban Anda buat mengejar pencapaian yang sama dengan sahabat sebaya. semua orang mempunyai garis waktunya masing-masing dan justru itu yg membentuk hayati lebih berwarna. menjadi diri sendiri adalah hal yg spesial, karena sampai kapanpun, kita tidak akan pernah bisa sahih-benar sama menggunakan orang lain, meski sudah tewas-matian mencoba.

Manfaat Self Acceptance

Apabila anda berminat untuk mempraktikkan self acceptance pada kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa manfaat yang akan didapatkan, diantaranya yaitu:

  • Membantu mengendalikan emosi
    Tingkat self acceptance yang tinggi akan menumbuhkan emosi yang lebih positif karena suasana hati akan terbangun lebih baik dan mencegah dari efek stres serta depresi.
  • Menjadi lebih mudah memaafkan diri sendiri
    Belajar menerima diri sendiri membantu menjadi kurang kritis terhadap diri sendiri. Ini membantu untuk membangun pandangan yang lebih positif, penuh kasih, serta seimbang tentang diri Anda.
  • Menjadi lebih percaya diri
    Ketika percaya diri, kamu akan lebih mungkin untuk mengambil tindakan dan terlepas dari rasa takut yang berlebihan. Akan melihat kegagalan sebagai kesempatan belajar pada jalan menuju kesuksesan.
  • Menumbuhkan self-compassion
    Self-compassion lebih penting untuk kesejahteraan mental dan emosional kita daripada self-esteem. Menumbuhkan self-compassion bisa membantu untuk menghadapi kegagalan dengan lebih baik.
  • Membantu menjadi diri sendiri tanpa khawatir evaluasi orang lain
    Dengan self acceptance, bisa menjadi diri sendiri tanpa mengkhawatirkan penilaian orang lain, karena akan merasakan kebebasan untuk menjadi diri sendiri seutuhnya.

Dengan mempraktikkan self acceptance, kebiasaan membandingkan yang dapat membentuk hidup menjadi lebih rumit ini, bisa dikurangi. sebab, kita yang mengetahui kekurangan, kelebihan, kemampuan, serta perasaan yang sedang terjadi di diri sendiri.

Memahami Pengertian Self Acceptance

Pada artikel kali ini akan membahas mengenai memahami pengertian self acceptance. Secara sederhana, self acceptance adalah penerimaan diri. Menurut Dictionary of Psychology, self acceptance berarti mengakui, menerima, dan menghargai pencapaian maupun keterbatasan diri. Self acceptance disebut juga sebagai komponen utama kesehatan mental.

Memahami Pengertian Self Acceptance Menurut Para Ahli

Jersild mengatakan bahwa self acceptance adalah kesediaan untuk menerima diri sendiri, termasuk keadaan fisik, psikologis, sosial, dan prestasi seseorang, serta kekuatan dan kelemahannya.

Menurut Cronbach (1963), self acceptance  adalah sikap menilai diri sendiri dan keadaan diri secara objektif dan menerima segala sesuatu tentang diri sendiri, termasuk kelebihan dan kekurangannya.

Paramita & Margaretha menjelaskan self acceptance artinya disertai dengan keinginan dan kemampuan untuk memperhatikan, memahami, dan menerima diri sendiri apa adanya, serta terus menerus mengembangkan diri agar dapat menjalani kehidupan yang lebih baik secara bertanggung jawab.

Memahami Pengertian Self Acceptance

Ryff  menyatakan bahwa self acceptance adalah sikap positif terhadap diri sendiri, mengakui dan menerima aspek-aspek yang berbeda dari diri sendiri, termasuk sisi baik dan buruk, dan sikap positif terhadap kehidupan yang dijalani.

Dari beberapa pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa self acceptance merupakan suatu kemampuan diri untuk bisa menerima segala keadaan diri dengan sebaik-baiknya tanpa merasa kurang dan bisa mengembangkan diri dengan keadaan yang dimiliki.

Proses Self acceptance

Self acceptance merupakan salah satu proses pembelajaran dalam mencintai diri sendiri, yang di mana sebagai individu, kamu sadar akan kelebihan dan kekuranganmu, dan secara realistis dapat menilai bakat, kemampuan, dan harga diri, serta mempunyai kepuasan terhadap diri sendiri, terlepas dari kekurangan dan pilihan masa lalu.

Saat mempraktikkan self acceptance, maka akan bisa menerima diri sendiri sepenuhnya, baik itu sisi baik maupun buruk, tanpa syarat, tanpa pertanyaan berlebihan, dan tanpa pengecualian.

Selama ini, mungkin banyak orang menekankan bahwa kita harus percaya dengan kelebihan yang dimiliki diri sendiri. Tentu hal tersebut tidaklah salah. Namun, menerima segala kekurangan diri sendiri juga tidak kalah pentingnya.

Kita harus menyadari bahwa manusia tidak ada yang sempurna. Justru dengan menerima kekurangan diri sendiri, kita bisa mulai menyusun rencana perbaikan untuk masa depan yang lebih baik.

Perbedaan Self acceptance dengan Self Esteem

Self acceptance adalah bisa menerima diri sendiri apa adanya

Self acceptance seringkali digunakan bergantian dengan istilah self esteem. Namun, keduanya sebenarnya memiliki arti yang berbeda.

  • Self Esteem

Self-esteem adalah kemampuan untuk menghargai dan menilai kemampuan diri sendiri. Orang yang memiliki self esteem yang baik, akan menganggap bahwa dirinya bermanfaat dan patut untuk melakukan suatu hal, karena memiliki kemampuan.

  • Self Acceptance

Sementara self acceptance, memiliki cakupan yang lebih luas. Seseorang yang bisa mempraktikkan self acceptance, tidak hanya akan punya self esteem yang baik, tapi juga bisa menerima kekurangan sebagai bagian dari dirinya.

Saat sudah bisa mempraktikkan penerimaan diri, maka Anda bisa mencintai diri sendiri apa adanya. Meski begitu, bukan berarti hal ini akan membuat diri berhenti berkembang.

Justru dengan menyadari kelemahan dan kekurangan diri, Anda bisa mulai mengevaluasi diri dan mengetahui hal-hal yang bisa diperbaiki.